Introitus :
lalu Ia berkata kepadanya:"Ikutlah Aku." Maka berdirilah Matius lalu mengikut Dia (Matius 9 :9b)
Bacaan : I Raj-raja 19: 19 -21; Khotbah : Matius 8 : 18 – 22
Thema : “Setialah mengikut Yesus” (“Setialah ngikutken Jesus”)
Saudara yang dikasihi Tuhan Yesus, mungkin kita masih mengingat lagu : "Mengikut Yesus keputusanku”:
Mengikut Yesus, Keputusanku, Mengikut Yesus, Keputusanku, Mengikut Yesus, Keputusanku, ‘Ku Tak Ingkar, ‘Ku Tak Ingkar!
'Ku Tetap Ikut, Walau Sendiri, ‘Ku Tetap Ikut, Walau Sendiri, ‘Ku Tetap Ikut, Walau Sendiri, ‘Ku Tak Ingkar, ‘Ku Tak Ingkar!
Salib Di Depan, Dunia Kutinggal, Salib Di Depan, Dunia Kutinggal, Salib Di Depan, Dunia Kutinggal, ‘Ku Tak Ingkar, ‘Ku Tak Ingkar!
Mengikut Yesus adalah tidak akan ingkar, atau S3. Setia Sampai Selamanya. Mungkin ada resiko yang akan kita hadapi, kenyataan yang tidak sesuai dengan yang pernah kita banyangkan. Tapi apapun yang akan terjadi akibat keputusan tersebut tidak akan membuat kita kendor atau tidak semangat mengikutNya.
Minggu ini melalui Mat 8:18-22 diceritakan tentang Yesus menguji kesetiaan 2 orang yang menyatakan diri: “ Aku mau ikut Yesus” :
Orang pertama (ay 19-20).
Orang yang pertama adalah seorang ahli Taurat. Dia berkata : ”guru aku akan mengikut Engkau”. Kelihatannya pernyataan ini menunjukkan bahwa si ahli Taurat adalah orang yang rohani, orang yang benar-benar dari ungkapan hati yang terdalam mau mengikut Yesus. Tetapi dari jawaban Yesus, bisa disimpulkan bahwa orang ini ingin ikut Yesus karena ia mengira bahwa ikut Yesus itu bakal enak (karena Yesus bisa melakukan segala macam mujijat).
Kita melihat ayat-ayat sebelumnya Yesus menyembuhkan seorang yang sakit kusta, menyembuhkan hamba seorang perwira, menyembuhkan ibu mertua Petrus dll.
Siahli Taurat ini belum tahu apa-apa tentang penyangkalan diri, pemikulan salib, penderitaan karena / demi Kristus dan sebagainya. Yesus berkata kepada si ahli Taurat itu, “Serigala punya liang. Burung-burung mempunyai sarang. Tetapi aku, Anak Manusia, aku tidak punya tempat bahkan untuk menaruh kepalaku.” Dengan kata lain, Yesus sedang menyatakan kepada orang ini, “Sebelum kamu berkata mau ikut aku kemanapun Aku pergi, pertama-tama kamu harus pertimbangkan dulu tentang apa saja yang berkaitan dengan hal menjadi muridku.” Mengapa Yesus berlaku seperti ini? Karena dia ingin agar setiap orang memperhitungkan dulu “ongkosnya”, “resikonya”, untungnya dan “ruginya” sebelum membuat komitmen.
Orang Kristen yang menganggap bahwa ikut Yesus itu enak tok, perlu memperhatikan dan merenungkan ay 20 ini! Lihat juga (Mat 10:16 ;Mark 13:12-13 ;Yoh 15:18-19,;Yoh16:33;Fil 1:29)
Orang kedua (ay 21-22).
Tradisi saat itu adalah bahwa seorang anak harus menguburkan ayahnya. Jadi, biasanya anak tidak mau pergi jauh sebelum ayahnya mati dan ia kuburkan. Jadi, sebenarnya yang diminta oleh orang ini adalah penundaan untuk ikut Yesus sampai ayahnya mati, barulah ia mau ikut Yesus.
Apa yang ingin dilakukan oleh orang itu (mengubur ayah) adalah sesuatu yang baik (bdk. Mat 15:3-9). Tetapi ia mengutamakan hal itu lebih dari ikut Yesus. Ini yang salah! Penundaan yang ingin ia lakukan menunjukkan bahwa ia tidak mempunyai kesadaran bahwa ikut Yesus / melayani Yesus adalah sesuatu yang sangat mendesak dan tidak boleh ditunda. Tetapi banyak orang Kristen seperti itu. Mereka menunda untuk belajar Firman Tuhan, melayani Tuhan dan sebagainya dengan piliran: ‘Lain kali toh masih bisa’.
Saudara yang dikasihi Tuhan, daya tarik Yesus yang menyebabkan orang-orang jaman itu berbondong-bondong mengikuti-Nya, diantaranya adalah karena pengajaran-Nya yang berpihak pada orang menderita, penampilan-Nya yang sederhana, dan kuasa kesembuhan-Nya. Orang-orang itu sangat nyaman dekat dengan Yesus, dan seakan-akan tidak mau berpisah dengan-Nya.
Kenyataan yang banyak terjadi pada zaman ini: Banyak orang yang menyatakan diri sebagai pengikut Yesus, namun mereka hanya “Ikut-ikutan” sehingga ada banyak sebutan tanda kekecewaan atas keberadaan kekeristenan; Mis ada Kristen KTP alias Kristen Tanpa Pertobatan. Ada juga sebutan Kristen Bocor Halus, Kristen Bunglon, Kristen Gerbong dll.
Mari saudara-saudara diakhir ibadah kita ini, kita nyatakan kestiaan kita untuk tetap setia mengikut Yesus, meskipun susah dan menderita kita nyatakan melalui Nyanyian:
"Saya Mau iring Yesus”. Saya mau iring Yesus, saya mau iring Yesus, sampai selama-lamanya Meskipun saya susah, menderita dalam dunia, saya mau iring Yesus sampai slama-lamanya.
Pdt.IGM/GBKP CILILITAN/HP.081371855839
Catatan sermon
- Pengikut Yesus atau ikut-ikutan; Pengikut berarti mengenal Yesus secara benar (iman yang sesungguhnya, bukan iman sementara atau iman berdasarkan pengetahuan).
- Mengikut Yesus bukan tergantung situasi, tapi ketika kita mendengar suaranya jangan keraskan hatimu. Sebab jika situasi yang seperti kita harapkan supaya mengikut Yesus tidak akan pernah kita alami. Misalnya sudah tidak sibuk, sudah pensiun, sudah anak-anakku kawin, dsb, sebab tetap ada masalah dalam hidup ini.
0 komentar:
Post a Comment