Monday, 7 May 2012

Khotbah 1 Yohanes 5:1-5, Minggu 13 Mei 2012 (Rogate = Berdoa)

Introitus:
Perhatikanlah teriakku minta tolong, ya Rajaku dan Allahku, sebab kepada-Mulah aku berdoa. (Mazmur 5 : 3 ).
Khotbah: 1 Johanes 5 : 1 – 6; Pembacaan: Mazmur 98 : 1 – 9
Thema :
“Kalahkanlah Dunia Dengan Takut Akan Tuhan”
(Talukenlah Doni Enda Alu Patuh Man Dibata)
Pendahuluan
Setiap manusia pastilah menginginkan kemenangan.Tak seorangpun ingin kalah dalam kehidupan ini. Sadar atau tak sadar, setiap hari kita “berperang”dalam hidup kita. Perang untuk mengalahkan hawa nafsu, perang untuk memutuskan mana jalan yang terbaik yang harus dijalani. Berperang antara melakukan kehendak Tuhan atau kehendak diri sendiri. Dan masih banyak peperangan-peperangan rohani yang terjadi dalam kehidupan kita setiap harinya. Demikian juga masih banyak tawaran-tawaran dunia ini yang setiap saat dapat mengalahkan kita.
Apa yang harus dilakukan sehingga mampu mengalahkan dunia ini?. Alkitab mencatat ada dua model dalam menghadapi peperangan. Satu, model Goliat dan kedua, model Daud.Goliat berperang untuk mengalahkan musuhnya dengan memakai jubah perang yang begitu tertutup dan berat, serta mengandalkan perisai dan pedang sebagai alat berperang. Sementara Daud tidak memakai jubah perang untuk menutupi tubuhnya. Tubuhnya terbuka, tetapi Daud membalut hatinya, Daud tidak membalut tubuhnya dengan pakaian perang tetapi dia membalut hatinya dengan iman percaya kepada Tuhan. Sedangkan Goliat membalut tubuhnya tetapi ia tidak membalut hatinya dengan iman percaya kepada Tuhan. Karena itulah Goliat kalah dalam peperangan melawan Daud.
Ada banyak orang Kristen yang menganut pola Goliat, mengandalkan kekuatan akal dan pikirannya, jabatan, harta dan kedudukan sebagai senjata untuk mengalahkan dunia. Hasilnya, banyak orang Kristen yang limbung karena tidak kuat menahan serangan-serangan dunia ini. Baiklah setiap orang Kristen menganut pola Daud yang membalut hatinya dengan iman percaya kepada Tuhan.
Penjelasan Nats
(1) Surat Yohanes yang pertama ini berisi 5 pasal. Tujuan dari surat ini sangat jelas sebagaimana tertulis dalam 1 Yohanes 1:3-4 :…..supaya kamu pun beroleh persekutuan dengan kami. Dan persekutuan kami adalah persekutuan dengan Bapa dan dengan Anak-Nya Yesus Kristus. Dan…..supaya sukacita kami menjadi sempurna. Serta supaya kamu yang percaya kepada nama Anak Allah, tahu, bahwa kamu memiliki hidup yang kekal ( 1 Yoh. 5:13). Lewat 1 Johanes ini penulis kitab mengingatkan, menasehati jemaat mula-mula tentang kesatuan persekutuan umat yang percaya dalam Kristus Yesus, dimana mereka adalah pewaris kerajaan Allah.
(2) Penulis 1 Yohanes merasa perlu menyampaikan nasehatnya karena telah bangkit anti Kristus pada jemaat mula-mula yang mana awalnya mereka juga berasal dari orang-orang percaya kepada Yesus Kristus. Tetapi mereka berubah akibat pengajaran yang trend ketika itu menekankan “Yesus tidak benar-benar Kristus”. Bagi mereka tidak masuk akal “inkarnasi” Yesus sebagai Anak Allah Bapa. Kelompok anti Kristus ini yang kemudian disebut “gnostisisme” yang memberi pengajaran bahwa Yesus tidak benar Anak Allah. Bagi mereka, Allah adalah begitu baik dan kudus, sebaliknya dunia ini adalah jahat.Kepercayaan yang keliru seperti inilah yang ditentang Yohanes.
(3) Ada dua hal yang mendapat tekanan penting yang disampaikan Yohanes. Pertama: Ajakan untuk percaya kepada Yesus Kristus sebagai Anak Allah. Ajakan ini sangat penting, sebab inilah bukti dari kekristenan. Orang yang percaya kepada Yesus Kristus sebagai Anak Allah, tentu ia mengasihinya dan menuruti perintah-Nya sebagai bukti dari kepercayaan dalam kehidupan persekutuan dan dalam dunia ini. Kedua: Dalam menuruti perintah-Nya tidak ada ketakutan. Ketakutan memperlihatkan ketidak sempurnaan kasih. Memang ada banyak faktor yang membuat orang hidup dalam ketakutan. Bahkan sering sekali hal itu terjadi diantara orang Kristen. Yohanes juga menyampaikan strategi untuk mengalahkan dunia ini, ayat 5,”Siapakah yang mengalahkan dunia ini,selain daripada dia yang percaya bahwa Yesus adalah Anak Allah? Sikap percaya bahwa Yesus adalah Anak Allah, lahir dari Allah haruslah “dipelihara” dengan baik dalam kehidupan dan doa. Sumber kekuatan kita adalah ; Dia.
Pointer Aplikasi
  1. Sebagai orang percaya kita tidak perlu takut dalam hidup di dunia ini. Kita harus berperang melawan dunia ini. Satu hal yang perlu kita sadari bahwa Allah telah menyediakan senjata rohani bagi kita, (Ef : 6:10-13). Dan kita perlu setiap saat memperlengkapi diri dengan senjata-senjata rohani ini.
  2. Ada banyak pergumulan dalam hidup kita di dunia yang senantiasa mengintai dan mengancam kita. Mungkin masalah ekonomi, kesehatan, keluarga, pekerjaan dan masih banyak lagi. Sekalipun demikian, biarkanlah iman kita bertindak. Biarlah iman kita tetap menyala-nyala kepada-Nya dan tetap mengasihi dan taat kepada perintah-perintah-Nya. Jadikanlah iman percaya kita kepada Yesus yang lahir dari Allah sebagai sumber kekuatan kita.
  3. Demikianlah jika kita mau makin dekat dan makin mengimani Allah, maka perlulah semakin sering berkomunikasi atau bercakap-cakap dengan Allah. Semakin banyak kita berkomunikasi dengan Allah melalui doa, semakin banyak kita mengenal Allah. Tatkala hubungan kita semakin intim dan pengenalan kita semakin banyak tentang Allah, kekuatan yang kita peroleh akan mampu mengalahkan dunia. Amin.
    (Pdt.AJ. Tarigan, STh,M.Div)


Artikel lain yang terkait:



0 komentar:

Post a Comment