Saturday, 6 November 2010

GBKP Semarang tuan rumah Sidang Klasis GBKP Jakarta-Bandung, Maret 2011

Kebaktian Minggu 31 Oktober 2010 di GBKP Semarang tidak seperti biasanya. Hal ini disebabkan pada kebaktian Minggu yang dipimpin Pdt.S.Brahmana, ketua klasis GBKP Jakarta-Bandung, 9 orang anak anggota jemaat diangkat sidi[1]. Jemaat yang hadir k/l 90 orang.

GBKP Semarang adalah salah satu majelis jemaat di wilayah klasis Jakarta-Bandung. Sebagaimana GBKP Yogyakarta, jumlah anggota jemaat GBKP Semarang juga lebih banyak permata (pemuda/mahasiswa), khususnya beberapa tahun terakhir. Jumlah kepala keluarga hanya k/l 28 KK, permata k/l 90 orang. Menurut Pt. Bp.Agita kaban, hal ini disebabkan beberapa tahun terakhir ini jumlah permata yang kuliah di Semarang (UNDIP, UNS, ASM, dll) dan Salatiga (UKSW) terus meningkat. Walaupun anggota jemaat kebanyakan permata, namun GBKP Semarang sangat mandiri baik daya dan dana. GBKP Semarang sudah memiliki Gedung Gereja permanen dan ber-AC, juga memiliki pendopo yang indah. Majelis jemaat ada 9 orang (termasuk 1 orang pertua emeritus). Dan pada sidang klasis tanggal 28-30 Mei 2010 di Kaliurang Jogyakarta telah diputuskan sidang Klasis pertama tahun 2011 dilaksanakan di Semarang.

Sehubungan dengan hal tersebut, dalam perkunjungan ketua klasis GBKP Jakarta-Bandung ke Semarang tanggal 30 Oktober s/d 1 Nopember 2010, setelah kebaktain selesai kemudian dilanjutkan sosialisasi GBP GBKP, dilakukan pembicaraan bersama majelis jemaat (pertua-diaken) mengenai persiapan sidang klasis GBKP Jakarta-Bandung bulan Maret 2011. Ada dua opsi yang telah direncanakan oleh Majelis GBKP Semarang mengenai tempat persidangan nantinya. Pertama, di luar kota Semarang yakni disekitar Kopeng, salib putih. Jika opsi ini dipilih, peserta sidang klasis harus sudah tiba di semarang pada hari jumat sore sebab jika pada hari sabtu pagi sampai di Semarang dikuatirkan terkena macat dan terlabat sampai kelokasi sidang, terlebih jarak tempuh ke lokasi k/h 1-1,5 jam. Opsi kedua, di laksanakan di kota Semarang. Jikalau dilaksanakan di Kota Semarang sudah pasti suasananya dan pemandangannya berbeda dengan opsi pertama, namun lebih mudah dalam pengkoordinasiannya dan terlebih pada hari Minggu boleh beribadah bersama-sama jemaat di GBKP Semarang.

Menanggapi opsi ini, Pdt.S.Brahmana memberikan masukan antara lain: (1) agar memperhatikan biaya. Sebagai perbandingan, sidang klasis di luar Jakarta-Bogor yang sudah pernah dilaksanakan seperti Surabaya, Yogyakarta Rp.300 ribu/peserta; (2) memahami tujuan sidang klasis dilaksanakan di Semarang, tidak lain agar peserta sidang lebih mengenal jemaat GBKP Semarang dan Jemaat GBKP Semarang mengenal peserta sidang dari masing-masing Majelis Jemaat yang ada di wilayah klasis jakarta-bandung; (3) ke dua opsi ini akan dibicarakan dalam rapat BP Klasis pada bulan Nopember 2010.

Sebelumnya, pendeta ini juga sudah menjelaskan mengenai tugas dan tanggungjawab GBKP Semarang sebagai tuan rumah sidang klasis ke XXIII tahun 2011, yakni menyiapkan akomodasi dan sarana persidangan, seperti ruang sidang dengan peserta k/l 100 orang, ruangan untuk sidang klompok, pengeras suara, LCD Projector, keyboard. Dan mengenai biaya, setiap peserta sidang dikenakan biaya k/l Rp.250-300 ribu/orang dan itulah yang dikelola tuan rumah.

Selama di Semarang, Pdt.S.Brahmana tinggal di rumah Dk.Bani Israel karo-Karo (Bp.Josua). Dan pada tanggal 1 Nopember 2010 via Sriwijaya Air kembali ke Jakarta.///asbrahm.
----------------------------------------

[1] Desflora Br.Ginting, Gabriella Malvisa Br.Ginting, Citra Rasita Br.Tarigan, Grace Eka Novelia Br.Ginting, Marshelly Br.Ginting, Veronicha Br.Ginting, Robby Wijaya Keliat, Rayna Ocha Br.Tarigan, Yosua Obeth Otniel Karo-karo.


Artikel lain yang terkait:



0 komentar:

Post a Comment