Introitus:
Tetapi aku takut, kalau pikiran kamu disesatkan dari kesetiaan kamu yang sejati kepada Kristus, sama seperti Hawa diperdayakan oleh ular itu dengan kelicikannya ( II Kor. 11:3).
Bacaan:
Masmur 91: 1-9; Khotbah: Kejadian 3: 8-19
Thema :
Ketaatan melakukan Firman Tuhan menciptakan hidup damai sejahtera
(Nyaman dan senang hidup).
Renungan
(1) Pada mulanya Tuhan menciptakan manusia dan menempatkannya di Taman Eden. Hidup manusia di Taman Eden suasana damai, sejahtera, nyaman, senang hidup, suasana hubungan akrab dengan Tuhan pencipta.
Pada waktu Adam/Hawa tidak mentaati perintah Tuhan / melanggar perintah Tuhan, saat itu juga suasana kehidupan Taman Eden berobah total, perobahan tersebut meliputi 2 hal:
- Hubungan keakraban manusia dengan Tuhan terputus, dimana pada waktu Tuhan datang melawat/mengunjungi Taman Eden, Adam/Hawa menyembunyikan diri.
- Suasana damai, sejahtera, nyaman, merasa senang berobah menjadi suasana ketakutan, panik, gusar. Hal ini sesuai dengan pengakuan Adam sendiri (Kejadian 3:10), katanya: “Ketika aku mengetahui Engkau dalam Taman ini, aku menjadi takut”. Menurut pengakuan Adam ini, sumber ketakutan manusia bukan pada kesulitan, kemiskinan, sakit penyakit, kegagalan tapi semata-mata karena terputusnya hubungan manusia dengan Tuhannya atau dosa menjadi sumber ketakutan, sumber penderitaan, merasa tidak nyaman hidup. Pengakuan/kenyataan ini pernah dialami seorang raja yang berkuasa (I Samuel 16:14, 15, 23). Roh Tuhan telah meninggalkan Saul, roh jahat telah merasukinya, hidupnya tidak merasa nyaman, tidak lega, tapi setiap kali Daud memainkan kecapi dan melayani Saul serta Roh Tuhan hinggap pada Saul, saat itu juga hidup Saul merasa lega dan nyaman).
(2) Untuk memungkinkan manusia hidup sesuai dengan Thema, ada suasana damai, sejahtera, ada nyaman, senang hidup, ada beberapa hal yang harus dilakukan manusia pada Minggu ini (sebagai tanda ketaatan melakukan Perintah Tuhan):
(a) Setiap manusia harus mengakui dan berkata: Tuhan adalah tempat perlindunganku dan kubu pertahananku (Bacaan: Masmur 91:1-2). Tuhan menawarkan diriNya. Kehadiran Tuhan Yesus ke dunia, berkuasa jadi perlindungen, kubu pertahanan, artinya hidup manusia terjamin, merasa nyaman, sejahtera sepanjang manusia dengar-dengaran dan taat pada perintah Tuhan. Jaga diri, jangan tergoda oleh tawaran dunia, karena tawaran-tawaran dunia kadang lebih indah, lebih menyenangkan, lebih nyaman (ada istilah segala sesuatu boleh diatur atau atur ajalah…), dari pada Tuhan. Perlunya kehati-hatian oleh tawaran dunia ini, telah dinasihatkan oleh Rasul Paulus kepada jemaat II Korinti 11:3, Paulus katakan aku khawatir kalau pikiran kamu gampang disesatkan seperti iblis menyesatkan Hawa dari godaan ular (Introitus II Korinti 11:3).
(b) Pengakuan salah dan minta ampun.
Dalam Kitab Kejadian 3:11-12, Tuhan bertanya pada Adam: siapakah memberitahu bahwa engkau telanjang?. Pertanyaan ini dijawab Adam dengan tidak jujur, malah Adam kembali memutarbalikkan masalah, yaitu dengan menyalahkan, menuduh Tuhan sendiri yang bersalah, katanya: perempuan yang Kau tempatkan disisiku memberikan buah pohon itu padaku.
APLIKASINYA: Perlunya kehati-hatian.
- Seharusnya, Adam secara jujur mengaku salah dan minta ampun kepada Tuhan.
- Dalam hidup, usahakan jangan memutarbalikkan sesuatu, lebih baik hati jujur.
- Dalam hidup ini, usahakan nyambung hubungan kita dengan sesama, nyambung hubungan dengan Tuhan.
- Di peradilan, ada kelincahan aparat hukum memutarbalik-kan/pandai delik hokum. Hati-hati, semua isi hati dan perbuatan manusia ada videonya di mata Tuhan.
- Kesalahan yang tidak diakui, tetap menghantui hati (merasa tidak nyaman, sejahtera). Kesalahan jangan melahirkan pembelaan diri
(c) Adam mencari kambing hitam:
Adam menjawab pertanyaan Tuhan dengan lincah, dengan lantang, tidak ada rasa penyesalan atas kesalahannya, yang menjadi kambing hitam adalah perempuan yang Tuhan berikan. Dengan adanya kambing hitam ini, anggapan Adam bisa lolos dari jerat hukuman Tuhan, karena kesalahan dituduhkan kepada istrinya.
APLIKASINYA:
- Perlunya ada penyesalan dan rendah hati di kala ada dosa, kesalahan.
- Jaga agar kesalahan kita jangan orang lain yang menanggung resikonya. Kenyataan ini sangat berlaku di kehidupan masyarakat, antara lain: ada kelincahan delik hokum, hingga yang salah jadi benar, yang benar jadi salah, lincah jadi profokator.
- Jangan sibuk mencari-cari kaming hitam, relakan diri menanggung resiko akibat kesalahan kita sendiri, jangan tega orang lain menanggung kesalahan kita.
- Jangan lincah menuntut orang lain, tapi tuntut diri sendiri, jangan lincah menuduh/menyalahkan orang lain, tapi salahkan diri sendiri agar nyaman hati.
(d) Bekerja keras :
- Dalam Kitab Kejadian 3:17, dosa Adam mengakibatkan tanah terkutuk, akibat tanah tidak secara otomatis boleh mensejahterakan manusia, tidak oto matis memenuhi kebutuhan, tapi harus bekerja keras. Melaksanakan perintah Tuhan, harus bekerja keras, telah menjadi motto Kristen yaitu: Ora et Labora. Salah satu sumber senang, sejahtera, nyaman hidup menurut Kejadian 3:17 yaitu harus bekerja keras. Ini berarti mencari senang, sejahtera dan nyaman bukan ditentukan oleh keberhasilan, kesuksesan, banyak harta atau jabatan. Tapi ditentukan oleh kegigihan manusia Ora et Labora. Pengakuan ini telah diakui oleh Raja Salomo (Pengkhotbah 12:9-11). Kata Salomo, aku menjadi orang paling besar dan berkuasa di Jerusalem, apa yang aku mau segalanya hasil tanganku luar biasa sukses, tapi setelah kurenungkan dan kujalani hidup ini, maka semua hasil adalah sia-sia.
- Didalam manusia bekerja keras, jangan terbeban atau memaksakan diri, jangan melebihi dari kemampuan, tapi dengan kerelaan, merasa tanggung jawab, sebab keberhasilan/kegagalan, untung atau rugi bukan ditentukan oleh manusia, tapi ditentukan oleh diberkati atau tidak diberkati Tuhan pekerjaan itu. Ini telah diakui oleh Pemasmur 127:2 ; sia-sialah kamu bangun pagi-pagi, duduk sampai jauh malam dan makan roti jerih payahmu, karena Tuhan member pada yang dicintaiNya pada waktu tidurpun.
Firman Tuhan Minggu tanggal 13 Maret 2011 menyuruh setiap manusia harus mengakui dan berkata: Tuhan adalah perlindungan dan pertahananku, adanya pengakuan salah dan minta ampun, jangan mencari kambing hitam/ memutar-balikkan sesuatu dan ada kerelaan bekerja keras, suruhan ini harus kita taati agar kita dapat hidup dalam suasana senang, damai, sejahtera dan nyaman.
Pdt.D. S. Pandia,S.Th.
0813 989-63-759
0 komentar:
Post a Comment