Introitus :
Pulihkanlah keadaan kami, ya Tuhan, seperti memulihkan batang air kering di tanah negeb (Mazmur 126:4)
Bacaan : Mazmur 126 : 1-6; Khotbah : Jeremia 31 : 7-9
Thema :
Tuhan Allah membebaskan umatNya
(1) Pembebasan adalah merupakan harapan seluruh umat manusia, apalagi di kala menghadapi persoalan-persoalan rumit misalnya: persoalan rumah tangga, ekonomi, anak-anak, pekerjaan apalagi persoalan ketidak adilan yang sering terlihat bagi kita yang percaya pada Yesus. Manusia selalu mencari jalan keluar termasukpun kita orang percaya pada Yesus. Tentunya pertanyaan kemana harus cari jalan keluar agar terbebas dari masalah-masalah tadi...? disinilah ditentukan oleh sikap hidup manusia tadi, cari jalan pintas lewat para normal, dukun atau melarikan diri dari hal-hal positip misalnya mabuk-mabukan dan kedunia hitam. Atausebagai orang percaya pada Tuhan Yesus datang pada Yesus berlutut dibawah kaki Yesus... tergantung pada oknum, namun Tuhan Allah mengharapkan agar terus dan terus bersandar pada kuasanya, walau apapun apa yang telah terjadi sebab Allah akan membebaskan orang percaya dan setia padaNya, Dia tidak pernah membiarkan umatNyaterbelenggu oleh apa saja, apalagi oleh keterkaitan dengan dosa..
(2) Umat Israel masih dibawa kuasa bangsa asyur, tentunya sebagai umat pilihan Allah merasakan derita yang sangat mendalam. Namun itu semua terjadi oleh karna ketidak setian pada Allah, maka Allah harus menyerahkan umat pilihan di kuasai oleh suku-suku lain. Sebagai manusia yang hidup dibawah kekuasaan oranglain, maka manusia (umatNya) itu tidak bebas berbuat apa saja seperti sedia kala masih hidup dalam alam kebebasan (merdeka) daripada dibawa kekuatan orang. Namun Allah itu baik dan baik Dia tidak selamanya marah, apalagi bila umatNya itu kembali berseru dan berseru padaNya. Pulihkanlah keadaan kami, ya Tuhan seperti memulihkan batang air di negep (Maz 126:4). Inilah introitus kita. Umat Allah berseru pada Allah sebab mereka sadar bahwa pada Allah ada kuasa yang luar biasa yang dapat membebaskan umatNya orang/percaya. Jeritan demi jeritan terjadi pada umat Tuhan akibat tekanan sang penjajah/penguasa seakan akan tidak ada lagi jalan keluar.
(3) Tertutup rapat tanpa ada lagi yang berbaik hati. Namun Allah itu baik sungguh baik, Allah dengan kuasaNya menolong memulihkan umatNya dari penjajahan bangsa lain, dari ketertindasan. Hal ini terlihat Allah memulangkan umatNya dari pembuangan ke Jerusalem dengan sorak-sorai (Band 2 Tarawih 32 :22-23). Pembebasan umat Israel dilakukan oleh Tuhan lewat karya tanganNya yang luar biasa, maka umat Israel itu bersorak-sorak dengan sukacita memulihkan Tuhan yang bertindak dengan tegas, dan menuntun kembali ke Yerusalem untuk membangun hubungan baik dengan Allah dan sesamanya manusia, dimana selama ini telah putus akibat tekanan bangsa lain. Sungguh luar biasa karya Allah bagi orang percaya dan setia padaNya, ia bertindak tegas untuk memulihkan keadaan yang suram menjadi cerah, bangsa itu menjdi suatu arak-arakan yang sungguh menyenangkan, dengan sorak-sorainya. Allah menepati janjiNya untuk memulihkan keadaan orang-orang yang tertindas, mencelikkan mata yang buta dan membangkitkan orang yang lumpuh, dan Tuhan sungguh-sungguh menyelamatkan.
(4) Orang percaya pada Yesus juga tidak ubahnya seperti umat Israel, terus menerus menghadapi persoalan-persoalan hidup, seolah-olah tidak ada lagi jalan keluar, air mata bercucuran akibat tangisan dan kesedihan terus menerus silih berganti, hal ini belum ada jalan keluar muncul lagi hal-hal yang baru tumpang tindih, sudah jatuh ketimpa tangga lagi. Disinilah orang percaya yang menghadapi persoalan tadi ditentukan oleh sikap hidup pada penyerahan pada Yesus sang Juruselamat yang telah menang melawat kuasa maut. Yesus menawarkan diri sebagai gembala yang baik, akan menuntun domba-domba (umatNya). Dan mempertaruhkan nyawanya untuk domba-dombanya itu (Yoh 10:11). Dan ia mengenal dombaNya dan dombaNya juga mengenal dia (Yoh 10:14). Yesus juga menuntun umatNya seperti suatu arak-arakan memasuki kerajaan Allah, sebab ia telah menyediakan tempat bagi umatnya
(5) Sebagai orang percaya tidak boleh berpisah dengan dia, sebab diluar Dia kita tidak dapat berbuat apa-apa (Yoh 15:4-5). Bersama Yesus dapat melakukan perkara besar dan bersama Yesus ada jalan keluar, bersama Yesus tidak ada yang sukar, Yesus membebaskan umatNya dengan kuasa yang luar biasa. Dan orang percaya itu akan disertaikeluar dan masuknya untuk menuju kebahagiaan. Ia menyelamatkan umatNya dari utara dan mengumpulkan mereka dari ujung bumi, memimpin mereka kesungai-sungai dan tidak akan lagi tersandung (Yer 31:8-9). Oleh karena kuasa dan kasih Allah akan umatNya ia membebaskannya dengan menabur dengan mencucurkan air mata, akan menui dengan sorak-sorai orang yang berjalan maju dengan menagis sambil menabur benih, pasti pulang dengan sorak-sorai sambil membawa berkas-berkasnya (Maz 126:5-6). Luar biasa kepedulian Allah pada umatNya, walaupun hari ini masih mencucurlan air mata, ingat esok atau lusa akan dirobah menjadi mata air yang mengalirkan air jernih dan berguna bagi Tuhan dan seasama.
(6) Ingatlah selalu kebaikan Tuhan walaupun hingga kini tekanan–tekanan bagi kaum minoritas ini belum berakhir, jangan kita kecut hati dan jangan gentar sebab didalam kegelapan terbitlah terang dan didalam tangisan ada juga tawa dan canda. Dibalik susah ada senang, percayalah bawa Tuhan akan memulihkan segala sesuatunya. Dan tetap dan terus lah menjadi terang waupun disana–sini sering terjadi kegelapan dunia. Dan jadilah gaeam walaapun disana-dsini siudah menjadi tawar, dan jangan menoleh kebelakang namun tataplah kedepan yang masih terbuka peluang-pekluang bagi orang percaya.
Salam,
Pdt. Andarias Brahmana S.Th
0 komentar:
Post a Comment