Wednesday, 3 October 2012

Khotbah Ibrani 2:5-12, Minggu 7 Oktober 2012

Introitus :
Ada orang yang pernah memberi kesaksian di dalam nas, katanya: “Apakah manusia sehingga engkau mengingatnya, anak-anak manusia sehingga engkau mengindahkannya? (Ibrani 2:6)
Bacaan : Markus 10:2-16 Khotbah : Ibrani 2:5-12
Thema :
Terpujilah Tuhan di tengah-tengah jemaat
Pendahuluan
Untuk memuji Tuhan dalam keadaan baik-baik [1] tidak terlampau sulit dibandingken memuji Tuhan dalam keadaan kurang baik. Memuji Tuhan dalam keadaan kurang baik dibutuhkan suatu harapan bahwa keadaan kurang baik itu akan berubah menjadi keadaan yang baik. Demikianlah surat Ibrani ditujukan kepada jemaat (orang-orang Kristen Yahudi) yang sedang mengalami penganiayaan dan keputusasaan. Untuk memperkuat iman jemaat penulis Ibrani berusaha memperkuat iman jemaat dengan menjelaskan secara teliti apa saja keunggulan dan ketegasan penyataan Allah dan penebusan di dalam Yesus Kristus. Pemahaman keunggulan dan ketegasan penyataan Allah dan penebusan di dalam Yesus Kristus membuat puji-puji terhadap Tuhan tetap hidup dalam jemaat (boleh bersukacita di tengah-tengah penderitaan dan kesukaran). 

Pembahasan nats
Pertama, bahwa Yesus lebih tinggi dari malaikat [2] (ay. 5-8). Bahwa Yesus seketika lebih rendah dari pada malaikat-malaikat, Yesus menjadi manusia, Ia menderita, Ia disalibkan, Ia mati dan Ia dikuburkan, tetapi Ia dibangkitkan dari orang mati, dan naik ke Sorga (dan telah memahkotainya dengan kemuliaan dan hormat ay. 7 dan dan segala sesuatu telah Engkau taklukkan di bawah kakiNya ay.8).

Kedua, segala sesuatu telah ditaklukkan, namun belum kita lihat (ay.8). Dalam dunia yang telah jatuh dalam dosa dan dikuasai Iblis, belum segala sesuatu takluk kepada Kristus, walaupun Yesus sendiri telah dimahkotai dengan kemuliaan dan kehormatan di sorga. Ibarat perang, peperangan telaah dimennagkan oleh Yesus, tetapi disana-sini ada daerah yang masih dikuasai musuh. Disana sini ada kejahatan, penentangan terhadap kehendak Allah, namun tiba waktunya Nanti penyempurnaan kemenangan Yesus, saat Yesus datang untuk kedua kali.

Ketiga, Yesus Kristus mengalami maut untuk semua manusia (ay. 9). Penderitaan Yesus adalah kasih karunia Allah untuk orang yang menerimaNya ( Yoh.3:16, 5:24). Keselamataan ditujukan kepada semua orang, tetapi setiap orang diberikan kebebasan untuk menerima atau menolak keselamatan tersebut. Orang yang percaya kepada Yesus menerima hidup yang kekal dan sebab ia sudah pindah dari dalam maut ke dalam hidup.

Keempat, memberitakan Tuhan dengan puji-pujian (ay. 10-12). Penderitaan yang dialami boleh bersamaan dengan ucapan syukur. Ucapan syukur dapat dilakukan dengan manaikkan pujian. Alasan syukur dan pujian adalah apa yang telah dilakukan oleh Allah. Yang dilakukan Allah adalah:
  1. Allah yang membawa banyak orang kepada kemuliaan. Untuk membawa manusia yang penuh dosa masuk ke dalam kemuliaan yang sebenarnya telah dihilangkan, tanpa ditemukan kembali, maka Allah menyediakan bagi manusia seorang Juruselamat (Yes. 53:12;Mrk. 10:45)’
  2. Menyempurnakan Yesus melalui kematianNya, agar menjadi Juruselamat manusia.
  3. Yesus Yang meminpin mereka kepada keselamatan dengan penderitaan. Yesus adalah kepala dari persekutuan yang diselamatkan, yaitu mereka percaya kepada Kristus (Yoh. 17:2).
Pointer Aplikasi
Pertama, dalam menghadapi kesulitan dan penderitaan hidup ini, orang percaya boleh merenungkan penderitaan Tuhan Yesus (karyaNya) dan keunggulannya beritaNya, sehinga orang percaya boleh berpengharapan akan kemenangan Yesus menjadi kemenangan orang percaya (bd. Rm. 8:18 penderitaan zaman sekarang ini tidak apat dibandingkan dengan kemuliaan yang akan dinyatakan kepada kita}.

Kedua, terpujilah Tuhan di tengah-tengah jemaat dapat terjadi bila jemaat itu sendiri menyadari bahwa jemaat itu dipinpin oleh Yesus. Yesuslah yang meminpin persekutuan jemaat, sehingga dalam segala keadaan jemaat mengucap syukur dalam bentuk puji-pujian. Jemaat adalah persekutuan yang merayakan setiap kehidupan dengan penuh sukacita (bd.Fip. 4:4 Bersukacitalah senantiasa dalam Tuhan! Sekali lagikukatan:Bersukacitalah!).

Ketiga, keadaan manusia yang sudah jatuh kedalam dosa (telah kehilangan kemuliaan Allah) adalah seperti orang yang telah jatuh ke dalam lumpur hidup, semakin berusaha melepaskan dirinya dari lumpurhidup tersebut(keluar dari lumpur), semakin cepat tenggelam. Agar orang yang jatuh ke dalam lumpur hidup keluar dari lumpur itu, dibutuhkan seseorang yang menariknya dari luar. Sudah sepatutnya orang yang sudah keluar dari lumpur tersebut hidup dalam ucapan syukur.

Cileungsi Simalem, 01 September 2012,
Pdt. Rasmidi Sembiirng MTh.
---------------------------------------------------
[1] Kita tahu bahwa dalam segala hal Allah turut bekerja untuk kebaikan (Rm. 8:28) dan Allah tidak mungkin member ikan pencobaan melampaui kekuatan orang percaya ( I Kor. 13:10). 
[2] Malaikat (ibr: Malak, Yun. Angelos) berarti “pesuruh”. Para malaikat adalah pesuruh atau hamba Allah (Ibr. 1:13,14), diciptakan Allah sebelum dunia ini ada (Ayb. 38:4-7; Mzm 148:2,5; Kol. 1:16). Alkitab berbicara tentang malaikat yang baik dan jahat, sekalipun ditekankan bahwa pada mulanya semua malaikat diciptakan baik dan kudus (Kej. 1:31 Karena memiliki kebebasan untuk memilih, banyak malaikat ikut dalam pemberontakan Iblis (Yeh. 28:12-17; 2 Ptr2:4, Yud.6, Why 12:9). Dalam pemikiran Yahudi malaikat menempati tempat yang penting sekali sebagai pengantara penyataan Allah kepada umatNya. Karena itu penulis menunjukkan keunggulan Kristus atas malaikat, untuk mengukuhkan keunggulan berita yang dibawaNya.


Artikel lain yang terkait:



0 komentar:

Post a Comment