Sunday, 27 February 2011

Khotbah Lukas 10:38-42, Minggu 06 Maret 2011

Introitus:
Tetapi apa yang dahulu merupakan keuntunganbagiku, sekarang kuanggap rugi karena Kristus
(Filipi 3 : 7)

O g e n: I Korintus 13 : 1 – 13; K h o t b a h: Lukas 10 : 38 - 42

Th e m a :
Kejarlah kebaikan (Ayakilah simehuli)

PENDAHULUAN
Ada ungkapan dalam bahasa karo yang berbunyi : "Taren-taren ndarami simantadingenken, piah tading simanayaken"( Oleh karena mengejar yang akan ditinggalkan, akibatnya lupa yang perlu dikejar). Yang perlu dipertanyakan sebagai orang yang percaya apakah sudah jelas bagi kita, apa yang seharusnya kita “kejar” dalam kehidupan kita dan apakah yang perlu kita tinggalkan???

Peristiwa Yesus singgah dirumah Maria dan Marta memberikan gambaran, bahwa ditengah-tengah segala kesibukan, kerajinan dan aktifitas kita baik dalam hidup kita sehari-hari maupun dalam hidup pelayanan kita, janganlah kita lalaikan atau langkahi yang paling penting.

POKOK-POKOK KHOTBAH

  1. Maria dan Marta sama-sama mempunyai kesempatan menerima/menjamu Yesus, namun ada perbedaan yang mendasar yakni cara mereka merespon kehadiran Yesus. Hal ini juga menjadi perenungan bagi kita apa dan bangaimana sikap kita merespon kehadiran Yesus, mungkin kita lebih sering melakukan dan berharap hanya masalah-masalah duniawi. Marta digambarkan sebagai seorang wanita yang aktif dalam mengurus hal-hal yang praktis, sedangkan Maria sanggup duduk tenang, mendengarkan, dan merenungkan tentang perkara-perkara keronianian.
  2. Kesalahan Marta sebenarnya tidak hanya karena dia menyibukkan diri sebagai pelayanan Sekwilda (Sekitar Wilayah Dapur) namun Sikap Protes dan menyalahkan, Marta tidak hanya menyalahkan Maria namun juga menyalahkan Yesus. “ Tuhan tidakkah Engkau peduli,bahwa saudaraku membiarkan aku melayani seorang diri?” Salah satu yang sering terjadi bahwa orang-orang yang Rajin/aktif menyalahkan orang lain.(kurang tenteng iakapna kalak kerina)
  3. Pekerjaan/Pelayanan yang dilakukan dengan berat hati atau Jungut-jungut tidak akan menjadi berkat bagi kita dan juga bagi orang lain.
  4. Pada sisi yang lain kita juga membutuhkan “Marta-Marta” masa kini, pada saat-saat tertentu kita juga membutuhkan orang-orang tertentu yang memberikan waktu dan tenaganya. Misalnya dalam kepanitian untuk Seksi Tempat/Peralatan, Seksi Konsumsi bukankah yang kita perlukan seperti sosok Marta?
  5. Dalam pelaksanaan Perpulungen Jabu-Jabu ( Kebaktian Rumah Tangga ), Tuan Rumah sangat direpotkan dalam hal mempersiapkan Snack atau Makan-Minum, sehingga sering terlupakan mempersiapkan diri untuk “nuriken penggejaben”. Sehingga sering terungkap dari si tuan Rumah aku labo denga ersikap, e gia kuturiken sitik.
  6. Secara institusi, kita perlu mengevaluasi, seberapa banyak dana yang kita pergunakan untuk hal-hal “dunia” dibanding dengan hal-hal “Rohani”, seberapa banyak Dana untuk Sidang-Sidang Gerejawi atau perayaan-Perayaan yang pada umumya Dana tersebut dipergunakan untuk “simeseng”, dibanding dana untuk Peningkatan Mutu Ibadah ?

KESIMPULAN
Pelayanan yg aktif dan praktis kepada Allah itu penting dan baik, namun kita harus menyadari bahwa tugas kita yang pertama dan yang terpenting adalah Kasih dan Pengabdian yang terungkap dalam penyembahan, Doa dan Persekutuan bersama Tuhan.

“Tetapi carilah dahulu kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu”. Matius 6 : 33

“Carilah yang baik dan jangan yang jahat, supaya kamu hidup dengan demikian Tuhan, Allah semesta alam akan menyertai kamu, seperti yang kamu katakan” .Amos 5 : 14a

“Pikirkanlah perkara yang diatas, bukan yang dibumi”.Kol 3 : 2.

Pdt.Iswan Ginting Manik
GBKP Cililitan
081371855839


Artikel lain yang terkait:



1 komentar:

flora iting said...

Terkadang kita umat Tuhan,tak pernah memahami arti hidup.. Kadang kita merasa Tuhan tidak peduli untuk kita, sehingga kita mengabaikan pelayanan yang seharusnya kita lakukan. Kita merasa pelayanan itu hanya membuang waktu percuma.

Jadi kita sebagai anak Tuhan, kita harus bisa melayani, seperti yang diajarkan Tuhan Yesus kepada kita.

Post a Comment