Thursday, 15 December 2011

Khotbah Yesaya 7:7-14, Sabtu 24 Desember 2011 (Malam Natal)

Introitus :
Kiranya Engkau menunjukkan setia-Mu kepada Yakub dan kasih-Mu kepada Abraham seperti yang telah Kaujanjikan dengan bersumpah kepada nenek moyang kami sejak zaman purbakala/IcidahkenNdu kekelengenNdu si tetap ras ukurNdu si la mobah-obah man bangsaNdu, kesusuren Abraham ras kesusuren Jakup, sue ras si enggo ipadankenNdu alu sumpah i bas paksa si nai nari (Mika 7 :20).

Pembacaan : Lukas2:l-14; Khotbah : Jesaya7:7-14

Thema :
KelahiranNya mampukan kita menjadi saksi tentang Dia/Ketubuhen mereken gegeh guna erberita ras ersaksi kerna Ia

1. Pengantar
Kebaktian Tgl 24 Desember yang kita sebut malam Natal, dikalangan GBKP kebaktian tersebut belumlah populer walaupun GBKP telah menentukan teks Khotbah seperti ibadah-ibadah yang lain. Sebab dikalangan GBKP perayaan-perayaan Natal di tiap-tiap majelis telah diawali pada bulan Desember, bahkan Advent pun belum diperingati Natal telah di rayakan. Berbeda di kalangan Gereja-gereja yang lain misalnya Khatolik dan Gereja HKBP, GMIM, GKI & GPIB. Mereka merayakan Natal itu setelah berakhir minggu Advent ke IV barulah mereka mengadakan perayaan-perayaan Natal. Jadi ibadah malam Natal itu sungguh hikmat sebab mereka mensyukuri dimana mereka telah tiba di saat-saat Natal, saatnya mengingat kembali malam di padang gurun para gembala disuruh oleh malaikat untuk pergi ke Betlehem dimana sang Juruselamat telah dilahirkan. Dan tidak jarang juga Gereja kita mengadakan Perayaan Natal tepat pada tgl. 24 Desember tersebut, rnaka dari itu Tata Ibadah, teks Alkitab telah di tentukan oleh panitia tidak sesuai lagi dengan Nats, Thema, Tata Ibadah yang dibuat oleh Gereja kita.

Namun dibalik itu perayaan Natal bukanlah ditentukan oleh harinya, liturginya bahkan nats Alkitab, namun perayaan Natal itu mengingatkan kita bagaimana Allah mengasihi dan menyelamatkan kita, dan lewat Natal itu Allah solider dengan manusia maka kitapun dituntut untuk solider dengan sesama umat rnanusia. Melalui malam Natal ini terngiang lagi di tclinga kita disaat malaikat mengurnandangkan pujianNya: kemulian bagi Allah di tempat yang maha tinggi dan damai sejahtera di bumi diantara manusia yang berkenan kepadaNya (Luk 2 : 14) dan para malaikat itu menyuruh mereka untuk pergi ke Betlehem, sebab disana telah lahir Juruselamat Kristus Tuhan (Luk 2:11). Lewat malam Natal ini ada terkandung nilai-nilai spiritual para gembala dengan semangat pergi ke Betlehem untuk melihat yang telah terjadi (Luk 2: 15b).

2. Pendalaman
1. Kehidupan umat Tuhan diperhadapkan pada posisi yang kurang menguntungkan dimana mereka sudah tidak lagi percaya pada Allah sebagai penolong sepanjang masa. Mereka telah menduakan Tuhan, bahkan ada yang meninggalkan Tuhan berbalik pada penyembahan berhala, hal ini dapat kita lihat pada Yesaya 1 : 2-3, begitu baiknya Allah namun umat tidak mengenalnya lagi. Maka dari itu Allah membuat mereka merasakan pedihnya hidup, dimana bangsa lain disekitar mereka akan menguasai dan menjadikan mereka tawanan tidak lagi bebas seperti hari-hari biasa.

Namun dibalik kegelisahan Raja maupun umat Tuhan, maka Tuhan berbalik hati lewat Yesaya. Dimana nabi disuruh untuk menyampaikan sabda Allah: Teguhkanlah hatimu dan tinggallah tenang, janganlah takut, janganlah hatimu kecut (Yes 7 : 4). Raja Ahas tidak periu gelisah walaupun kerajaan yang lain mengancam sebab Allah Israel yang dapat menguasai bangsa yang ingin me-nyerang bangsa umatNya. Musuh-musuh itu hanyalah manusia biasa yang ke-kuatannya ada pada Kuasa Allah, Allah peduli tehadap umatNya artinya Allah tidak membiarkan umatnya menderita namun ia menginginkan umatnya suka-cita.

Namun sebagai Raja yang keras tengkuk apapun yang di perkatakan Nabi tetap saja tidak man mengindahkannya, apa saja yang di percakapkan orang kurang menarik bagi mereka. Penolakan terhadap apa yang disampaikan oleh Nabi adalah penolakan Sabda Tuhan Allah, maka jika penolakan terhadap sabda Allah berarti penolakan terhadap sukacita dan damai sejahtera, penolakan terhadap damai sejahtera berarti mendatangkan murka Allah. Murka Allah itu mengerikan, sebab akan dibawa ke peimbuangan, dipembuangan itu mereka akan merasakan penderitaan yang berkepanjangan. Namun disaat-saat mereka mengeraskan hati datang lagi ungkapan Nabi tentang seorang perempuan muda mengandung akan melahirkan seorang anak laki-laki dan akan menamai Dia Imanuel (Yes 7 : 14). Perempuan muda ini juga diterjemahkan perawan (Ibrani-almah), atau wanita muda belum kawin. Ini adalah nubuat nabi, dan penggenapanNya pada diri Maria (Mat :23), dimana Maria hingga Yesus lahir ia tetap perawan (Mat 1:18,25).

2. Janganlah Natal itu kita jadikan berhura-hura, pola bermewah-mewahan, hindarilah Natal itu mengundang perasaan iri orang lain melihat kitamengha-biskan dana puluhan bahkan ratusan juta hanya untuk konsumsi dan dekorasi, sementara ada disekitar kita menderita untuk mendapatkan makan saja mereka teragis. Itulah terjadi pada kehidupan umat Israel pada jaman Nabi Yesaya mereka senang dengan berkat-berkat Tuhan, namun mereka lupa bersolider dengan sesamanya, maka Tuhan menolak persembahan, menolak pesta-pestanya (Yes 1:11-14).

Hati-hati saudara jangan nanti kita anggap perayaan Natal kita itu diterima oleh Tuhan temyata Tuhan muak melihatnya. sebab perayaan itu hanya memenuhi tuntutan kebiasaan bukan dari hati yang terdalarn yang merasa telah penuh dosa, sebab kita tidak berbuat apa-apa hanya pamer-pamer saja kepada dunia ini, agar orang katakana Perayaan Natal kita sukses banyak orang datang, makanan mewah, pengisi acara hebat, dekorasinya megah sosialnya nol, persembahannya tidak ada 5% pun dari anggaran natal, aneh bukan.

Imanuel: Allah beserta/ nienyertai kita, nama tersebut memperoleh arti yang lebih dalam ketika Anak tunggal Allah sendiri datang ke dalam dunia ini (Yoh 3:16). Selamat adalah perwujudan Kasih Allah akan dunia ini, dimana dunia ini telah penuh kemunafikan, ketidak jujuran, pertikaian, perang dll.

3. Yesus sang Juruseiamat dunia ini adalah perwujudan Kasih Allah, dimana dunia ini penuh dengan kemunafikan, ketidak jujuran, keserakahan, ketidak adilan dan perrnusuhan. Dari itu Yesus hadir disaat dunia membutuhkan disaat dunia tidak ada kepastian, maka Yesus menawarkan kepastian itu, dimana lewat karya dan perbuatanNya banyak yang dapat dirasakan oleh manusia. Hal yang sungguh luar biasa ialah dimana Ia solider dengan manusia: orang miskin, orang sakit, orang tertindas, orang yang dirasuki setan maka semua yang percaya padaNya akan terbebas. Maka kebebasan itu mengharapkan bagi setiap insan yang merayakan Natal harus solider bagi sesama, perduli bagi mereka yang di perhadapkan dengan bermacam penderitaan kasih itu tidak berkesudahan, mengasihilah, melayanilah dan bersaksilah sebab Tuhan Yesus segera dalang.

3. POINTER
  1. Natal adalah sukacita karna Dia telah hadir bagi kita, untuk menyelamatkan umat rnanusia.
  2. Natal memampukan setiap anak-anakNya berani menghadapi tantangan seberat apapun bersama dengan Dia.
  3. Natal adalah berbagai Kasih bagi sesama lewat bakti sosial dikalangan Jemaat maupun disekitar kita.
  4. Natal adalah mengingatkan setiap orang percaya bahwa Allah itu tetap beserta kita, Imanuel.
  5. Natal bukan perayaan, aksesoris, konsumsi dan acara, namun hati kita yang dibaharui oleh Dia yang lahir dan telah menjadi pemenang.

Salam, Pdt. A. Brahmana

Catatan Sermon
  1. Secara umum kita lebih melihat ancaman dari pada pertolongan. Bagaimana kita mengubah pandangan tersebut? Pemahamen Imanuel secara benar dapat mengubah pandangan tersebut. Demikian juga kesaksian-kesaksian hidup sangat perlu untuk mengubah pandangan tersebut. Ayat 8-9 juga dapat menjadi refrensi.
  2. Tidak cukup pemahaman Tuhan beserta kita. Harus diresponi, disambut, dibuka pintu hati kita, akrab dengan Dia.


Artikel lain yang terkait:



0 komentar:

Post a Comment