Friday, 14 January 2011

Khotbah Yohanes 2:1-12, Minggu 30 Januari 2011

Introitus :
Janganlah hendaknya kerajinanmu kendor, biarlah rohmu menyala-nyala dan layanilah Tuhan/ Ola kam mekisat, tapi tutuslah erdahin. Ergiah-giahlah ukurndu i bas ndahiken dahin Tuhan (Roma 12:11)

Bacaan: Roma 12:9-16; Khotbah: Yohanes 2:1-12

Thema:
Orang yang mengandalkan Tuhan tidak akan menjadi malu
(Kalak siernalem man Dibata la kemalun)

(1) Minggu ini disebut sebagai Minggu Ephipanias ke IV. Ephipanias artinya menerangi hidup orang percaya lewat Firman Tuhan. Selama kita masih hidup di dunia ini kuasa kegelapan itu tetap ingin menghambat perjalanan hidup, maka tanpa Firman Allah kita tidak sanggup berbuat apa – apa ( band Yoh 15 : 5). Dan Firman Tuhan itulah Terang bagi jalan kita ( Maz 119 : 105 ).

(2) Cerita tentang kejadian di kota Kana, dimana Yesus merobah air menjadi anggur tidak terdapat di kitab – kitab yang lain. Hanya Yohanes mencatat bahkan kejadian inilah dicatat merupakan muzizat yang pertama dilihat oleh Yohanes dan kejadian itu dilakukan oleh Yesus di saat pesta perkawinan di kota Kana daerah Galilea. Dan hingga kini setiap orang berkunjung ke Kana selalu dibuat suatu Ibadah di Gereja Kana, mengingatkan peristiwa yang dahulu dilakukan Yesus dan ada juga membuat suatu acara peneguhan keluarga ( Suami – Istri ), dan bukan keharusan.

(3) Yesus dan murid – muridNya diundang ke pesta perkawinan di Kana juga ibuNya, Maria. Dan tidak dijelaskan apa fungsi Ibu Yesus dan Yesus, namun yang jelas Ibu Yesus punya peranan yang penting. Hal itu dapat kita lihat pada ayat 3, dimana Maria cukup direpotkan oleh karena kehabisan anggur. Apapun peran dan kehadiran mereka disana pasti mereka tidak mengharapkan terjadinya kekacauan namun yang terjadi suatu kebaikan (kondusif). Begitu jugalah kita hadir dimana – mana harus punya tanggung jawab untuk melancarkan acara – acara, bukan membuat kekacauan. Apapun ceritanya yang jelas Yesus diundang dan Yesus hadir ditempat itu, dan pasti yang punya hajatan tidak pernah menduga hal kekurangan itu terjadi, artinya tidak ada orang didalam perjalanan Hidup dan rumah - tangganya kacau, namun tidak juga diundang kadang terjadi juga hal yang tidak diingini, itulah kejadian yang kita hadapi. Seringkali dalam kehidupan ini namun kita tidak takut karna kita telah menghadirkan Yesus /undanglah selalu Yesus ditempat dimana diingini, pasti Ia hadir tepat pada waktuNya.

(4) Kerja sama didalam suatu kegiatan adalah hal yang terpenting, demikian juga di Gereja dan rumah – tangga. Setiap persoalan terlebih dahulu katakan pada Yesus dan sampaikan pada rekan – rekan. Hal itu yang dilakukan oleh Ibu Yesus pada Yesus dan Ibu Yesus menyampaikan pada para pelayan. Pelayan yang ada disitu “ apa yang dikatakan padamu, buatlah itu.” Petunjuk dan perintah dari sang Ibu yang penuh tanggung jawab. Dan para pelayan pun mendengarkan dan melaksanakan apa yang disuruh Sang Juruselamat itu, walaupun terasa aneh dengan mengisi Guci / Tempayan dengan “ Air “. Aneh bukan tapi nyata, orang butuh anggur masa disuruh isi air, namun para pelayan menjalankan perintah Yesus dengan mengisi, sebab dengan penuh keyakinan akan ada jalan keluar. Semakin aneh lagi Yesus menyuruh untuk mebagi – bagikan air itu kepada Undangan. Hal ini kan mengundang resiko lagi, bisa – bisa semakin runyam, namun mereka melaksanakan Kehendak Yesus yang menyuruhNya. Ternyata dengan kerja sama dan mendengar serta melakukan Perintah Tuhan Yesus pasti ada jalan keluar, bagi Tuhan tiada mustahil ( Luk 2:37 ). Dan bagi orang yang percaya juga tidak ada yang mustahil (Mark 9:23 ). Air putih telah berubah menjadi Anggur bahkan anggur yang terbaik sesuai dengan pengakuan tamu undangan yang hadir, “engkau menyimpan air yang terbaik sampai sekarang” , ayat 10. Luar biasa, bagi orang yang percaya dan mau melakukan kehendakNya maka pasti yang terbaik selalu hadir, dalam rumah - tangga maupun di dalam kehidupan ini. Yesus tidak pernah mempermalukan setiap orang percaya padaNya, maka Ia akan tolong jikalau kita meminta kekuatan dan petunjuk padaNya. Namun toh sedikit juga orang yang mengakui dirinya Kristen, namun belum mengikut dan menjalankan kehendak Yesus. Jadi kita tidak heran masih sering kita lihat dan dengar manusia, keluarga-keluarga pada mengeluh, mengeluhkan masalahnya. Jika hal itu masih terdengar, nyatakan itu pada Yesus dan hadirkanlah Yesus ditengah hidup dan keluarga. Jangan disimpan masalah itu pada hidup, sebab lambat laun akan meledak persoalan itu maka sulit untuk menyelesaikannya.

Pointer
1) Apapun alasan, haruslah kita hadirkan Yesus didalam kehidupan dan keluarga kita, pasti Ia hadir ditengah – tengah kehidupan, apakah saat suka maupun duka seperti pesta di Kana.

2) Tidak selamanya jalan itu mulus dan rata, namun terkadang ada mendaki dan bebatuan, artinya walaupun ada disana Yesus tidak terlepas menemui masalah, ada kendala – kendala yang dihadapi. Lihat murid – murid berlayar bersama Yesus di Danau Galilea, ada angin dan gelombang ( Markus 4 : 35 – 40).

3) Ada masalah nyatakan pada Yesus, itulah kekuatan bagi kita, yang penting ada Yesus tempat curhat, tempat mengungkapkan hal – hal yang menyakitkan dan beban berat (Mat 11 : 28). Itulah Ibu Yesus mengungkapkan kehabisan air anggur itu habis. Semua manusia punya beban, punya persoalan namun kita berterima kasih ada Yesus dalam masalah kita.

4) Dengarkan dan lakukanlah apa yang diperintahkan oleh Yesus, Yesus tidak akan mempermalukan setiap orang percaya dan menuruti kehendakNya. Itulah sang pelayan – pelayan, mau mengisi Guci dengan air, lalu membagi – bagikan. Apapun ceritanya itu perintah Yesus tanpa bersungut – sungut dan kesal.

5) Orang yang mendengarkan dan melakukan kehendak Yesus pasti akan membagi – bagi yang terbaik, terbaik baginya dan bagi orang lain dan menyenang-kan hati orang lain, itulah pekerjaan Pelayan. Kita adalah pelayan – pelayan untuk melakukan kehendak Tuhan dan menyuka citakan hati orang lain. Itulah pelayan – pelayan, kata Yesus “ Aku datang bukan untuk dilayani namun untuk melayani ( Mat 29 : 28 )

6) Orang yang berharap pada Yesus tidak pernah dipermalukan, bahkan juga tidak mempermalukan orang Yesus. Itulah Ibu Yesus dan para pelayan. Pelayan itu dalam pesta di Kana tersebut Yesus beri jalan keluar / solusi. Ingat Tuhan Yesus akan menjadi penolong bagi kita, orang yang percaya padaNya

Pondok Gede, 9 Januari 2011
Pdt.Andarias Brahmana,S.Th,MA


Artikel lain yang terkait:



0 komentar:

Post a Comment