Wednesday 27 February 2013

Khotbah Keluaran 33:14-18, Minggu 10 Maret 2013


Introitus :  
FirmanMu itu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku ( Mazmur 119 : 105 )

Bacaan : Matius 5 : 13 – 16; Khotbah : Keluaran 33 : 14 – 18

Tema:
Nyatakanlah terang kemuliaanMu (Cidahkenlah min sinalsal kemulianNdu)

Saudara-saudara  yang dikasihi oleh Tuhan Yesus,
Dalam sebuah perjalanan ditengah malam yang gelap tentu kita sangatlah membutuhkan penerang sebagai  penunjuk jalan sehingga kita tidak tersesat dan dapat merasakan aman karena dapat melihat. Penerang itu bisa saja berupa senter, lampu ataupun obor. Tetapi jika penerang seperti itu tidak ada maka kunang-kunang malam yang memancar cahaya yang kecil pun sangat berarti bagi kita. Musa sebagai pemimpin umat Israel meminta agar Tuhan memandu perjalanan umatNya, membimbing umatNya dan memberi  ketenteraman kepada umatNya. SebalikNya umat juga harus mau  megandalkan Tuhan dalam perjalanannya.

Dalam nats Kitab Keluaran pasal 33 : 1-3,  Musa di utus Tuhan untuk pergi membawa bangsa Israel setelah keluar dari Mesir menuju tanah yang telah dijanjikan kepada Abraham, Ishak dan Yakub. Dalam perjalanan ini Tuhan sendiri tidak berjalan ditengah-tengah bangsa Israel karena bangsa ini adalah bangsa yang tegar tengkuk supaya Tuhan tidak membinasakan bangsa ini ditengah jalan. Ini berarti Tuhan tidak mau menemani dan tidak mau menuntun/memandu bangsa Israel. Penyertaan Tuhan tidak lagi tersedia bagi Israel. Hal ini adalah ancaman bagi Israel sekaligus pembelajaran iman.

Ayat 4- 12 atas ancaman yang mengerikan itu bangsa Israel berkabung :
  • Tidak memakai perhiasan  ( tanda perkabungan )
  •  Musa membuat kemah pertemuan,  untuk  mencari Tuhan
  •  Bangun dan sujud menyembah Tuhan ketika tiang awan berhenti dipintu kemah dan berbicaralah Tuhan dengan Musa disana.

Ayat 13- 18  ketika Tuhan berfirman bahwa Aku mengenal = ungkapan ini menunjukkan kepada relasi yang khusus dan dekat antara Musa dengan Tuhan.  Musa mendapat kasih karunia untuk membawa bangsa Israel keluar dari Mesir. Musa memohonkan kepada Tuhan kiranya Tuhan memberitahukan jalanNya kepada Musa. JalanMu = kehendak Tuhan, termasuk maksudNya untuk waktu yang akan datang, jalan yang harus diikuti melalui padang gurun dan kelakuan yang dituntut Tuhan dari umatNya.
Tuhan sendiri yang membimbing serta memberi ketenteraman kepada Musa.

Musa kembali memohonkan dengan sangat agar Tuhan membimbing umatNya dalam perjalananNya. Dikatakan Musa : “ Jika Engkau sendiri tidak membimbing kami, janganlah suruh kami berangkat dari sini “ ( Ayat 15 ) bahkan jelas ditegaskan bukti Tuhan memberi  kasih karunia kepada Musa adalah ketika Tuhan berjalan bersama-sama dengan umatNya. Ini menjadi tanda  membedakan umatNyA  dari bangsa yang ada dimuka bumi. Kasih karunia itu akhirnya dinyatakan kepada Musa dan bangsa Israel ( Ayat 17 ) 

Saudara-saudara yang dikasihi oleh Tuhan Yesus,
Seperti Musa yang sangat mengharapkan tuntunan Tuhan dalam perjalanan menuju tanah perjanjian demikian juga kita dalam perjalanan hidup kita, kita membutuhkan tuntunan Tuhan. Firman Tuhan adalah pelita[1]  bagi kaki kita dan terang bagi jalan kita ( band. Mazmur 119 : 105 ). Jika kita mau dituntun Tuhan berarti hidup kita mau diterangi firman Tuhan. Yang nyata serta nampak itu disebut terang. Terang hanya berbuahkan kebaikan dan keadilan dan kebenaran ( Efesus 5 : 9 ).  Hidup dalam terang berarti ‘hidup tertib, hidup dengan norma-norma yang jelas dan ada arah yang pasti. Namun hidup dalam gelap adalah hidup yang meraba-raba. Tersandung-sandung, terbentur-bentur. Hidup dalam ketidak jelasan dan ketidakpastian. Orang Kristen tahu apa yang benar dan apa yang salah. Tahu apa yang baik dan jahat.  

Tuhan menyatakan kemulianNya bagi orang sungguh berharap kepadaNya.Tegar tengkuk sama dengan kesombongan, pengandalan diri sendiri, harta benda, kepintaran yang dapat menutupi kemulian Tuhan. Untuk itu sebagai anak-anak Tuhan kita harus melepaskan penutup dan penghalang-penghalang itu dan merespon kasih karuniaTuhan dengan hidup sebagai garam[2] dan terang bagi dunia ini ( Matius 5 : 13-16 ). Perbuatan-perbuatan terang dalam kehidupan sehari-hari seorang Kristen sangat penting bagi dunia ini. Dunia akan menjadi heran atas perbuatan-perbuatan itu, lalu memuliakan Tuhan, yang memberi kekuatan kepada orang Kristen untuk berbuat begitu.
Dalam Yohanes 8:12, Yesus berkata, “akulah terang dunia; barang siapa mengikut Aku, ia tidak berjalan dalam kegelapan melainkan ia akan mempunyai  terang  hidup “. Hiduplah dalam Yesus karena Yesus adalah hidup. Hidup dalam Yesus berarti  hiduplah dalam terang.

Seperti lirik lagu dalam Kidung Jemaat No.424 : 1, 3 “ Yesus menginginkan daku “
Yesus menginginkan daku bersinar bagiNya
Dimana pun ku berada ku mengenangkanNya             
Bersinar, bersinar itulah kehendak Yesus
Bersinar-bersinar aku bersinar terus.

Kumohon Yesus menolong menjaga hatiku
Agar bersih dan bersinar meniru Tuhanku
Bersinar-bersinar itulah kehendak Yesus
Bersinar bersinar  aku bersinar terus

Saudara-saudara yang dikasihi Tuhan Yesus.. Mari bersinar terus ! dan nyatakanlah kemulian Tuhan dalam hidup saudara senantiasa. Amin

Pdt.Karvintaria br Ginting, STh
GBKPRg.Cijantung
HP :08126359640


[1]Di Galilea ada pelita, yang diisi dengan minyak zaitun , dan diletakkan diatas kaki dian, supaya sinarnya tersebar lebih luas. Apabila gantang (alat pengukur gandum)  diletakkan keatas pelita itu, maka pelita itu akan padam (Drs J.J De Heer, Tafsiran Alkitab Injil Matius, BPK Gunung Mulia Jakarta, 1999)
[2] Di Palestina Garam diperoleh dari kolam-kolam yang  dangkal , dimana air laut menguap, sampai tinggal garamnya saja. Garam membuat makanan menjadi baik, menghindarkan daging dan ikan dari pembusukan. (Drs J.J De Heer, Tafsiran Alkitab Injil Matius, BPK Gunung Mulia Jakarta, 1999 )


Artikel lain yang terkait:



0 komentar:

Post a Comment