Invocatio :
Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib. Filipi 2:8
Bacaan : Masmur 69: 1-20; Khotbah : Markus 11:1-11
Tema : Sambutlah Yesus dalam Hatimu
Hidup adalah masalah kiranya istilah ini relevan dengan apa yang mau digambarkan oleh pemasmur pada Masmur 69: 1-20 tentang pemikirannya yang bergerak melalui tahap kesengsaraan yang dilukiskannya; dalam keputusasannya menghadapi kesesakan, fitnah, ketakutan, kekhawatiran dan hilangnya harapan yang bersumber dari dirinya sendiri dan juga musuh-musuhnya.
Masmur 69: 5 salah satu ungkapan yang pesimistis“ Orang-orang yang membenci aku tanpa alasan lebih banyak daripada rambut di kepalaku; terlalu besar jumlah orang-orang yang hendak membinasakan aku, yang memusuhi aku tanpa sebab; aku dipaksa untuk mengembalikan apa yang tidak kurampas”.
Pada bagian lain ayat (7-12) pemasmur juga menggambarkan bagaimana menderitanya dia akibat mempertahankan idealism ajaran agamanya ditengah ajaran agama yang liberal dan popular zaman itu, dia di olok-olok oleh orang disekeliling dia. Sunggguh suatu kondisi yang tidak nyaman. Apa yang diharapkan pemasmur saat itu????
Pemasmur meminta pertolongan Tuhan melalui doanya (Baca ayat 14-18). Allah membalas musuh yang mengejar dan menyengsarakannya serta pengharapan penebusan dan pembebasan bagi dirinya yang sedang menderita (ay.19-20).
Kita sebagai orang percaya dan manusia yang masih berinteraksi dengan orang lain, hidup dalam dunia tentu juga tidak luput dari setumpuk masalah yang ada, baik itu masalah sosial, politik, ekonomi, kesehatan, keluarga bahkan diri kita sendiri. Ingatlah saudaraku selama kita masih bernafas maka kita akan ditemani oleh masalah. Pertanyaan besarnya adalah bagaimana cara kita menghadapi masalah ? bagaimanakah seruan kita apakah kita “hosyiana” (ibrani ‘HOSYI’AH NA‘ terdiridari 2 kata YASHA yang artinya “menyelamatkan” , NA yang artinya Permohonan atau doa; bahasa inggris cry of praise or adoration (to God), I pray to be save now ; Tuhan Selamatkan Aku sekarang). Bagaimana kita memuji dan menyambut juruselamat ?
Perhelatan Oscar 2015 sudah berlalu ajang academy award pada dunia perfilman ini sangat bergengsi. Karpet merah yang dihempangkan di sepanjang jalan dimana para selebritis berjalan melaluinya sudah lumrah dilakukan.
Barangkali jika Yesus Kristus hidup di jaman ini, Karpet Merahlah yang akan dibentangkan. Bukan lagi pakaian, ranting, daun-daunan, atau yang lain-lain. Penyambutan yang akan diterima Yesus akan jauh lebih modern, elegan dan termahsyur dibandingkan apa yang pernah diterimaNya. Panitia penyambutan akan dibentuk. Yesus Kristus akan turun dari helicopter atau pesawa tmewah dan dijaga ketat oleh pengawal pribadi.
Markus 11:1-11 Menggambarkan suasana penyambutan kedatangan Yesuske Yerusalem saat itu. Peristiwa kedatangan Yesus ke Yerusalem ini ditulis oleh empat injil Matius, Markus, Lukas dan Yohanes. Sungguh Ironis memang begitu mereka mengelu-elukan hosianna namun beberapa hari (minggu ini adalah Passsion IV), setelah itu mereka menyalibkan Tuhan Yesus (Jumat Agung). Ada beberapa hal yang ingin disampaikan melalui peristiwa kedatangan Yesus kristus keYerusalem.
(1) Kedatangan Yesus Kristus tidak hanya menyelamatkan bangsa Israel, tapi misi yang paling besar adalah menyelamatkan seluruh umat manusia dari kematian akibat dosa. Untuk menggenapi misi itu Ia harus menjalani kematian di kayu salib, Ia harus menderita demi manusia, Ia mau merendahkan hatinya serta mengorbankan diriNya demi menebus manusia (invoc; Filipi 2:8).
(2) Kita mau belajar dari seekor keledai. Keledai sering di artikan sebagai binatang yang:
- Bodoh. Memang benar, keledai itu binatang yang bodoh, dan karena kebodohannya itu keledai ini menjadi penurut. Karena kebodohannya, muncul istilah jangan seperti keledai jatuh pada lubang yang sama.
- Tajam Pendengaran. Keledai itu biasanya punya pendengaran/insting yang tajam, ketika mungkin diperhadapkan dengan bahaya, dia pasti akan menghindar.
- Dengar-Dengaran/Penurut. Keledai adalah sejenis kuda yang biasa dipakai zaman dahulu sebagai alat transportasi dsb karena keledai ini sangat jinak. Selain jalannya lamban karena harus menanggung beban, keledai ini juga biasanya penurut dan dengar-dengaran terhadap perintah tuannya.
- Menanggung Beban. Pada zaman dulu, keledai biasanya dipakai orang untuk mengangkut beban ketika melakukan suatu perjalanan jauh. Tetapi sungguh luar biasa bahwa Tuhan Yesus mau memakai keledai muda yang biasa dan tidak berdaya ini untuk bersama-sama menjalankan misinya di dunia. Kita mungkin berpikir bahwa kita tidak berguna. Kita mungkin berpikir bahwa kita bodoh. Tetapi Tuhan mau memakai kita yang sederhana dan bodoh ini untuk menjalankan misi Kerajaan Allah. Bersyukurlah, jika kita masih dipakaiTuhan untuk melayaniNya sampai hari ini.
(3) Segala persoalan atau masalah yang terus menyertai dalam kehidupan ini, hendaklah senantiasa kita meminta pertolongan kepadaTuhanYesus yang sudah datang menyelamatkan kita.
(4) Kita sebagai umat Allah harus mendengar apa yang dikatakan Allah melalui RohNya dalam hati kita serta kita turut padaNya.. Jangan mengeraskan hati kita.
(5) Dalam dunia ini, kita sebagai pengikut Yesus akan menanggung beban dan banyak masalah tapi ingat Yesus akan hadir melalui RohNya member kekuatan bagi kita yang mau beriman hanya pada Yesus.
(6) Cara kita memuji dan menyembah Yesus adalah siapkanlah hati kita dan jadikanlah hati kita yang bersih sebagai tempat bagiNYa di dalam diri kita. Teruslah berdoa pada Yesus minta keselamatan dan kekuatan padaNYa ketika ada persoalan yang berat. Setelah itu kita kerjakan bagian kita beraktivitas dan melakukan peran kita masing-masing secara bertanggung jawab.ora et labora
Selamat Menyambut Tuhan Yesus dengan Hatimu dan Sucakita Kehidupan akan menyertaimu. Amin
Tambahan :cerita yang mungkin dapat menjadi inspirasi kita…
Seorang pedagang membawa dua ekor keledai yang masing-masing membawa muatan di punggungnya. Keledai pertama membawa banyak muatan garam di punggungnya dan keledai kedua membawa muatan kapas di punggungnya. Di tengah perjalanan, keledai pembawa kapas berkata kepada keledai pembawa garam :”Wah, Liat aku nich…bawaanku ringan, aku tidak susah seperti kamu yang kerja keras membawa bawaan yang berat di punggungmu itu….” Keledai pembawa garam hanya tersenyum..Ia tetap saja berjalan tanpa memperdulikan apa yang dikatakan oleh temannya sikeledai pembawa kapas. Mereka berdua terus berjalan.Tiba-tiba, hujan mulai turun dan semakin lama semakin deras. apa yang terjadi dengan ke-2 keledai pembawa kapas dan garam tadi?? Kapas dan garam yang dibawa masing-masing keledai tersebut basah terkena hujan. Kapas menjadi berat karena menyerap air sementara garam mulai menyusut karena larut oleh air hujan. Keledai pembawa kapas mulai merasa lelah karena kapas yang diangkutnya menyerap air sehingga menjadi sangat berat. Sebaliknya dengan keledai pembawa garam. Muatan yang dibawanya menjadi lebih ringan karena sebagian garam larut oleh air hujan.
Sumber :
1. Alkitab (B. Karo, Indonesia, Holy Bible), Alkitab Penuntun Hidup Berkelimpahan.
2. Tafsiran Alkitab Masa Kini 2, 1996. Jakarta: Yayasan Komunikasi Bina Kasih/OMF
3. Ensiklopedi Alkitab Masa Kini, 1998. Jakarta :Yayasaan Komunikasi Bina Kasih/OMF
4. http://kissingbug.blogspot.com/2011/12/markus-11-2-3.html
5. https://dianacakes.wordpress.com/cerita-motivasi-dua-ekor-keledai/
Pdt. Rosliana Br Sinulingga, M.Si
0 komentar:
Post a Comment