Introitus  :
Ada orang yang pernah  memberi  
kesaksian di dalam nas, katanya: “Apakah manusia sehingga engkau 
mengingatnya, anak-anak manusia sehingga engkau                
mengindahkannya? (Ibrani 2:6)
Bacaan : Markus 10:2-16 Khotbah : Ibrani 2:5-12
Thema     :
Terpujilah Tuhan di tengah-tengah jemaat 
Pendahuluan 
Untuk memuji Tuhan dalam keadaan  
baik-baik [1]  tidak terlampau sulit dibandingken memuji Tuhan dalam 
keadaan kurang baik.  Memuji Tuhan dalam keadaan kurang baik dibutuhkan 
suatu harapan bahwa keadaan kurang baik itu akan  berubah menjadi 
keadaan yang baik.  Demikianlah surat Ibrani ditujukan kepada jemaat 
(orang-orang Kristen Yahudi) yang sedang mengalami penganiayaan dan 
keputusasaan.  Untuk memperkuat iman jemaat  penulis Ibrani berusaha 
memperkuat iman jemaat dengan menjelaskan  secara teliti apa saja 
keunggulan dan ketegasan penyataan Allah dan penebusan di dalam Yesus 
Kristus.  Pemahaman keunggulan dan ketegasan penyataan Allah dan 
penebusan di dalam Yesus Kristus membuat puji-puji terhadap Tuhan tetap 
hidup dalam jemaat (boleh bersukacita di tengah-tengah penderitaan dan 
kesukaran). 
Pembahasan nats
Pertama, bahwa Yesus lebih tinggi dari
 malaikat [2] (ay. 5-8).  Bahwa Yesus seketika lebih rendah dari pada 
malaikat-malaikat, Yesus menjadi manusia, Ia menderita, Ia disalibkan, 
Ia mati dan Ia dikuburkan, tetapi Ia dibangkitkan dari orang mati, dan 
naik ke Sorga (dan telah memahkotainya dengan kemuliaan dan hormat ay. 7
 dan  dan segala sesuatu telah Engkau taklukkan di bawah kakiNya  ay.8).
Kedua, segala sesuatu telah ditaklukkan,
 namun belum kita lihat (ay.8).  Dalam dunia yang telah jatuh dalam dosa
 dan dikuasai Iblis, belum segala sesuatu takluk kepada Kristus, 
walaupun Yesus sendiri telah dimahkotai dengan kemuliaan dan kehormatan 
di sorga.  Ibarat perang, peperangan telaah dimennagkan oleh Yesus, 
tetapi disana-sini ada daerah yang masih dikuasai musuh.  Disana sini 
ada kejahatan, penentangan terhadap kehendak Allah, namun tiba waktunya 
Nanti penyempurnaan kemenangan Yesus, saat Yesus datang untuk kedua 
kali.
Ketiga, Yesus Kristus mengalami maut untuk semua manusia (ay. 9). Penderitaan Yesus adalah kasih karunia Allah untuk orang yang menerimaNya ( Yoh.3:16, 5:24). Keselamataan ditujukan kepada semua orang, tetapi setiap orang diberikan kebebasan untuk menerima atau menolak keselamatan tersebut. Orang yang percaya kepada Yesus menerima hidup yang kekal dan sebab ia sudah pindah dari dalam maut ke dalam hidup.
Keempat, memberitakan Tuhan dengan 
puji-pujian (ay. 10-12).  Penderitaan yang dialami boleh bersamaan 
dengan ucapan syukur.  Ucapan syukur dapat dilakukan dengan manaikkan 
pujian.  Alasan syukur dan pujian adalah apa yang telah dilakukan oleh 
Allah.  Yang dilakukan Allah adalah:
- Allah yang membawa banyak orang kepada kemuliaan. Untuk membawa manusia yang penuh dosa masuk ke dalam kemuliaan yang sebenarnya telah dihilangkan, tanpa ditemukan kembali, maka Allah menyediakan bagi manusia seorang Juruselamat (Yes. 53:12;Mrk. 10:45)’
- Menyempurnakan Yesus melalui kematianNya, agar menjadi Juruselamat manusia.
- Yesus Yang meminpin mereka kepada keselamatan dengan penderitaan. Yesus adalah kepala dari persekutuan yang diselamatkan, yaitu mereka percaya kepada Kristus (Yoh. 17:2).
Pointer Aplikasi 
Pertama, dalam menghadapi kesulitan 
dan penderitaan hidup ini, orang percaya boleh merenungkan penderitaan 
Tuhan Yesus (karyaNya) dan keunggulannya beritaNya, sehinga orang 
percaya boleh berpengharapan akan kemenangan Yesus menjadi kemenangan 
orang percaya (bd. Rm. 8:18 penderitaan zaman sekarang ini tidak apat 
dibandingkan dengan kemuliaan yang akan dinyatakan kepada kita}.
Kedua,  terpujilah Tuhan di 
tengah-tengah jemaat dapat terjadi bila jemaat itu sendiri menyadari 
bahwa jemaat itu dipinpin oleh Yesus.  Yesuslah yang meminpin  
persekutuan jemaat, sehingga dalam segala keadaan jemaat mengucap syukur
 dalam bentuk puji-pujian. Jemaat adalah persekutuan yang merayakan 
setiap kehidupan dengan penuh sukacita (bd.Fip. 4:4 Bersukacitalah 
senantiasa dalam Tuhan! Sekali lagikukatan:Bersukacitalah!).
Ketiga, keadaan manusia yang sudah jatuh
 kedalam dosa (telah kehilangan kemuliaan Allah) adalah seperti orang 
yang telah jatuh ke dalam lumpur hidup, semakin berusaha melepaskan 
dirinya dari lumpurhidup  tersebut(keluar dari lumpur), semakin cepat 
tenggelam.  Agar orang yang jatuh ke dalam lumpur hidup  keluar dari 
lumpur itu, dibutuhkan seseorang yang menariknya dari luar.  Sudah 
sepatutnya orang yang sudah keluar dari lumpur tersebut hidup dalam 
ucapan  syukur.
Cileungsi Simalem, 01 September 2012,
Pdt. Rasmidi Sembiirng MTh.
---------------------------------------------------
[1] Kita tahu bahwa dalam segala hal 
Allah  turut bekerja untuk kebaikan (Rm. 8:28) dan Allah tidak mungkin 
member ikan pencobaan melampaui kekuatan orang percaya ( I Kor. 13:10). 
[2] Malaikat  (ibr: Malak,  Yun. Angelos) berarti “pesuruh”.  Para 
malaikat adalah pesuruh atau hamba Allah (Ibr. 1:13,14), diciptakan 
Allah sebelum dunia ini ada (Ayb. 38:4-7; Mzm 148:2,5; Kol. 1:16).  
Alkitab berbicara tentang malaikat yang baik dan jahat, sekalipun 
ditekankan bahwa pada mulanya semua malaikat diciptakan baik dan kudus 
(Kej. 1:31  Karena memiliki kebebasan untuk memilih, banyak malaikat  
ikut dalam pemberontakan Iblis (Yeh. 28:12-17; 2 Ptr2:4, Yud.6, Why 
12:9).  Dalam pemikiran Yahudi malaikat menempati tempat yang penting 
sekali sebagai pengantara penyataan Allah  kepada umatNya.  Karena itu 
penulis menunjukkan keunggulan Kristus atas malaikat, untuk mengukuhkan 
keunggulan berita yang dibawaNya.
 

 
 
 
 
 
 
 
 
0 komentar:
Post a Comment