Ogen : .Masmur 68:4-7; Kotbah : Ratapan 3:22-26
Tuhan itu baik bagi orang yang mengandalkanya.
Pembahasen Nats Khotbah
Nats Khotbah Ratapan 3:22-26 dibagi dua bagian:
Pertama, ayat 22-23 Tak berkesudahan, selalu baru. Bagian pertama, menunjukkan bahwa penulis Ratapan (umat) dalam pergumulannya (bagaimana hancurnya hatinya, sesuatu yang sulit diterima) atas peristiwa penghancuran Yerusalem oleh orang-orang yang tidak mengenal Allah tidak putus asa dan tidak memberontak terhadap nasibnya. Ia meninjau kembali dirinya, lalu dengan terpaksa mengakui bahwa semuanya ini didatangkan Tuhan sebagai hukuman atas dosa dan ketidaksetiaan umat. Ayat pengakuan umat bahwa yang terjadi adalah imbalan dari dosa yang dilakukan umat adalah: Rat. 1:18, 20 Tuhanlah yang benar, karena aku telah memberontak terhadap FirmanNya. Rat. 2:5 Tuhan menjadi seperti seorang seteru… pernah mengenal Tuhan lalu berbalik dari Dia kepada kesenangan berbuat dosa menjadikan Allah musuh bangsa Yehuda. Rat.3:1 Disebabkan cambuk murkaNya. Setelah sadar akan akar permasalahannya, penulis ratapan kembali mengakui bahwa kasih setia Tuhan tidak berkesudahan, tak habis-habisnya rahmatNya (22). Dari sudut waktu dan dari sudut jumlah. Dari sudut waktu dan jumlah selalu baru tiap pagi, besar kesetianMu (23). Pengakuan ini adalah bentuk dari pengakuan akan kesalahan dan minta pengampunan, sementara itu dengan sabar menjalani hukuman sebab murka Tuhan hanya sesaat saja.
Kedua, ay. 24-26 Berharap kepada Tuhan, semuanya menjadi baik.
- Tuhan itu baik dan pemurah bagi mereka yang yang berharap dengan penyesalan dan kerendahan hati. Kata berharap adalah tentang perubahan sesuatu kearah yang lebih baik, yang menjadi penyebab orang dengan penuh kesabaran menanti-nantikannya. Harap orang beriman adalah bukan janji kosong tetapi janji yang teguh, sebab ditujukan kepada Tuhan. Harap orang beriman hanya kepada Tuhan saja (Ibr 11:1).
- Tuhan ingin meninjukkan belas kasihanNya kepada orang yeng menderita, bila maksudNya dalam menghukum mereka telah tercapai. Allah kadang mendatangkan hukuman kepada mereka yang memberontak terhadapNya, agar mereka kembali melakukan pekerjaan yang bermanfaat dan menguduskan Tuhan dalam kehidupannya. Hukuman adalah pendidikan dari Tuhan agar bangsaNya kembali kepada Tuhan dan pengenalannya akan Tuhan semakin benar (mengandalkanNya).
III. Pengenaan/Ponter Aplikasi.
- Dalam kehidupan jemaat Tuhan ada pilihan untuk hidup dalam kehendak Tuhan atau diluar kehendak Tuhan . (Bd. Seperti seorang petani, ia akan memanen apa yang ditanamnya). Hidup di luar kehendak Allah akan menghasilkan hukuman, dan hidup di dalam kehendak Allah akan memanen keselamatan. Kita mendapatkan pelajaran bagaimana kehidupan bangsa Jehuda yang hidup diluar kehendak Allah mereka menerima hukuman (harus menderita, negerinya dibumi-hanguskan, dibuang ke Babel). Saat ini juga berlaku hukuman Tuhan bagi orang-orang yang hidup di luar kehendak Allah yaitu: hilangnya sukacita, hilangnya kasih, hilangnya damai sejahtera…hilangnya yang berkat-berkat Tuhan.
- Orang yang mengandalkan Tuhan Adalah orang yang berharap kepada Tuhan. Mengandalkan Tuhan tidak mengandalkan yang diberikan Tuhan. Tuhan harus yang utama dan terutama… yang lain-lainnya harus menjadi nomor dua, tiga. Mengandalkan Tuhan dalam kehidupan adalah menyandarkan diri kepadaNya saja, Iblis selalu ingin menggantikan tempatt kita menyandarkan permasalahan kita kepada yang lain. (band, Goliat lawan Daud. Daud yang mengandalkan Tuhan dapat mengalahkan Goliat, sang raksasa yang menghina Tuhan). Masalah-masalah kita seperti Goliat Goliat yng ingin menghancurkan hidup kita… tapi kita mengandalkan Tuhan, maka kita adalah pemenang… bukan orang yang kalah.
- Penting kita selalu evaluasi diri; apa kehendak Tuhan harus kulakukan dan apa larangan Tuhan yang harus dijauhi.
0 komentar:
Post a Comment