Wednesday, 12 May 2010

Asseb-Khotbah Lukas 24:44-53, Kamis, 13 Mei 2010-Kenaikan Yesus ke Sorga

Thema:
KUASA KENAIAKAN YESUS KE SORGA (Kuasa kenangkihen)


Introitus: Efesus 4:10; Pembacaan: Mazmur 110:1-7
Khotbah: Lukas 24:44-53

Pendahuluan
Lukas 24 mempunyai ayat yang cukup panjang. Ada 53 ayat. Dalam pasal 24 ini, Lukas menuliskan rangkaian cerita mulai kebangkitan Yesus sampai kenaikan. L.A.I. (Lembaga Alkitab Indonesia) membaginya dalam empat judul (1) Kenaikan Tuhan Yesus mulai dari ayat 1-12, (2) Yesus menampakkan diri di jalan ke Emaus ayat 13-35, (3) Yesus menampakkan diri kepada semua murid ayat 36-49 dan (4) Kenaikan Yesus ayat 50-53. Berarti perikop kita ada diantara dua judul. Setelah Yesus menampak-nampakkan diriNya selama 40 hari, barulah kemudian Yesus naik ke Sorga. Penampakan Yesus setelah ia bangkit sangat penting. Paling tidak ada 7 tujuan:
1. Menegaskan bahwa kebangkitan Yesus adalah nyata (Yohanes 20:14-16; Lukas 43:39-43)
2. Menegaskan bahwa Yesus yang bangkit adalah Yesus yang mati tersalib (Yohanes 20:27)
3. Menjadi model untuk tubuh kebangkitan (1Korintus 15:35-44)
4. Memulihkan semangat dan membebat luka hati para murid (Yohanes 21:17)
5. Meluruskan pengharapan para murid (Lukas 24:21-27)
6. Memberikan pembaharuan kepada para murid (Yohanes 20:22-23)
7. Mempersiapkan para murid untuk menerima amanat Agung (Lukas 24:44-49)

Pendalaman Nas
Kalau kita perhatikan Lukas 24:44-53 ada tiga hal penting. Pertama, bahwa sebelum Yesus naik ke sorga, atau saat-saat Yesus akan naik ke sorga, Yesus memberikan tugas kepada para muridNya untuk menyaksikan segala sesuatu tentang Dia. Para murid kembali diberitahukan bahwa Dialah Mesias yang telah ditulis dalam kitab Taurat Musa dan kitab nabi-nabi dan kitab Mazmur[1]. Mesias yang menderita, mati di salibkan dan pada hari ketiga bangkit dari antara orang mati. Semuanya ini dilakukan dalam rangka penyelamatan dan keselamatan bagi manusia. Dan mengenai semuanya ini para murid telah menyaksikannya. Oleh karena itu Yesus mengamanatkan agar sebagai murid-muridNya yang telah menyaksikan semuanya itu, setelah kepergiannya naik ke sorga agar memberitakan berita tentang pertobatan dan pengampunan dosa di dalamNya, dan ini dilakukan mulai dari Yerusalem. Mengapa dalam namaNya? Pertama, karena dalam namaNya (Yesus Kristus) ada kuasa menolong orang untuk menyesali dosa-dosanya dan bertobat[2]. Kedua, karena hanya dalam namaNya pengampunan dosa diberikan bagi siapa saja yang menyesali dosa-dosanya sehingga manusia boleh selamat. Dalam hal ini Lukas telah menegaskannya dalam Kisah Para Rasul 4:12 “bahwa keselamatan tidak ada di dalam siapa pun juga selain di dalam Dia (Yesus Kristus), sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan”. Demikian juga dalam Roma 10:13, Paulus mengatakan siapa yang berseru kepada nama Tuhan (Yesus) akan diselamatkan[3]. Kedua, bahwa Yesus menjanjikan penolong, yakni Roh Kudus. Yesus tahu bahwa tugas yang diberikan kepada para murid bukanlah pekerjaan yang mudah. Demikian juga Yesus sangat mengenal siapa murid-muridNya yang pernah meninggalkan, bahkan yang telah menyangkal mengenal Dia. Oleh karena itu Yesus belum mengijinkan mereka pergi keluar dari Yesusalem memberitakan Injil sebelum menerima Roh Kudus, karena mereka pasti gagal. Hal ini juga memberi pemahaman bagi kita pentingnya pimpinan Roh Kudus dalam memberitakan Injil. Harus kita tahu bahwa bagaimanapun pintarnya seseorang berkhotbah, berkata-kata menjelaskan kebenaran Firman Tuhan tetapi jikalau tidak dipimpin Roh Kudus dan jikalau Roh Kudus tidak bekerja di dalam diri orang tersebut tidak akan membawa pengaruh apa-apa yang membuat orang bertobat dan menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruslamatnya. Roh Kudus[4] yang dijanjikan Yesus akan menolong para murid menjadi saksi di tengah-tengah dunia ini yang berani menyaksikan bahwa Yesus adalah Tuhan dan Juruslamat, berani berkorban, berani hidup tampil beda, berani setia sampai mati demi namaNya, nama yang olehnya manusia diselamatkan[5]. Ketiga, Yesus memberkati murid-muridNya dan kemudian naik ke sorga (ayat 51). Disebutkan dalam ayat 32 bahwa murid-murid pulang ke Yerusalem dengan sangat bersukacita. Mengapa demikian? Bukankah biasanya perpisahan selalu mendatangkan kesedihan? Apa lagi perpisahan entah kapan baru bertemu kembali. Mereka sangat bersukacita, tidak lain karena mereka telah memiliki pemahaman dan iman yang benar tentang Yesus. Kenaikan Tuhan Yesus ke sorga dipahami (1) bahwa benar Yesus adalah Mesias yang dijanjikan itu, di luar Dia tidak ada penyelamatan dan keselamatan; (2) Dengan kenaikan Yesus ke Sorga, Ia menyediakan tempat bagi orang beriman[6]; (3) Kenaikan Yesus ke Sorga memberi kesempatan dan peluang bagi orang percaya untuk menjadi saksi Yesus di dunia ini, setelah mendapat urapan dan curahan Roh Kudus.

Pointer Aplikasi
(1) Walaupun peringtan hari kenaikan Tuhan Yesus tidak semeriah hari Paskah dan Natal, namun hal ini tidak berarti bahwa peristiwa kenaikan Yesus ke Sorga kurang penting. Kenaikan Yesus ke surga adalah juga sangat penting bagi orang percaya sebagai legitimasi kebenaran pernyataan Yesus bahwa Dialah sungguh-sungguh Mesias itu, Dialah Juruslamat yang dijanjikan untuk menyelamatkan manusia. Di dalam Efesus 4:10 (introitus) menyebutkan bahwa Yesus bukan berasal dari dunia ini. Ia berasal dari Sorga sehingga apa yang dikatakan Yesus mengenai sorga sudah pasti benar adanya. Oleh karena itu ke naikan Yesus ke sorga seharusnya menjadi penghiburan serta jaminan kepada semua orang percaya bahwa (1) sorga itu benar-benar ada, (2) di sorga banyak tempat tinggal, (3) Yesus naik kesorga dalam rangka pentingan kita (menyiapkan tempat).

(2) Dengan demikian, implikasi kenaikan Tuhan Yesus bagi kita sebagai orang percaya, seharusnya (1) membuat kita semakin berani hidup tampil beda, dalam arti hidup sesuai dengan norma-norma kebenaran Firman Tuhan, (2) membuat kita tidak ragu apa lagi takut menjadi saksi Tuhan, (3) sebagai saksi Tuhan sudah pasti akan banyak tantangan yang kita hadapi[7] tetapi tidak membuat kita tawar hati sebab kita tahu bahwa kesukaran atau penderitan yang kita alami di dunia ini tidak dapat dibandingkan dengan kemuliaan yang kita akan alami di sorga nanti[8], terlebih Roh Kudus akan menyertai kita.

Pondok Gede, 11 Mei 2010
Pdt.S.Brahmana

----------------------------------------
[1] Bd. Mazmur 110:1-7 (pembacaan kita).
[2] Bd.Filipi 2:9-11
[3] Ayat ini kelanjutan dari Roma 10:9-12, oleh karena itu harus dipahami secara menyeluruh.
[4] Bd.Kisah Rasul 1:8
[5] Bd. Kisah Rasul 4:12
[6] Yohanes 14:1
[7] Bd. Yohanes 15:18-20
[8] Bd. Roma 8:18


Artikel lain yang terkait:



2 komentar:

Rachmadi Yohanes said...

kenaikan Yesus Kristus ke Sorga menjadikan motivasi bagi murid-murid untuk berani mengambil keputusan, memperbaharui diri keluar dari ketakutan, kekuatiran karena mereka tidak ditinggalkan sebagai yatim piatu tetapi dalam ROH Kudus Yesus tetap memuntun bahkan memberkati kesaksian mereka, ini juga berlaku bg setiap orang yang mau percaya, Tuhan Yesus mengarunikan Roh Kudus dan berkatnya. 20 tahun yang lalu sebagai hamba Tuhan saya bergumul ketika melayani diderah yg sangat terisolasi, jalan setapak di rimba kalimantan tetapi nyata sekarang buahnya sudah bertumbuh suatu jemaat yang mandiri yang mampu bersaksi tentang Kristus
saya percaya Roh Kudus sudah bekerja

Pdt.S.Brahmana said...

Amin, bp.Yohanes. Tuhan Yesus memberkati pelayanan anda.

Post a Comment