Introitus :
Berbahagialah kamu, jika karena Aku kamu dicela dan dianiaya dan kepadamu difitnahkan segala yang jahat (Matius 5:11).
Bacaan : Kisah Para Rasul 5:27-32); Khotbah : Wahyu1:4-8
Tema :
Kebangkitan Yesus Menjadikan kita anak-anak Allah yang berharga.
Saudara-saudara yang kekasih,
Barang yang berharga akan disimpat di tempat yang khusus (tempatnya juga tempat yang berharga) atau untuk keselamatan barang tersebut disembunyikan di tempat rahasia. Kalung emas tidak disimpan di kamar mandi atau di dapur, tetapi disimpan di tempat yang khusus, mungkin lemari atau brankas yang tahan api atau ditempat yang mempunyai pengaman khusus.
Demikianlah orang-orang percaya kepada Tuhan Yesus adalah anak-anak Allah yang berharga, oleh karena kebangkitan Yesus saja. Demikian berharganya orang-orang Yang percaya Yesus, maka Yesus yang mempunyai kuasa atas segalanya (Alfa dan Omega) menjaga dan memelihara, selama orang-orang yang percaya itu setia dalam imannya. Dalam Wahyu 2:10, dinyatakan :”Jangan takut terhadap apa yang harus kamu derita! Sesungguhnya Iblis akan melemparkan beberapa orang diantaramu ke dalam penjara supaya kamu dicobai dan kamu akan beroleh kesusahan selama sepuluh hari. Hendaklah engkau setia sampai mati, dan Aku akan mengaruniakan kepadamu mahkota kehidupan.” (bd. Matius 10:22; I Kor. 9:25).
Nats khotbah diambil dari Kitab Wahyu. Keseluruhan Kitab Wahyu adalah mencerminkan keadaan sejarah pada zaman pemerintahan Domitianus, yang menuntut rakyatnya untuk memanggil dia “Tuhan dan Allah”. Perintah ini menjadi pertentangan antara orang dengan sukarela untuk mengikuti perintah kaisar dan orang Kristen setia yang tetap menyembah Yesus sajalah “Tuhan dan Allah”.
Saudara-saudara yang kekasih,
Nats khotbah Wahyu[1] 1: 4-8 dapat dibagI:
Pertama, dalam ay. 4 Rencana Allah yang kekal.
dinyatakan bahwa Kitab Wahyu dari Yohanes[2] ditujukan kepada tujuh jemaat Asia, sekarang sekitar daerah Turki Barat. Maksud tujuh jemaat adalah mewakili seluruh jemaat yang ada pada waktu itu. Dan tujuh roh mewakili kesempurnaan pelayanan Roh Kudus. Yohanes dalam salamnya mengingatkan bahwa kasih karunia dan damai sejahtera dari Allah tetap menyertai jemaat. Dari Dia, yang ada dan sudah ada dari yang akan datang, ini menunjukkan kekekalan Allah dalam sejarah keselamatan orang percaya. Ini mengingatkan jemaat untuk tetap berpegang kepada keselamatan yang telah diterima, hanya oleh kasih karunia dan damai sejahtera yang cuma-Cuma, bukan hasil usaha.
Kedua, (4-5) Yesus adalah saksi yang setia.
Yohanes mengingatkan bagaimana Yesus menjadi saksi yang setia dari seluruh kebenaran dari Allah. Yang pertama bangkit dari antara orang mati (sebagai yang sulung dari antara orang mati) dan yang berkuasa atas raja-raja. Hal ini menghasilkan:
1. Melepaskan kita dari dosa oleh karena darahNya. (Dosa adalah melakukan yang dilarang Tuhan dan tidak melakukan apa yang diperintahkan Tuhan).
2. Menjadi suatu kerajaan (yang Allah adalah Rajanya).
3. Menjadi imam-iman bagi Allah (menjaga kekudusan dan melayani Allah).
4. Semuanya untuk kemuliaan Allah yang maha kuasa sampai selama-lamanya.
Ketiga, Ay. 7-8. kemenangan kerajaan Allah.
Kemenangan kerajaan Allah terjadi waktu kedatangan Yesus Kristus yang kedua kali. Yesus datang dengan awan, ini mengambarkan bahwa kedatangan Tuhan Yesus dengan kemuliaan, semua mata menatap Dia. Kemenangan zaman akhir (eskatologis) bagi orang yang setia dan sejarah akan berakhir dengan jatuhnya hukuman atas sistim iblis di dunia ini. Kemenangan Yesus Kristus ini dipertegas dengan pernyataan Aku adalah Alfa dan Omega, yang ada, yang sudah Ada dan yang akan datang yang Mahakuasa. Alfa adalah huruf pertama dalam Alfabhet Yunani ndan Omega adalah huruf terakhir. Allah itu kekal dari penciptaan sampai kesudahannya. Ia adalah Tuhan diatas semuanya. Ia akan menang atas segala kejahatan dan memerintah segala sesuatu.
Saudara-saudara yang kekasih,
Dari nats khotbah wahyu:1:4-8, dapat memperbaharui kehidupan kita selaku anak-anak Allah yang berharga:
Pertama, mengingat kasih karunia dan damai sejahtera yang menyertai tujuh jemaat dalam Wahyu, demikian juga menyertai kita, kita boleh tetap memegang janji tersebut dalam segala perkara kita. Kita ingat bawa kita adalah orang yang berharga oleh karena kasih karunia dan damai sejahtera dan penyertaan Roh Kudus. Kita hidup dalam kasih karunia dan damai sejahtera. Kalau sudah jauh, berbaliklah. Kalau masih dekat menoleh dan mendekatlah (bertobat).
Kedua, mengingat penderitaan jemaat di Kitab Wahyu, pada waktu pemerintahan Domitianus (yang memuja diri sendiri), demikianlah kita juga diingatkan untuk teguh iman, hati yang tetap, dan setia dalam iman sehingga kita menjadi pemenang walau sampai mati sekalipun. Dalam Situasi kita sekarang ini, minoritas di tengah-tengah mayoritas. Negara kurang sanggup melindung warganya. Banyak kesulitan-kesulitan di depan mata kita, tawaran untuk meninggalkan iman terbuka, menjanjikan hidup lebih baik asal kompromi terhadap dosa.
Untuk itu kita perlu merenungkan bagaimana penderitaan Tuhan Yesus dan penderitaan Stefanus:
(1) Penderitaan Tuhan Yesus: Menggeluarkan keringat darah, Yesus dikepung pasukan lengkap dengan obor, pedang dan patung, Yesus diberi jubah ungu. Yesus Diberi tanda kebesaran kerajaan (ejekan), Sebatang buluh diberikan di tangan Tuhan Yesus, buluh ini kemudian juga dipakai untuk memukul kepalanya, Yesus diludahi, Yesus dipukul dengan kepala penutup, Yesus diarak di tempat umum, Yesus memikul salib, Yesus dimahkotai duri, Yesus dilecehkan serdadu- serdadu seolah-olah menhormat terhadap raja, Yeuss diberi anggur bercampur empedu, Yesu ditampar, Yesus dicambuk, Janggut Yesus ditarik, tangan Yesus diapku, Yesus disalib, Yesus ditombak. Ada delapan belas peristiwa kekerasan terhdadap Tuhan Yesus Bagaimana dengan Kita saudara-saudara?
(2) Penderitaan Stefanus:
Orang kedua yang menderita dan mati martir bagi gereja adalah Stefanus. Dan Ia menjadi martir karena setia memberitakan Injil kepada –orang-orang yang telah membunuh Yesus. Ia mati martir dilepari oleh batu. Kemartiran Stefanus terjadi 8 tahun setelah penyaliban Tuhan Yesus. Stefanus seorang penuh iman dan Roh Kudus (Kisah Para Rasul 6:5). Bagaimana dengan penderitaan kita?
Ketiga, kemenangan kerajaan Allah menjadi penghibur di dalam kita menghadapi segala permasalahan kita. Ia yang Alfa dan Omega melalui Roh Kudus memberi kepada kita kebijaksanaan, kekuatan dan keberanian untuk bersaksi bahwa Yesus akan menang. Kita sekarang sedang berperang/perang rohani dengan orang-orang yang memusuhi Yesus. Apakah penghiburan kita?
Pertama, penghiburan kita adalah: bukankah Yesus pernah berkata: apa yang diperbuat mereka (yang belum percaya) kepada orang yang memberitakan Injil itu adalah perbuatan kepada
Kedua, Penghiburan kita adalah bahwa kita anak-anakNya yang berharga, kita akan ditolong dan diberikan kemenangan, seperti seorang anak yang dalam lindungan ibu dan bapanya, ia merasa aman dan tentram….Amin.
Cileungsi Simalem, 19 Maret 2013
Pdt. Rasmidi Sembiring M.Th.
[1] Kitab wahyu adalah penyingkapan (1:1-2:20), suatu nubuat (:1:3;2:7), dan suatu gabungan dari tujuh surat. Istilah penyingkapan (bhs Inggris apocalypse) berasal dari akat Yunani Apocalupsis (peyingkapan) dalam kaitan dengan isinya., suatu nubuat dengan kaitan beritanya dan suatu surat dalam kaitan dengan alamat tujuannya.
[2] Baik bukti sejarah maupuun bukti dari isi kitab itu maka penulisnya adalah rasul Yohaneslah penulis kitab Wahyu.
0 komentar:
Post a Comment