CINTA DAN DUKA
Cinta memang indah. Bukan cinta kalau ternyata duka. Tetapi cinta sering mendatangkan duka. Ia kecewa, merana dan putus asa sehingga “baigon” merupakan idola penyelesaian sebagai akhir korban cinta.
Duka bukan wajah rangkap dari cinta, karena cinta bukan duka. Yang mendatangkan duka adalah keinginan atau nafsu yang suka menyelinap ke dalam cinta dan membuat cinta menjadi sarang duka.
Cinta menimbulkan kemesraan, menimbulkan kasih sayang; saling mengasihi, saling menyanyangi. Cinta kasih murni membuat orang selalu ingin melihat yang dikasihi, dicintai bahagia.
Cinta itu abadi, tidak dapat berubah; yang berubah adalah keinginan atau nafsu yang incognito dalam cemburu.
Duka bukan wajah rangkap dari cinta, karena cinta bukan duka. Yang mendatangkan duka adalah keinginan atau nafsu yang suka menyelinap ke dalam cinta dan membuat cinta menjadi sarang duka.
Cinta menimbulkan kemesraan, menimbulkan kasih sayang; saling mengasihi, saling menyanyangi. Cinta kasih murni membuat orang selalu ingin melihat yang dikasihi, dicintai bahagia.
Cinta itu abadi, tidak dapat berubah; yang berubah adalah keinginan atau nafsu yang incognito dalam cemburu.
0 komentar:
Post a Comment