Wednesday, 10 April 2013

Khotbah Keluaran 15:19-21, Minggu 28 April 2013

Introitus : 
Bernyanyilah bagi Tuhan hai segenap bumi, kabarkanlah keselamatan yang dari
padaNya dari hari kehari.

Pembacaan : Kolose 3 : 15 - 17 ( Tunggal); Khotbah : Keluaran 15 : 19 - 21 ( Tunggal )

Thema : 
Memuji Tuhan sama dengan menjaga kehidupan dengan baik.

Saudara saudari yang dikasihiTuhan Yesus.
Keluaran 15 : 19 – 21 ini merupakan ungkapan syukur bangsa Israel ( Meryam bersama dengan perempuan yang lain ),bernyanyi dan menari karena mereka merasakan pertolongan Tuhan dalam melepaskan mereka dari mesir. Bernyanyi adalah merupakansuatu ungkapan isi hati yang paling dalam kepada siapa lagu itu ditujukan. Contohnya : Didaerah karo,ada lagu Bunga rampe yang ditujukan kepada seseorang,dimana kalau penyanyi menyanyikannya dengan sungguh sungguh dan penuh perasaan maka terungkaplah secara mendalam isi hati sipenyanyi lagu tersebut yang disampaikan kepada seseorang. Bukan hanya sipenyanyi yang tergugah,tetapi yang mendengarkan lagu tersebutpun ikut tergugah. Demikian juga kalau seseorang bernyanyi dengan sungguh sungguh dan menghayati syair lagu yang kita nyanyikan bagi Tuhan.,itu merupakan ungkapan isi hati kita yang paling dalam bagiNya,sehingga orang orang yang mendengarkan lagu terseut turut bersuka cita dan bersyukur kepada Allah.

Saudara saudari yang dikasihi oleh Tuhan Yesus Kristus.
Pada waktu bangsa Israel berada diMesir dibawah pimpinan Raja Firaun yang keras hati,kehidupan mereka sangat menderita dibawah pimpinan Raja. Raja Firaun tetap mempertahankan bangsa Israel tetap tinggal dimesir,walaupun sudah diancam oleh b erbagai bagai Tulah yang dibuat oleh Allah,supaya bangsaNya dilepaskan dari Mesir, tetapi Raja Firaun tetap mempertahankan bahwa bangsa Israel tidak boleh keluar dari mesir. Ada sepuluh tulah yang didatangkan kemesir supaya hati Raja Firaun lembut,sehingga mengizinkan Israel keluar,tetapi sampai Tulah yang kesembilan Raja tetap mengeraskan hatinya dan tidak memberikan Tsrael keluar dari Mesir. Tulah yang terahir adalah kematian anak sulung bangsa mesir,barulah Raja Firan mengizinkan Israel keluar dari mesir. Setelah mereka keluar dari mesir,rupanya hati Raja berubah lagi menjadi keras,sehingga menyuruh pegawai pegawainya mengejar bangsa Israel yang sudah pergi.. Kemudian mereka memasang keretanya dan membawa 600 kereta yang tepilih,lengkap dengan perwiranya. Mereka mengejar bangsa Israel,dan pada waktu itu Tuhan mengeraskan hati Firaun dan abangsa mesir ,sehingga mereka sekuat tenaga mengejarnya,dan sangat ketakutanlah bangsa Israel ,mereka berseru seru kepada Tuhan. Orang Israel merasa bahwa mereka pasti mati dibunuh oleh bangsa mesir digurun pasir,sehingga mereka memarahi Musa dengan mengatakan : Mengapa kamu membawa kami keluar dari mesir,bangsa Israel marah kepada Musa.

Saudara saudari yang dikasihi oleh Tuhan Yesus Kristus.
Ternyata Tuhan melindungi bangsa Israel,dan pada waktu menyeberangi laut merah, Tuhan memperlihatkan muzizatNya,dimana laut merah terbelah dua pada waktu Israel menyeberang,dan Israel selamat. Begitu orang orang mesir mengikutinya dari belakang maka bersatulah air itu kembali sehingga orang orang mesir itu lenyap ditelan oleh air.

Setelah Israel diselamatkan Tuhan, maka orang Israel bernyanyi untuk mengungkapkan isi hati nya yang sangat dalam kepada Tuhan,bagaimana kebesaran Tuhan,kasih Tuhan,Tuntunan Tuhan yang Dia telah nyatakan menyelamatkan Israel. Bisa kita bayangkan bagaimana peraraan orang Israel pada waktu itu yang sudah terlepas dari belenggu kejahatan Firaun dan selamat menyeberangi laut merah,sangat bersuka cita,bersyukur karena kebesaran Tuhan,mereka sudah diselamatkan. Mereka memuliakan Tuhan karena mereka merasakan bahwa keselamat yang mereka peroleh bukan karena kekuatan mereka,tetapi semata mata karena kuasa Allah..

Myriam dan perempuan perempuan Israel betul betul merasakan semua itu adalah pemberian Tuhan,kasih karuia Tuhan kepada mereka,tidak ada sedikitpun karena kekuatan mereka,tapi karena Tuhan.. Oleh karena itu Myriam mengambil rebana dan mengajak bangsa Israel bernyanyi sebagai tanda ucapan syukur kepada Tuhan,karena Tuhan tidak pernah meninggalkan bangsaNya didalam penderitaannya.

Didalam pembacaan Masmurpun dikatakan,Langit dan bumi pujilah Tuhan,Pujilah Tuhan yang diSorga,puji Dia ditempat yang tinggi,puji Dia hai segala malekatnya,pujilah Dia hai segala bangsanya,pujilah Dia hai langit dan bumi,baiklah semuanya memuji nama Tuhan.Juga dalam introitus mengatakan : bernyanyilah,pujilah Tuhan. Sebagai manusia yang sudah diselamatkan oleh Tuhan,patutlah kita bernyanyi mengucap syukur kepadaNya,walaupun kadang kala kita menghadapi tantangan,tapi Dia tidak pernah meninggalkan kita. Diaakan selalu menolong dan memberikan kekuatan kepada orang yang setia kepada Tuhan.

Minggu ini disebut minggu Katante artinya : Bernyanyilah, Pujilah Tuhan,karena Dia telah menyelamatkan kita. Kita mengajak supaya semua jemaat bernyanyi dengan sungguh sungguh,karena bernyanyi itu juga merupakan satu kesaksian kita bagi Tuhan. Mengadakan paduan suara setiap minggu dikebaktian minggu secara bergantian,baik itu kategorial maupun sektor sektor yang ada di gereja kita. Kita bina agar sungguh sungguh bernyanyi mengeluarkan isi hati yang paling dalam memuji,mengucapkan syukur kepada Tuhan,karena kita merasakan Tuhan telah mengaturkan kehidupan kita,terlebih telah memberi keselamatan kepada kita melalui anakNya Yesus Kristus yang mati di kayu salib dan bangkit pada hari yang ketiga yang baru kita rayakan paskah.

Apakah kita merasakan kebaikan Tuhan itu didalam diri kita? Apakah kita merasakan bahwa Tuhan itu selalu menolong kita dalam kesusahan kita ? Ada seorang ibu mempunyai dua orang anak,seorang sebagai pengusaha sepatu dan seorang lagi sebagai pengusaha payung. Jika hari hujan,si ibu menjadi sedih memikirkan anaknya sipengusaha sepatu,takut sepatu tidak laku,dan jika hari panas,si ibu juga sedih takut payung tidak laku. Si ibu tidak pernah mengucap terima kasih kepada Tuhan,karena dia selalu melihat yang ruginya saja,dan tidak melihat keuntungan anaknya.Sdr2,mari kita selalu melihat kebaikan Tuhan dalam kehidupan kita,sehingga kita bernyanyi,bersyukur selalu kepada Tuhan. Amin

Pdt.Ediwaty Ginting,S.Th


Artikel lain yang terkait:



0 komentar:

Post a Comment