Introitus :
“Aku adalah Alfa dan Omega, firman Tuhan Allah, yang ada dan yang sudah ada dan yang akan datang, Yang Maha kuasa”. (Wahyu 1:8)
Bacaan : Wahyu 1:4b-8; Khotbah : Daniel 7:9-10; 13-14
Tema :
Kuasa Tuhan Tidak Terbatas dan Tak Berkesudahan (KuasaNa La Ermasap-masap Ras La Erkeri-kerin)
(1) Minggu ini kita sudah sampai pada Minggu Akhir Tahun Gerejawi seminggu sebelum kita memasuki minggu-minggu Adven. Minggu Akhir Tahun Gerejawi sering disebut sebagai minggu untuk kembali mengenang orang-orang yang kita kasihi yang sudah lebih dahulu menghadap kepada Allah Bapa (meninggal). Dengan kata lain untuk kembali mengingatkan kita bahwa hidup manusia ada batasnya dan ada akhirnya di dunia ini, sebab Allah memiliki otoritas untuk setiap waktu kehidupan manusia. Merenung ulang perjalanan hidup kita dihadapan Allah hingga saat ini, apakah hidup kita ada perubahan yang semakin baik, terlebih sebagai saluran berkat bagi orang lain atau tidak ada perubahan dari sama sekali dari tahun ke tahun (tidak bisa jadi berkat bagi orang lain), terlebih dalam tahun ini yang menekankan tahun solidaritas bagi sesama anggota jemat gereja.
(2) Nas khotbah menceritakan tentang penglihatan Daniel pada masa pemerintahan Belsyazar raja Babel (Dan. 7:1). Daniel bermimpi tentang kehadiran empat binatang besar yang melambangkan empat kerajaan yang silih berganti menguasai dunia. Yang pertama adalah Babel (bnd. Dan. 2:36-38; 7: 4), yang kedua Media (bnd. Dan. 2:38-45; 7:5), yang ketiga Persia (bnd. Dan. 5:28; 7:6), yang keempat Yunani yang dipimpin oleh Aleksander Agung (Dan. 7:7-8).
(3) Daniel melihat dunia yang penuh kekacauan dan ketidakpastian. Persoalan silih berganti yang terjadi oleh penguasa-penguasa dunia yang memimpin dengan tidak takut akan Tuhan (bnd. Dan. 7:1-8) sehingga timbul peperangan bangsa-bangsa dan pemberontakan. Melalui penglihatan Daniel ternyata Tuhan memberikan kesempatan untuk orang jahat menguasai kekacauan dunia. Dengan melambangkan empat binatang yang besar sebagai empat kerajaan yang besar di dunia, tetapi kekuasaan kerajaan-kerajaan tersebut tidak bisa bertahan lama ketika hanya mengandalkan kehebatannya masing-masing dan kekuatannya dalam hal menindas orang lain terlebih bangsa Israel.
(4) Ayat 9-10, Daniel melihat yang akan terjadi kemudian dalam kehidupan penguasa-penguasa dunia terlebih dalam persiapan untuk mengadakan penghukuman. ‘Takhta-takhta’ sebagai symbol kerajaan-kerajaan duniawi itu akan direndahkan oleh Yang Lanjut Usianya, yang tidak lain adalah Yang Mahatinggi dan Yang Mahamulia, yang bersemayam untuk selamanya yakni Allah sendiri yang penuh kesucian, kebenaran dan keagungan akan datang untuk melaksanakan Pengadilan dan Penghukuman. Sungai api yang dapat menghanguskan dan melenyapkan semua yang menentang Allah. Seribu kali beribu-ribu, menunjukkan malaikat-malaikat Allah yang akan melayani Dia dan berdiri di depanNya untuk memulai proses pengadilan yang akan dilaksanakan. Dan dibukakan kitab-kitab yang berisi catatan tentang perbuatan baik dan jahat yang dilakukan oleh setiap orang. Sebab Allah digambarkan sebagai hakim (bnd. Kel. 22:23; Mzm. 56:9; Yes. 65:6; Mal. 3:16).
(5) Ayat 13-14, Daniel terus melihat yang akan terjadi kemudian, tapi penglihatan Daniel bukan diakhiri dengan hukuman dan kebinasaan yang dijatuhkan terhadap kerajaan atau penguasa-penguasa dunia itu, melainkan kedatangan seorang anak manusia yang diberi mahkota kehormatan, kekuasaan dan kemuliaan yang kekal untuk menguasai kerajaan yang tidak akan pernah berakhir, kekal selama-lamanya, dimana semua bangsa dan manusia akan mengabdi kepadaNya yaitu Allah itu sendiri dalam rupa manusia = Yesus Kristus (bnd. Wahyu 1:4b-8).
(6) Banyak pertanyaan yang sering timbul dalam kehidupan manusia, Apakah benar Allah berkuasa atas segalanya? ketika terjadi peperangan, kejahatan, penyiksaan terhadap orang-orang percaya, diamanakah Allah? Melalui nas ini jelas bahwa Allah tahu segala kejahatan yang dilakukan oleh manusia, tapi bukan berarti Allah diam dan tidak mau tahu. Terkadang Allah memberi kesempatan untuk manusia melakukan kejahatan dan tetap di bawah pengawasanNya dan semua ini merupakan proses pendewasaan bagi manusia untuk lebih peka akan panggilan dan mengerti kuasa Allah.
(7) Dunia akan berakhir, pengetahuan juga akan berakhir tapi satu hal yang tidak akan berakhir yaitu Firman Allah (bnd. Yes. 51:6 ; 1Kor. 13:8). Ini membuktikan bagaimana kuasa Allah akan dunia ini, dan tak seorang pun bisa sembunyi dihadapanNya. Terlebih dalam keadaan dunia saat ini yang penuh dengan kekacauan, ketidakpastian dan para penguasa yang semakin merajalela hanya untuk mencari keuntungan pribadi dengan cara menindas rakyat miskin. Melalui firman ini bagi orang yang percaya diharapkan tidak pernah takut dengan keadaan ini karena kekuasaan duniawi akan berakhir dan bersifat sementara. Tapi untuk orang yang percaya akan Firman Allah senantiasa diberi kekuatan untuk tetap setia dan sabar sampai kedatangan Yesus yang kedua kali untuk mengangkat penderitaan manusia terlebih untuk menghakimi orang yang jahat dan benar.
(8) TUHAN adalah Alfa dan Omega, yang awal (sudah ada) dan akhir (yang akan datang) (Wahyu 1:8). Berarti hanya Dia yang berhak untuk mengakhiri segala yang ada di dunia ini. Karena Dia yang menciptakan (Kej. 1) dan Dia juga yang bisa mengakhiri ciptaanNya sesuai kehendakNya saja, sebab TUHAN yang berkuasa.
Pdt.Mulianta Enaria Purba
Catatan Sermon:
Dalam Daniel 7:14 kata: kepadanya, mengapdi kepadanya, kekuasannya, kerajaannya dalam Alkitab bahasa Indonesia dan Karo “nya” dicetak huruf kecil, namun dalam terjemahan NKJV dicetak huruh besar. Dengan demikian melihat kontek perikop ini, maka "nya" seharusnya huruf besar.
0 komentar:
Post a Comment