Introitus :
“lalu dibunuh dan bangkit sesudah tiga hari” (Markus 8:33b).
Pembacaan : Markus 16:1-7 (Tunggal); Khotbah : Roma 6:1-8 (Tunggal)
Thema :
“Kebangkitan Yesus mengalahkan rasa takut (khawatir) manusia”
(Kekeken Yesus Naluken Kebiaren Manusia).
Saudara yang dikasihi Yesus
Di dalam Alkitab disebutkan ada sebanyak 365 kali kata “jangan takut”, persis dengan jumlah hari-hari dalam satu tahun. Saya pikir hal ini bukan secara kebetulan. Tiap hari Allah mengingatkan kita jangan takut. Mengapa demikian? Karena setelah manusia jatuh ke dalam dosa yang pertama dirasakan manusia bahwa mereka telanjang dan takut (Bd.Kejadian 3:7-10). Itulah sebabnya sehebat-hebatnya manusia tetap di hati kecilnya mempunyai rasa takut. Menurut rangkuman phobia-fear-release.com, about.com, livestrong.com, ada 7 hal yang paling banyak ditakuti orang : (1) takut mati; (2) takut gagal; (3) takut di tolak, (4) takut gelap; (5) takut jatuh dari ketinggian; (6) takut kehilangan orang yang disayangi; (7) takut miskin.
Jadi, ketakutan juga kekhawatiran pada diri manusia adalah merupakan hal yang bisaa dan itu manusiawi. Dan itu tidak selalu megatif. Seperti takut masuk neraka sehingga menjauhi dosa, takut pekerjaan tidak beres sehingga menjadi tekun, takut tidak lulus sekolah atau nilai tidak baik sehigingga memaju rajin belajar, dsb. Dalam pembacaan Markus 16:1-8, juga tersirat bahwa Maria Magdalena, Maria ibu Yakubus serta Salome merasa khawatir rencana mereka yang baik untuk meminyaki mayat Yesus akan gagal karena mereka sudah pasti tidak akan sanggup menggulingkan batu besar yang sengaja dibuat untuk menutup kuburan Yesus. Juga tidak disebutkan, namun sudah pasti ada alasan mereka pagi-pagi benar pergi ke kuburan Yesus. Mungkin supaya mayat Yesus dapat segera terawat dengan diberi minyak sebagaimana lazimnya pada waktu itu, tetapi juga bisa karena mereka takut dilihat prajurit atau para musuh-musuh Yesus. Namun masalahnya adalah banyak orang, bahkan orang Kristen yang takut dan khawatir secara berlebihan, sehingga mendatangkan penderitaan, bahkan menghambat banyak hal dalam hidupnya. Dibuktikan dengan EEG (Electro Encephalography), orang yang takut dan khawatir gelombang elektron diotak berkurang, makin khawatir makin sedikit, sedangkan orang yang relax, banyak sekali gelombangnya. Oleh sebab itu, orang yang penuh kekhawatiran dan rasa takut sulit tidur, otaknya sulit berpikir, secara biologis hormon ikut bereaksi sehingga menimbulkan sakit lambung, sakit kepala. Kira-kira 60-70% penyakit tubuh disebabkan oleh pergolakan dalam jiwa, kekhawatiran, takut, depresi, stress dsb.
Rasa takut dan khawatir yang terus menerus akan menjadi depresi, membuat orang tidak bisa berfungsi normal pikiran dan jasmani, enggan mengerjakan sesuatu.
Saudara yang dikasihi Tuhan Yesus Kristus
Luar bisaa Alkitab yang kita kita miliki, sungguh menjadi berkat kepada setiap orang yang membacanya. Di dalamnya kita diingatkan agar “jangan takut”. Walaupun di muka dan belakang, kiri dan kanan, atas dan bawah kita menakutkan, tetapi Allah mengatakan agar kita jangan takut. Mengapa? Sebab Dialah Allah di dalam Yesus Kristus yang telah membuktikan kemenangnnya mengalahkan yang paling ditakuti manusia yakni kematian. Sebab Ia telah mati dan bangkit. Itulah berita paskah.
Di dalam nas renungan kita Roma 6:1-8, rasul Paulus menegaskan bahwa tidak benar jika ada jemaat yang mengaku percaya kepada Yesus masih hidup sengaja berbuat dosa. Sebab karena dosalah Yesus Kristus telah mati mewakili semua manusia yang telah berdosa. MENGAPA? Karena dosa mengakibatkan hukuman ilahi (Rom 1:18) dan mendatangkan kematian jasmaniah dan rohaniah (ayat Rom 6:23; Kej 2:17). Dan oleh karena kasihNya, Yesus Kristus telah mengambil alih hukuman dan kematian (maut) yang seharusnya dialamatkan kepada semua manusia tanpa terkecuali sebagai keturunan Adam (Bd.Roma 5:12). Jika demikian, logikanya seperti yang dikemukakan dalam ayat 5-6 “Sebab jika kita telah menjadi satu dengan apa yang sama dengan kematian-Nya, kita juga akan menjadi satu dengan apa yang sama dengan kebangkitan-Nya.Karena kita tahu, bahwa manusia lama kita telah turut disalibkan, supaya tubuh dosa kita hilang kuasanya, agar jangan kita menghambakan diri lagi kepada dosa”.
Orang yang masih menghambakan diri kepada doa, akan semakin banyak rasa kekhawatiran dan takutnya. Tidak hanya takut atau khawatir mengenai masa depan di dunia ini (Bd.Matius 6:25-34), tetapi terlebih menghadapi hari kematian.
Kembali menurut rangkuman phobia-fear-release.com, about.com, livestrong.com, alasan mengapa kematian menjadi yang paling utama ditakuti manusia adalah karena hampir semua orang tidak siap akan mati meskipun tahu kematian itu cepat atau lambat pasti datang. Banyak orang takut dan khawatir tentang apa yang mungkin terjadi setelah kematian. Nah kalau demikian, sebagai orang percaya yang percaya bahwa Yesus yang telah bangkit dari orang mati akan menyikapinya seperti rasul Paulus “Karena bagiku hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan” (Filipi 1:21). Mengapa demikian? Sebab setelah Paulus mengenal dan percaya kepada Tuhan Yesus, orientasi hidupnya menjadi berbeda. Jika sebelumnya kematian sangat menakutkan tetapi sekarang dipahami sebagai keuntungan. Jika sebelumnya orientasi hidupnya demi membela agama tidak ragu-ragu membunuh, sekarang hidup bagi Kristus. Argumentasi rasul Paulus mengenai pemahaman ini disebutkan dalam Galatia 2:20 “namun aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku. Dan hidupku yang kuhidupi sekarang di dalam daging, adalah hidup oleh iman dalam Anak Allah yang telah mengasihi aku dan menyerahkan diri-Nya untuk aku”.
Saudara yang dikasihi Tuhan Yesus
Setiap Peringatan Hari Paskah diberitakan bahwa Yesus Kristus telah bangkit dari dari antara orang mati. Kiranya pemberitaan ini, permberitaan mengenai kemanangan Yesus atas maut, membuat kita, pertama, bersyukur dan bangga punya Allah seperti Yesus, yang kedua membuat kita tidak lagi khawatir, apa lagi takut menjalani hidup ini. Bukankah maut pun sudah dikalahkan?!!! Jadi, jikalau apa yang paling ditakutkan manusia sudah dikalahkan, apa lagi yang membuat kita takut. Mengenai hidup soal makanan dan minuman? Mengenai tubuh apa yang akan dipakai? Firman Tuhan di dalam Matius 6:26 dengan jelas mengatakan “Pandanglah burung-burung di langit, yang tidak menabur dan tidak menuai dan tidak mengumpulkan bekal dalam lumbung, namun diberi makan oleh Bapamu yang di sorga. Bukankah kamu jauh melebihi burung-burung itu?” Yang harus kita lakukan adalah seperti disebutkan dalam Matius 6:33 “carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu”. Boleh jadi pada saat ini kita mengalami banyak pergumulan. Jika benar, tetaplah tenang dan berdoa, lalu lakukanlah apa yang dapat dilakukan untuk keluar dari masalah tersebut. Ingat bahwa Allah kita jauh lebih besar dari segala apa yang menjadi pergumulan kita. Ia, Allah kita adalah Allah yang setia. Ia tidak akan membiarkan kita dicobai melampaui kekuatan kita. Pada waktunya Ia akan memberikan kepada kita jalan keluar (Bd.1 Korintus 10:13). Oleh karena itu jangan takut, jangan kawatir. Mari kita katakana “siapa takut”?!!! Amin.
Pdt.S.Brahmana
0 komentar:
Post a Comment