Monday, 27 June 2011

Pertemuan Moderamen & Ketua Klasis tgl.27-29 Juni 2011 di Parapat dalam rangka Penajaman GBP GBKP 2011-2015

Pada tanggal 27 Juni 2011, pukul 20.00 WIB bertempat di gedung Petra Jaya Parapat dibuka pertemuan Ketua Klasis dan Moderamen dalam rangga Penajaman GBP GBKP 2011-2015. Dibuka dengan kebaktian pembukaan dipimpin Pdt.Simon Tarigan dengan penyampaian Firman Tuhan diambil dari Yesaya 40:3-5. Dalam khotbahnya pendeta ini menekankan beberapa hal: (1) Menjalankan GBP sebenarnya bukan menjalankan tugas moderamen tapi pekerjaan Tuhan dalam periode ini, (2) ketua klasis dipanggil untuk mewartakan kebenaran Tuhan dan mengambil bagian memotivasi warga GBKP agar mewujudkan rencana Tuhan di tengah-tengah dunia ini, yakni lembah dan bukit agar di tutup dan diratakan sehingga terwujud jalan raya bagi Tuhan. Sebagaimana di tugaskan kepada nabi Yesaya, demikian juga tugas ini diberikan kepada kita semua; (3) apa yang perlu diperbaiki, yang merupakan lembah dan bukit yang harus di tutup dan diratakan di GBKP? Hal ini telah dituangkan dalam GBP GBKP tahun 2010-2015.

Sebelum ibadah malam yang dipimpin oleh klasis Pematang Siantar, disampaikan pengantar Visi dan Misi 2010-2030, indikator pencapaian misi dan misi 2010-2030 oleh Pdt.MP.Barus (Ketua Moderamen).

Acara ini direncanakan sampai tanggal 29 Juni 2011 dengan acara antara lain:

27 Juni 2011

Pengantar Visi dan Misi 2010-2030, indikator pencapaian misi dan misi 2010-2030

Pdt.M.P.barus,M.Th

28 Juni 2011

1. Tata Nilai & Strategi 2010-2030

Pdt.Simon Tarigan,S.Th

2. Visi & Misi 2010-2015

Pdt.Kongsi Kaban,S.Th

3. Tata Nilai & Strategi 2011-2015

Pt.Ir.Ananta Purba

4. Target 2011-2015

Pdt.Rosmalia Br.Barus,S.Th

5. Format: Planning, Monotoring dan Evaluasi

Pdt.Erick J.Barus,D.Th

29 Juni 2011

Rancangan Program (Workshop)

Pdt.Agustinus P.Purba,S.Th

RTL & Evaluasi

Pdt.Simon Tarigan,S.Th & Pdt.Rosmalia Br.Barus,S.Th

Pada hari kedua, tgl.28 Juni 2011 pertemuan Moderamen dan ketua Klasis setelah sarapan pagi dimulai dengan ibadah pagi yang dipimpin Pdt.Sapri Barus, Ketua Klasis Kuala Langkat. Firman Tuhan yang disampaikan diambil dari Galatia 3:19-20, menekankan beberapa hal: (1) kita adalah tubuh Kistus yang nampak dalam saling mengasihi, saling mempedulikan; (2) Kesaksian dalam pengumpulan dana pembangunan kantor Klasis Kuala Langkat, belum 20% pun mengambil bagian. Dari 700 ratus orang yang diundang dan diharapkan hadir, namun hanya 150 orang yang hadir, padahal acara ini secara synode. Dari kesaksian ini mengingatkan kita ketika kita berbicara mengenai visi GBKP berlaku menjadi tubuh Kristus. Dan menjadi PR kita sebagai ketua klasis, bagaimana memotivasi runggun-runggun untuk semakin berlaku sebagai tubuh Kristus.

Dalam session mengenai Tata Nilai dan Strategi 2010-2030 yang dibawakan Pdt.Simon Tarigan menekankan antara lain:

  1. Bahwa Tata Nilai sangat penting, karena menjadi kekuatan, semangat dan Kunci sukses untuk mencapai visi suatu organisasi. Tata Nilai harusnya menjadi darah daging, menjadi gaya hidup.
  2. Tata nilai dekat dengan visi, menguatkan, menjamin visi. Tata nilai jaminan tercapainya visi.

Apa itu tata nilai? Tata Nilai hasil workshop Moderamen di Toledo telah dirumuskan untuk Tahun 2010-2030 mengacu ke dalam 5 hal:

a. Kekrabatan (Sangkep Nggeluh): orientasi kepada persekutuan yang kuat, gotong royong, myusyawarah, saling mengasihi dan empati.

b. Inklusif: orientasi kepeda penguatan identitas dalam keterbukaan yang jujur, transparansi dan menghargai perbedaan sebagai anugrah Tuhan.

c. Kesatria (Njayo): orientasi pada mandiri, militansi, etos kerja positif, kreatif, inovatif, berani, bertanggungjawab berbasis kesetiaan kepada Tuhan.

d. Bersamai (Purpursage): orientasi kepada keadilan, keutuhan ciptaan, kesetaraan, pembebasan, semangat berdialog dan memaafkan.

e. Jujur: orientasi kepada dapat dipercaya dalam segala hal, sesuai kata dan perbuatan, mampu bersyukur.

Dalam session Visi dan Misi 2010-2015 dibawakan Pdt.Kongsi Kaban menjelaskan pentingnya visi. Dijelaskan, Visi berarti (1) membawa gereja seperti menerbangkan pesawat, (2) menjadi pergumulan, tontonan dan untuk dikerjakan di dalam pelayanan, (3) walaupun kuat berlari tetapi tidak jelas tujuannya, tidak berguna, (4) target (dalam hal ini 5 tahun). Juga dijelaskan, agar visi mempunyai roh, greget harusnya visi muncul karena ada beban. Sebab visi tanpa beban adalah angan-angan, beban tanpa visi adalah sia-sia. Jadi visi yang muncul karena beban akan melahirkan misi yang mulia, dan juga akan membakar dan mendorong emosi menuju masa depan, meski sesulit apapun.

Dalam session ini, oleh peserta juga memberikan masukan agar tidak hanya dibuat draf indikator evaluasi visi 5 tahun GBKP “berlaku menjadi Tubuh Kristus”, tetapi juga agar dibuat dfar indikator evaluasi proritas program tahuhan. Seperti, Proritas program tahun 2011 “peningkatan theologia, Spiritualitas dan peningkatan mutu ibadah” juga agar dibuat indikator evaluasi yang dapat dijadikan standard penilaian sejauhmana peningkatan theologia, spiritualitas dan mutu ibadah di dalam GBKP secara umum dan runggun secara khusus. Sebab tanpa adanya indikator penilaian tersebut, sudah dapat dipastikan nasip prioritas program tahun ini sama dengan tahun 2010 “kemandirian bidang dana”, berlalu begitu saja tanpa makna.

Session mengenai Tata Nilai & Strategi 2011-2015 yang dibawakan Pt.Ir.Ananta Purba, memberikan penekanan sebelum menjelaskan Tata Nilai yang dihasilkan dalam workshop di Toledo, bahwa Tata Nilai sangat penting untuk mencapai Visi. Tata Nilai yang dihasilkan tersebut bukan menjadi sesuatu yang tidak dapat diubah, sebagaimana yang dikemukakan Pdt.Rosmalia Barus, apa yang dihasilkan ini masih dalam tahap proses. Diharapkan melalui pertemuan ini Tata Nilai yang sudah dibuat menjadi lebih baik.

Dalam diskusi yang sangat hangat mengenai Tata Nilai ini, beberapa peserta mengusulkan agar Tata Nilai ini hendaknya menggambarkan 3 hal (1) Theologis; (2) Historis (Calvinis), (3) budaya. Kesimpulan melalui session ini, sebelum ada hal-hal baru di temukan, Tata Nilai hasil workshop di Toledo menjadi acuan.

Session “target 2011-2015” dibawakan Pdt.Rosmalia Br.Barus. Pendeta ini mengajak perserta untuk membuat target 2012 sesuai dengan proritas program : Solidaritas internal GBKP”.
CONTOH: TARGET PROGRAM TAHUN 2012 “SOLIDARITAS INTERNAL GEREJA” GBKP KLASIS JAKARTA-BANDUNG

Manfaat untuk Stakeholders

Target 2012

Jemaat

1. Kehadiran Jemaat menhadiri penghiburan dukacita 50% dari 20-30%

2. Kehadiran jemaat mengikuti kebaktian Minggu 75 %

3. Memakai Alat Music 100%

4. 23 Runggun dari 21 Runggun

5. Jumlah Pendeta/vikaris 24 dari 22

6. Detaser 5 dari 2 yang sudah ada

Klasis & Runggun

1. Runggun besar mempunyai minimal 1 daerah PI atau pelayanan

2. 1 IMB Gereja dari 4 yang sudah ada

3. Kolekte 15.000

Pendeta

1. Dalam proses 1 Pendeta S1

2. Dalam proses 3 pendeta S2

3. Keniken gaji Pdt.20%

Pertua/Diaken

1. Forum-forum pembelajaran pelayanan gereja berlangsung di setiap bajem, runggun dan klasis

Masyarakat-Politik

1. Forum Persipan kader anggota GBKP dalam ekskutif, legislatif, LSM

Masyarakat- Kesehatan & Pendidikan

1. Terbentuknya 50% klinik kesehatan di Gereja

2. Tersedianya 1 Bank sampah disetiap lingkungan runggun gereja

Masyarakat-Ekonomi

1. Terbentuknya 5 CUM GBKP

Masyarakat (Kerukunan Umat Beragama)

1. GBKP aktif muncul di media (elektronik dan cetak) dan memberikan statement kerukunan umat beragama disetiap pelayanan hari besar umat beragama di wilayah klasis

2. GBKP Aktif dalam kegiatan Oikumene dan menjadi pengurus

Masyarakat (Moral Etik)

1. Mempublikasikan di media (elektroik dan cetak), khususnya di Website Klasis tentang keberpihakan terhadap moral dan etika masyarakat

Masyarakat (Lingkungan hidup)

1. Terselenggaranya lomba membut Karia Tulis mengenai Lingkungan Hidup

Masyarakat (Kabar baik)

1. Setiap Runggun mempunyai team PI

2. Kolaborasi PI dengan 1 Klasis

Pemerintah

1. Dalam warta jemaat dicantumkan pokok-pokok doa syafaat mengenai pemerintah

Non Pemerintah

1. Setiap Pendeta GBKP Klasis Jakarta-Bandung aktif melayani persekutuan-persekutuan lembaga non pemerintah (kantor swasta, perusahaan, sekolah, rumah sakit)

Session Format Isian Program, monotoring & Evaluasi dibawakan Pdt.Erick J.Barus,D.Th. Pendeta ini membuat contoh Format isian program seperti dibawah ini.

Nama Program

Pengadaan Sarana Penunjang Untuk Komisi

Latar Belakang/Dasar Kebutuhan

1. Adanya kebutuhan peningkatan solidaritas lintas bidang/unit dan wilayah pelayanan

2. Adanya kebutuhan unit dalam kebutuhan dana (Kolaborasi)

Acuan pada misi

Mengembangkan toleransi dan solidaritas melalui semangat budaya gotong-royong

Proritas program

Peningkatan Solidaritas internal GBKP

Output (keluaran)

Adany sarana bacaan dan pemahaman Alkitab jemaat semakin meningkat

Outcome

Jemaat dapat memahami dan menjalankan solidaritas yang berkualitas

Imfact (Dampak)

Kualitas iman jemaat semakin meningkat dan berkembang

Indikator keberhasilan

Tercapainya targat pencetakan dan kebutuhan dana

Bentuk Program/kegiatan

Mengadakan bahan PJJ dan meningkatkan kualitas dan kuantitas

Langkah-langkah yang dilakukan

1. Mencari format bahan PJJ yang relevan

2. Menetapkan penulis yang sesuai kebutuhan

3. Pendistribusian dan penjualan sesuai target

4. Menetapkan anggaran pencetakan dan estimasi keuntungan bagi pencetakan

Jumlah dan partisipan

Klasis ras team PWG

Tempat

Abdikaria Kabanjahe

Waktu

September, oktober, nopember

Penaggungjawab

Derektur PPWG dan team penulis

Anggaran

20 juta

Tanggal 29 Juni 2011 pertemuan Moderamen dan Ketua Klasis dalam rangka Penajaman GBP GBKP dilanjutkan setelah ibadah pagi yang dipimpin Pdt.S.Brahmana (Ketua Klasis Jakarta-Bandung) dengan Firman Tuhan diambil dari 2 Timotius 3:1-7 yang mengingatkan prekdiksi Paulus pada zamannya mengenai hari terakhir dimana manusia akan semakin egoistis, materialistis, Konsumeristis dan hedonistis. Dan hal ini, pada zaman kita saat ini sangat terasa. Dalam satu artikel disebutkan bahwa anak muda Indonesia terancam dalam masa Chaos. Dimana jutaan remaja kita menjadi korban perusahaan nikotin-rokok. Lebih dari 2 juta remaja Indonesia ketagihan Narkoba (BNN 2004) dan lebih 8000 remaja terdiagnosa pengidap AIDS (Depkes 2008). Disamping itu, moral anak-anak dalam hubungan seksual telah memasuki tahap yang mengkuatirkan. Lebih 60 % remaja SMP dan SMA Indonesia sudah tidak perawan lagi.[1]

Tentunya ini bukan menjadi tantangan Klasis di kota besar saja, tetapi semua klasis yang ada di GBKP. Dan masalah ini harus disikapi bersama. Kolaborasi antar klasis untuk membuat program dalam rangka meminimalisasi pengaruh tersebut menjadi kebutuhan bersama. Dan hal ini disemangati dalam upaya mewujudkan Visi GBKP tahun 2010-2015 “berlaku menjadi tubuh”.

Session “Rancangan Program” (Workshp)” yang dibawakan Pdt.Agustinus Purba, menjelaskan pentingnya membuat program. Pendeta ini memandu peserta membuat 1 contoh program masing klasis. Setelah beberapa klasis mempresentasikan contoh program yang dibuat, ternyata masih sulit membedakan nama program dan kegiatan.

Contoh yang dianggap benar seperti yang dibawah ini:

NO

ITEM

URAIAN

1.

Kode Program

2011/GBKP/012345

2.

Nama Program

Pengadaan Sarana Penunjang Untuk Komisi Pemuda

3.

Acuan pada Misi

# 1. Meningkatkan spiritualitas jemaat

4.

Latar Belakang/Dasar kebutuhan

Adanya kebutuhan biaya untuk keperluan sekretariat, rapat-rapat, komunikasi dan transportasi.

5.

Output (keluaran)

Tersedianya sarana dan pra sarana Komisi Pemuda (ruang sekretariat, rapat, alat komunikasi dan biaya transportasi)

6.

Outcome (manfaat)

Pemuda dapat menjalankan kegiatan dengan berkualitas

7.

Impact (dampak)

Kader pemimpin masa depan GBKP terjamin

8.

Indikator Keberhasilan

Adanya ruangan permanen untuk sekretariat & rapat, alat komunikasi & tersedia biaya transportasi

9.

Bentuk Program/Kegiatan

Pengadaan ruang sekretariat, rapat2, alat komunikasi & biaya transportasi

10.

Langkah-langkah Yang akan dilakukan

1. Mencari alternatif lokasi

2. Menetapkan tempat sekretariat & rapat pemuda

3. Pembelian alat komunikasi

4. Menetapkan anggaran biaya komunikasi

11.

Jumlah Partisipan/Paesera


12.

Tempat

Kabanjahe

13.

Waktu

Rutin/sepanjang anggaran

14.

Penanggungjawab

Bendahara Komisi Pemuda

15.

Anggaran

Rp. 15.000.000,-

16.

Sumber Pemasukan


Dalam session RTL (Rencana Tindak Lanjut), Pdt.Simon Tarigan dan Rosmalia Br.Barus mengharapkan melalui pertemuan Moderamen dan Ketua Klasis dalam rangka Penajaman GBP GBKP 2011-2015, ketua-ketua klasis juga dapat menindaklajuti dengan membuat pertemuan dengan pendeta-pendeta di klasisnya dalam rangka penajaman GBP GBKP tahun 2011-2015.

Setelah kebaktian penutup yang dibawakan Pdt.M.P.Barus, acara pertemuan telah selesai, masing-masing peserta kembali ke klasisnya masing-masing setelah makan siang bersama/asbrahm



[1] http://forum.upi.edu/v3/index.php?topic=6445.


Artikel lain yang terkait:



0 komentar:

Post a Comment