Introitus
:
FirmanMu itu pelita bagi kakiku dan
terang bagi jalanku ( Mazmur 119 : 105 )
Bacaan : Matius 5 : 13 – 16; Khotbah
: Keluaran 33 : 14 – 18
Tema:
Nyatakanlah terang kemuliaanMu (Cidahkenlah min sinalsal kemulianNdu)
Saudara-saudara yang dikasihi oleh Tuhan Yesus,
Dalam
sebuah perjalanan ditengah malam yang gelap tentu kita sangatlah membutuhkan
penerang sebagai penunjuk jalan sehingga
kita tidak tersesat dan dapat merasakan aman karena dapat melihat. Penerang itu
bisa saja berupa senter, lampu ataupun obor. Tetapi jika penerang seperti itu
tidak ada maka kunang-kunang malam yang memancar cahaya yang kecil pun sangat
berarti bagi kita. Musa sebagai pemimpin umat Israel meminta agar Tuhan memandu
perjalanan umatNya, membimbing umatNya dan memberi ketenteraman kepada umatNya. SebalikNya umat
juga harus mau megandalkan Tuhan dalam
perjalanannya.
Dalam
nats Kitab Keluaran pasal 33 : 1-3, Musa
di utus Tuhan untuk pergi membawa bangsa Israel setelah keluar dari Mesir
menuju tanah yang telah dijanjikan kepada Abraham, Ishak dan Yakub. Dalam
perjalanan ini Tuhan sendiri tidak berjalan ditengah-tengah bangsa Israel
karena bangsa ini adalah bangsa yang tegar tengkuk supaya Tuhan tidak
membinasakan bangsa ini ditengah jalan. Ini berarti Tuhan tidak mau menemani
dan tidak mau menuntun/memandu bangsa Israel. Penyertaan Tuhan tidak lagi tersedia
bagi Israel. Hal ini adalah ancaman bagi Israel sekaligus pembelajaran iman.
Ayat
4- 12 atas ancaman yang mengerikan itu bangsa Israel berkabung :
- Tidak memakai perhiasan ( tanda perkabungan )
- Musa membuat kemah pertemuan, untuk mencari Tuhan
- Bangun dan sujud menyembah Tuhan ketika tiang awan berhenti dipintu kemah dan berbicaralah Tuhan dengan Musa disana.
Ayat
13- 18 ketika Tuhan berfirman bahwa Aku mengenal = ungkapan ini menunjukkan
kepada relasi yang khusus dan dekat antara Musa dengan Tuhan. Musa mendapat kasih karunia untuk membawa
bangsa Israel keluar dari Mesir. Musa memohonkan kepada Tuhan kiranya Tuhan
memberitahukan jalanNya kepada Musa. JalanMu
= kehendak Tuhan, termasuk maksudNya untuk waktu yang akan datang, jalan yang
harus diikuti melalui padang gurun dan kelakuan yang dituntut Tuhan dari
umatNya.
Tuhan sendiri yang membimbing serta memberi
ketenteraman kepada Musa.
Musa kembali memohonkan dengan sangat agar
Tuhan membimbing umatNya dalam perjalananNya. Dikatakan Musa : “ Jika Engkau
sendiri tidak membimbing kami, janganlah suruh kami berangkat dari sini “ (
Ayat 15 ) bahkan jelas ditegaskan bukti Tuhan memberi kasih karunia kepada Musa adalah ketika Tuhan
berjalan bersama-sama dengan umatNya. Ini menjadi tanda membedakan umatNyA dari bangsa yang ada dimuka bumi. Kasih
karunia itu akhirnya dinyatakan kepada Musa dan bangsa Israel ( Ayat 17 )
Saudara-saudara
yang dikasihi oleh Tuhan Yesus,
Seperti
Musa yang sangat mengharapkan tuntunan Tuhan dalam perjalanan menuju tanah
perjanjian demikian juga kita dalam perjalanan hidup kita, kita membutuhkan
tuntunan Tuhan. Firman Tuhan adalah pelita[1] bagi kaki kita dan terang bagi jalan kita (
band. Mazmur 119 : 105 ). Jika kita mau dituntun Tuhan berarti hidup kita mau
diterangi firman Tuhan. Yang nyata serta nampak itu disebut terang. Terang
hanya berbuahkan kebaikan dan keadilan dan kebenaran ( Efesus 5 : 9 ). Hidup dalam terang berarti ‘hidup tertib,
hidup dengan norma-norma yang jelas dan ada arah yang pasti. Namun hidup dalam
gelap adalah hidup yang meraba-raba. Tersandung-sandung, terbentur-bentur.
Hidup dalam ketidak jelasan dan ketidakpastian. Orang Kristen tahu apa yang
benar dan apa yang salah. Tahu apa yang baik dan jahat.
Tuhan
menyatakan kemulianNya bagi orang sungguh berharap kepadaNya.Tegar tengkuk sama
dengan kesombongan, pengandalan diri sendiri, harta benda, kepintaran yang
dapat menutupi kemulian Tuhan. Untuk itu sebagai anak-anak Tuhan kita harus
melepaskan penutup dan penghalang-penghalang itu dan merespon kasih
karuniaTuhan dengan hidup sebagai garam[2] dan terang bagi dunia ini
( Matius 5 : 13-16 ). Perbuatan-perbuatan terang dalam kehidupan sehari-hari
seorang Kristen sangat penting bagi dunia ini. Dunia akan menjadi heran atas
perbuatan-perbuatan itu, lalu memuliakan Tuhan, yang memberi kekuatan kepada
orang Kristen untuk berbuat begitu.
Dalam
Yohanes 8:12, Yesus berkata, “akulah terang dunia; barang siapa mengikut Aku,
ia tidak berjalan dalam kegelapan melainkan ia akan mempunyai terang
hidup “. Hiduplah dalam Yesus karena Yesus adalah hidup. Hidup dalam
Yesus berarti hiduplah dalam terang.
Seperti
lirik lagu dalam Kidung Jemaat No.424 : 1, 3 “ Yesus menginginkan daku “
Yesus
menginginkan daku bersinar bagiNya
Dimana pun ku berada ku mengenangkanNya
Bersinar,
bersinar itulah kehendak Yesus
Bersinar-bersinar
aku bersinar terus.
Kumohon
Yesus menolong menjaga hatiku
Agar bersih
dan bersinar meniru Tuhanku
Bersinar-bersinar
itulah kehendak Yesus
Bersinar
bersinar aku bersinar terus
Saudara-saudara
yang dikasihi Tuhan Yesus.. Mari bersinar terus ! dan nyatakanlah kemulian
Tuhan dalam hidup saudara senantiasa. Amin
Pdt.Karvintaria br Ginting, STh
GBKPRg.Cijantung
HP :08126359640
[1]Di
Galilea ada pelita, yang diisi dengan minyak zaitun , dan diletakkan diatas
kaki dian, supaya sinarnya tersebar lebih luas. Apabila gantang (alat pengukur
gandum) diletakkan keatas pelita itu,
maka pelita itu akan padam (Drs J.J De Heer, Tafsiran Alkitab Injil Matius,
BPK Gunung Mulia Jakarta, 1999)
[2]
Di Palestina Garam diperoleh dari kolam-kolam yang dangkal , dimana air laut menguap, sampai
tinggal garamnya saja. Garam membuat makanan menjadi baik, menghindarkan daging
dan ikan dari pembusukan. (Drs J.J De Heer, Tafsiran Alkitab Injil Matius, BPK
Gunung Mulia Jakarta, 1999 )
0 komentar:
Post a Comment