NATS :
ROMA 6:1-10
Thema :
PASTIKAN WAKTU (KAIROS) KITA UNTUK MEMPRODUKSI KASIH
KARUNIA, BUKAN MENGULANGI WAKTU (KRONOS) DALAM JERAT DOSA YANG BERULANG-ULANG
TERJADI.
Berbicara mengenai
waktu, ada 3 istilah yang ditulis dalam Alkitab.[1]
1. Kronos
Kronos adalah waktu yang
biasa, yang selalu ada. Kronos adalah waktu yang dapat diukur dengan jam, hari,
tanggal, bulan, tahun dan sebagainya; baik sebagai waktu jangka pendek seperti
sekejap mata (Lukas 4: 5) maupun jangka panjang seperti puluhan tahun (Kisah
13:18). Kronos dapat juga dimengerti sebagai deretan peristiwa dan kemungkinan
yang terjadi dalam hidup manusia. Oleh sebab itulah kita sering mendengar kata
kronologi.
2. Aion
Kata Aion dipakai untuk
menunjukan entah waktu yang lama sekali, atau waktu yang tanpa batas. Oleh
sebab itu waktu aion dipakai tentang waktu ini yang mulai dengan penciptaan dan
berakhir denga kedatangan Kristus yang kedua kali; atau juga tentang waktu
kekekalan, yaitu waktu tanpa batas (Matius 12:32) dunia ini dan dunia yang akan
datang. Yang diterjemahkan dengan kata dunia adalah aion (baca Efesus 1:21)
3. Kairos
Kata Kairos berbicara
tentang periode tertentu. Kalau waktu itu sudah lewat, tidak akan kembali lagi
(Roma 5:6). Oleh sebab itu waktu kairos berbicara tentang kesempatan dan
momentum yang ada di waktu waktu tertentu.
Galatia 6: 10 berkata,
“Karena itu, selama masih ada kesempatan bagi kita, marilah kita berbuat baik
kepada semua orang, tetapi terutama kepada kawan-kawan kita seiman”. Artinya, kalau kesempatan tidak digunakan,
maka waktu (kairos) akan hilang.
Kalau kita tidak cermat
kita akan kehilangan kesempatan. Sebab itu kita harus memperhatikan waktu pintu
terbuka dan waktu pintu tertutup. Alkitab berkata, “Apabila Ia (Yesus) membuka,
tidak ada yang dapat menutup; apabila Ia menutup, tidak ada yang dapat membuka
(Wahyu 3:7)”.
Ada waktunya Tuhan
membuka pintu masuk bagi kita dalam sebuah kesempatan. Bilamana kita tidak
masuk, pintu akan tertutup. Pintu itu bisa saja sebuah kesempatan baik yang
datang mungkin cuma sekali saja. Jadi perhatikan kairos yang Tuhan berikan.
Jadilah peka, bijaksana, berani mengambil keputusan namun tidak terburu-buru.
Atau Anda akan menyesalinya!
Sehubungan dengan pengertian
tentang waktu yang telah disebutkan, kita dapat mengerti apa yang disampaikan
Paulus kepada jemaat di Roma tentang makna terdalam percaya kepada Yesus Kristus.
Percaya kepada Yesus Kristus tidak sekedar ucapan bibir tetapi terkandung makna
arti terdalam dari “baptisan” bahwa kita sudah dipersatukan dengan kematian dan
kebangkitan Kristus. Ayat 3-4 “Atau tidak tahukah kamu, bahwa kita semua yang
telah dibaptis dalam Kristus, telah dibaptis dalam kematian-Nya? Dengan
demikian kita telah dikuburkan bersama-sama dengan Dia oleh baptisan dalam
kematian, supaya, sama seperti Kristus telah dibangkitkan dari antara orang
mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru”.
Dengan demikian seharusnya kondisi atau keberadaan setiap orang percaya kepada
Yesus Kristus adalah orang yang sangat beruntung karena ia telah menerima kasih
karunia yakni penebusan dari dosa yang seharusnya membawanya kepada kematian
kekal, sebab upah dosa adalah maut (Roma 6:23). Pengertian ini seharusnya
membuat setiap orang percaya semakin berekun hidup dalam kasih karunia, artinya hidup
mensyukuri kasih karunia dengan hidup jauh dari dosa, bukan sebaliknya memahami
salah bahwa semakin banyak berbuat dosa artinya terus bertekun, berulang-ulang
berbuat dosa semakin bertambah kasih karunia (ayat 1), tidak. Yang pasti semua
orang percaya kepada Yesus Kristus sudah memperoleh kasih karunia dan itu
berlaku kekal. Masalahnya ialah, benarkah kita percaya kepada Yesus Kristus?
Bukti percaya adalah bertobat atau berubah dan berbuah. Tanpa itu, percaya
tidaklah berharga.
Benar, kapanpun kita percaya
kepada Kristus dan bertobat kita akan memperoleh kasih karunia/pengampunan dan
selamat. Persoalan yang harus kita pahami dan sekaligus waspadai adalah kita
hidup dalam waktu, baik Kronos, Aion dan Kairos. Ingat bagi manusia waktu itu linear,
waktu itu terus maju, walaupun hari-hari seolah berulang tapi bagi manusia yang
punya batas hidup (ada limit waktu), hari yang dilewati tidak terulang kembali.
Terlebih lagi yang harus
sangat diwaspadai adalah kedatangan Yesus yang kedua kali dimana Firman Tuhan
mengatakan kedatangannya tidak terduga, kedatangannya seperti pencuri. Sehubungan
dengan hal ini, hari kematian kita juga harus diwaspadai. Sebab kematian bagi
kita berarti berhenti kesempatan bertobat. Berarti Kairos kita berakhir dengan
kata lain kesempatan sungguh percaya dan bertobat berakhir. Dalam hal ini
Kairos berarti juga “suatu waktu
tertentu”, “waktu yang baik” atau pun “kesempatan waktu yang diberikan kepada
kita untuk mengambil keputusan” (bd. Ibrani 4:7). Berarti Kronos dalam Kairos kita
harus disikapi dengan benar yakni tetap hidup dalam kasih karunia yang berbuah
memproduksi kasih karunia bagi dunia yang dikasihi Allah. Tidak gampang memang,
tapi kita terus berjuang dengan mengandalkan Kuasa Roh Kudus, kita pasti bias
hidup dalam kasih karunia dengan semakin berubah dan berbuah.
Selamat menjalani hidup
dalam Kronos, tapi pastikan Kairos kita pada arah yang benar, dan terlebih
Kairos kita punya limit, ada batas waktu hidup kita, oleh karena itu “hidup ini
adalah kesempatan, apakah kita sudah menjadi berkat”? Katakan, aku sudah
menjadi berkat dan terus menjadi berkat. Amin.
Pdt. Sabar S.
Brahmana
0 komentar:
Post a Comment