Saturday, 10 May 2014

Renungan / Khotbah Kolose 3:15-16, Minggu 18 Mei 2014

Introitus : 
Kalau ada seorang diantara kamu yang menderita, baiklah ia berdoa! Kalau ada seorang yang bergembira baiklah ia menyanyi! (Jakup 5 : 13)

Bacaan : Mazmur 31 : 2-6; 16-17; Khotbah : Kolose 3 : 15-16

Thema : 
Ucapkan Syukur Dengan Pujian/Bernyanyi

Saudara yang dikasihi Tuhan Yesus,bernyanyi/ puji-pujian bagi Tuhan adalah salah satu membangun iman, baik yang menyanyikan maupun orang yang mendengarkan nyanyian itu. Dan kini ada Gereja disaat ibadah lebih banyak puji-pujian yang dikumandangkan, bahkan pujian itu diulang-ulang. Sebab puji-pujian itu lebih banyak menggugah hati sehingga jemaat di bawa larut dalam suasana pujian itu akhirnya iman dibangkitkan, bahkan ada yang meneteskan air mata. Puji-pujian atau bernyanyi salah satu ucapan syukur kita pada Tuhan, dimana bagi setiap kita menyanyi kita rasakan bagaimana Tuhan menguatkan kita baik disaat suka apalagi disaat duka. Dan pujian itu disukai semua kelompok umut (tua, muda dan anak-anak kecil). Dan disetiap kita melaksanakan ibadah yang harus ada ialah pujian bagi Tuhan.

Saudaraku, pada Mazmur 31, yang adalah bahagian bacaan kita tadi merupakan Mazmur pujian, yakni Mazmur Daud (ay 1). Mazmur ini adalah doa yang amat pribadi yang mengungkapkan kesusahan dan ratapan karna musuh-musuh (ay5,9) dan juga masalah penyakit (ay 10,11). Doa ini mengungkapkan jeritan hati semua orang percaya yang menderita kesengsaraan karna penyakit, kesulitan, penindasan dari dunia atau musuh. Kebenaran doa ini menyatakan pada saat kesusahan hebat kita dapat kekuatan dari Allah. Maka pemazmur demikian yakinnya menyerahkan nyawanya kedalam tangan Tuhan Allah (ay 6). Dan hal inilah juga kata-kata terakhir yang di ucapkan oleh Yesus di kayu salib saat ia menghembuskan nafas terakhirnya (Luk 23 :46). Kata-kata ini sering kali dipakai oleh orang-orang percaya yang tetap setia kepada Allah, bahkan disaat saat dia tahu bahwa akan mengakhiri hidup oleh karna penyakit sekalipun, dia yakin didalam Tuhan ada kekuatan.

Saudaraku, doa dan pujian tidak dapat dipisahkan, dimana bagi orang orang percaya dimana Ia berdoa sambil ucapkan syukur dan memuliakan nama Tuhan Yesus lewat puji-pujian. Sebab didalam menjalani kehidupan ini dia menyadari dan tidak mampu dan punya beban berat. Sebabterkadang musuh itu tidak tau waktu, setiap saat ia ingan mengalahkan umatNya. Maka pemazmur mengajak untuk berlindung pada Tuhan sebagai gunung batu yang kokoh (Maz 31 : 4). Tentunya gunung batu didaerah palestina merupakan batu karang yang kokoh dan keras, maka sulitlah bagi musuh utnuk menembusnya, demikianlah Allah sebagai perlindungan bagi kita umatNya, dalam segala bentuk apapun Allah siap melindunginya.

Saudaraku, sebagaimana kita umat pilihan Allah yang telah di tebusNya lewat pengorbanan Kristus di kayu salib dan telah dimenangkan lewat kebangkitanNya, maka kita terus diharapkan untuk terus berbagi, berbagi disaat suka, terutama disaat duka, atapun saat menghadapi kesusahan, dimana diajak untuk terus berdoa dan mendoakan, dan jika menghadapi sukacita maka dia akan bernyanyi memuji-muji Tuhan (Yakub 5:13). Dan bagi kita sekalian hendaklah damai sejahtera Kristus itu memerintahkan didalam hati, dan jika damai itu terus memerintah maka muncullah kasih dengan sesama, jikalau kasih itu ada maka setiap insan merasakan sama dimata Tuhan, dan tidak ada membedakan satu sama lain. Sebab bagi orang yang mensyukuri hidup juga mensyukuri terhadap perbuatan-perbuatan Allah didalam kehidupannya. Dan ia menganggap dalam hidup ini duduk sama rendah dan berdiri samat tinggi. Maka dalam segala ucapanya itu adalah kesempurnaan yang datangnya dari Kristus maka dalam kehidupan setiap orang percaya itu akan menyempurnakan kehidupan ini. Dan perkataan Kristus diam didalam hati, yakni dimana setiap orang percaya harus tidak terhindar dari membaca merenungkan dan menyaksikan Firman Tuhan itu, apakah lewat kesaksian pujian atau kesaksian pribadi lepas pribadi terhadap apa yang terjadi dalam kehidupan ini.

Sudaraku, didalam Tuhan sebagai orangpercaya juga diberikan kesempatan bagi kita untuk mengajar, dan menegur dengan kasih yang datangnya dari Tuhan. Sebab kita merasa terus berhutang melakukan yang terbaik terhadap sesama kita lewat nasihat-nasihat, pujian-pujian bagi Tuhan dan teguran bagi sesama, agar saudara kita yang masih hidup dalam dosa kembali pada Kristus, dan bagi mereka yang belum mengenal akandatang pada Kristus. Pada saat kita mendewasakan saudara kita lewat mengajak mereka bersama-sama membaca Firman Tuhan, maka kita juga tidak lupa menyanyikan Mazmur puji-pujian dan nyanyian rohani, dan sambil mengucap syukur kepada Allah.

Saudaraku yang dikasihi Tuhan Yesus, minggu ini disebut minggu Kantate atau bernanyilah, atau pujilah Tuhan. Maka bagi kita umat Tuhan yang saat ini menghadapi berbagai-bagai persoalan dalam kehidupan, maka kita wajib untuk memuji-muji Tuhan lewat nyanyian pujian. Dimana dikalak kita gundah-gulana, dan disana kita mendengar pujian bagi Tuhan pasti kita terhibur, maka demikian jugalah bagi kita yang Tuhan harapkan untuk terus dan terus bernyanyi, menyayikan nyanyian pujian bagi Tuhan Yesus. Sebabdimana kita menyayikan pujian, hati kita terhibur dan orang lain juga mendapatkan hiburan dari Tuhan. Kehadiran malaikat saat gembala dipadang efrata, malaikat itu menyanyikan nyayian pujian, maka gembala itu tidak lagi takut untuk pergi ke Betlehem melihat bayi Yesus (Luk 2). Dan juga musa dan umat israel juga menyanyikan nyayian pujian bagi Allah,dimana Allah telah membebaskan mereka dari perbudakan mesir dan musuh dikalahkan (Kel 15). Nyanyikanlah nyanyian pujian bagi Tuhan dan teruslah kumandangkan puji-pujian bagi Dia. Maka dari itu marilah kita memuji-muji Dia apakah secara pribadi atau kelompok,tua maupun muda semuanya harus menyanyi

Salam,
Pdt. Andarias Brahmana S.Th-
GBKP Pondok Gede
081317054961


Artikel lain yang terkait:



0 komentar:

Post a Comment