Thursday, 25 August 2011

Khotbah Markus 3:31-35, Minggu 18 September 2011

Introitus:
Tetapi kamu tidak hidup dalam daging, melainkan dalam Roh, jika memang Roh Allah diam di dalam kamu. Tetapi jika orang tidak memiliki Roh Kristus, ia bukan milik Kristus (Roma 8:9).
Bacaan : Matius 25: 40-46: Khotbah : Markus 3:31-35
Tema:
Orang yang melakukan kehendak Allah adalah saudara Yesus.
Kata Pendahuluan
Penghalang untuk hidup rukun, saling mengasihi, saling menghargai, dan bahagia adalah keinginan untuk lebih dari yang lain, bukan dalam rangka pelayanan sesama tetapi lebih untuk melayani diri sendiri. Perhatian bukan kepentingan orang lain atau kemulian Tuhan tetapi merupakan kepentingan diri sendiri, sehingga orang lain merasa diabaikan atau kurang mendapat pelayanan. Sementara perbedaan antara kepentingan pribadi dan kepentingan Tuhan beda tipis seperti kulit bawang, yang bersangkutan sendiri yang paling tahu.

Pembahasan Nats Markus 3:31-35
Pertama, ibu dan sanak saudara Yesus datang untuk bertemu dengan Tuhan Yesus (ay.31). Tidak diterangkan apa kepentingan ibu dan saudara-saudara Tuhan Yesus untuk menjumpai Tuhan Yesus, tetapi dari Markus 3:21 dinyatakan bahwa sanak saudara Tuhan Yesus datang untuk mengambil Tuhan Yesus dari orang banyak. Tuhan Yesus dituduh orang banyak tidak waras lagi/kerasukan setan. Jadi kedatangan ibu dan sanak saudara Tuhan Yesus adalah dalam rangka penyelamatan Tuhan Yesus. Ibu dan sanak saudara Tuhan Yesus berdiri di luar, menyuruh orang memangil Tuhan Yesus (ay.32).

Kedua, orang yang melakukan kehendak Allah adalah saudara Tuhan Yesus (ay.35). Pesan bahwa ibu dan saudara-saudara Tuhan Yesus menanti di luar disampaikan kepada Tuhan Yesus, bahwa ibu dan sanak saudaranya berusaha menemuiNya. Namun, Tuhan Yesus menjawab dengan pertanyaan; “Siapa ibuKu dan siapa saudara-saudaraKu?” (ay.33). Pertanyaan tersebut dijawab Tuhan Yesus sendiri, dengan pernyataan bahwa saudara-saudara Tuhan Yesus adalah orang yang melakukan kehendak Allah. Hubungan keluarga antara Tuhan Yesus dan ibuNya /sanak keluargaNya harus dibawah hubungan keluarga Allah. (keluarga Allah adalah orang yang telah menjadi milik Allah dengan cara mrelakukan kehendak Allah).

Ketiga, kehendak Allah adalah:
  1. Hukum Allah atau Taurat Allah (Mazmur 40:9), pengenalan akan Hukum Taurat adal;ah mengetahui kehendak Allah (Roma 2:17,18). Dengan HukumNya kita diarahkan kepada jalan Tuhan.
  2. Kehendak Allah adalah apa yang diingini Allah yaitu: semua orang akan selamat (I Tim. 2:4, 2 Ptr.3:9).
  3. Kehendak Allah adalah apa yang diijinkan atau dibiarkan Allah terjadi, sekalipun secara tidak khusus diinginkan terjadi. Banyak yang terjadi di dunia ini bertentangan dengan kehendak Allah yang sempurna (mis. Dosa, nafsu, kekerasan, kebencian, dan kekerasan hati), namun ia mengijinkan kejahatan itu berlangsung untuk sementara waktu.
Pengenaan/Apilikasi:
  1. Kita sebagai keluarga Allah harus mengetahui kehendak Allah, kehendakNya yang sempurna sebagaimana yang dinyatakan dalam Alkitab (Kel. 20:1-17, Mat. 7: 12; 22:37-42; Ef. 5:17). Firman Allah menjadi pedoman hidup (Maz. 119:105).
  2. Kita mengabdikan diri kepada kehendak Allah dengan melakukan kehendak Allah tersebut sehingga hubungan antara orang percaya lebih erat dari hubungan yang ditentukan oleh hubungan kekeluargaan atau hubungan yang lainnya (band. Maz. 133:1-3). Sebagai pengikat hubungan orang-orang percaya (keluarga Allah) adalah kehendak Allah sendiri.
  3. Orang yang melakukan kehendak Allah adalah saudara Yesus. Tema ini mengingatkan kita bahwa kita dapat menjadi saudara Tuhan Yesus atau menjadi tidak saudara Tuhan Yesus. Pilihan melakukan kehendak Allah atau tidak melakukan kehendak Allah merupakan pilhan menjadi saudara Tuhan Yesus atau tidak menjadi saudara Tuhan Yesus (pelaku-pelaku Firman Tuhanlah yang menjadi saudara Tuhan Yesus). Tema ini menyadarkan kita bahwa sesungguhnya kita sering tidak menjadi keluarga Yesus malah mungkin menjadi musuh Tuhan Yesus atau pihak yang menentang bahkan menjadi pembangkang/pelawan. Tetapi seharusnya orang-orang yang percaya tetap menjadi pelaku kehendak Allah sehinggga ia hidup dalam kasih dan kekudusan. Roh Kudus tidak dapat bekerja di tengah-tengah orang pendosa (dosa adalah melakukan apa yang dilarang Tuhan dan tidak melakukan apa yang diperintahkan Tuhan). Banyak orang hanya mengaku keluarga Tuhan Yesus(milik Yesus) namun tanpa bukti, hanya omong doang, namun tanpa aksi= NATO= No Action Talk Only), sehingga berkat-berkat sebagai keluarga Yesus tidak menjadi miliknya malah menjadi penghambat kehendak Allah). Tetapi ada juga orang yang percaya yang sungguh-sungguh melakukan kehendak Allah , hidupnya menjadi berkat bagi orang lain dan ia sangat berbahagia. Yang manakah saudara?? Amin.
Cileungsi, 28 Juli 2011
Pdt.Rasmidi Sembiring


Artikel lain yang terkait:



0 komentar:

Post a Comment