Monday, 2 September 2013

Renungan / Khotbah Yohanes 16:12-15, Pekan Doa wari VI tahun 2013

Introitus : 
 “Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi” (Kis. 1:8).

Bacaan : Yesaya 11 : 1 – 5; Khotbah : Yohanes 16 : 12 – 15

Thema : 
Roh Kudus Memberikan Kuasa dan Kemampuan Menyatakan Kebenaran Allah

Pendahuluan
Murid-murid Yesus belum siap bersaksi sebelum Roh Kudus turun bagi mereka, sebelum Roh Kudus bekerja bagi mereka. Sebab yang membedakan kesaksian mereka adalah kuasa Roh Kudus yang bersaksi bersama-sama mereka. Manusia mempunyai banyak kelemahan, kelupaan, kekurangan dan keraguan; semuanya ini harus diperbaiki Roh Kudus agar kesaksian mereka menjadi utuh. Roh Kudus adalah sumber kebenaran yang mengetahui semuanya tentang Kristus. Dengan pertolongan Roh Kudus maka murid-murid bisa bersaksi tentang Kristus secara utuh.

Roh Kudus tidak lain adalah penggenapan janji bahwa Allah sendiri akan hadir kembali di tengah-tengah umat-Nya. Roh Kudus adalah kehadiran Allah sendiri secara pribadi dalam hidup kita dan di tengah-tengah kita; Dia menuntun kita di jalan yang benar oleh karena nama-Nya (Mzm.23:3). Diselamatkan bukan karena melakukan kebenaran melainkan kebenaran adalah hasil dari aktivitas Roh Kudus yang memberikan kuasa. Orang-orang yang memiliki Roh tidak hanya ingin menyenangkan Allah, melainkan diberi kuasa/ kemampuan untuk berbuat demikian. Hanya dengan bergantung kepada Roh Kudus dapat memampukan kita untuk mengetahui apa yang menyenangkan Allah. Roh Kudus berdiam di dalam orang-orang percaya memancarkan/ menampilkan pola dan prinsip dari prilaku yang menyenangkan Allah.

Pendalaman Nats:
Yesus Kristus adalah kebenaran yang sesungguhnya seperti yang dinubuatkan dalam Yesaya 11:1-5 bahwa Dia adalah tunas dari tunggul Isai dan Roh TUHAN ada pada-Nya. Seluruh hidup-Nya adalah penggenapan janji Allah untuk menumbuhkan dan menegakkan kebenaran di bumi untuk membela kaum yang lemah dan tertindas. Selanjutnya Ia menjadi pokok anggur yang benar dan daripadanya akan muncul ranting-ranting yang akan berbuah kebenaran juga. Karena pengikut-Nya akan hidup di dalam diri-Nya hingga berbuah lebat dan melakukan apa yang Ia kehendaki. Ia telah mulai membentuk suatu umat yang hidup dalam kebenaran yaitu dengan memilih murid-murid-Nya.

Tuhan Yesus adalah guru yang mengajarkan kebenaran pada murid-murid-Nya, tetapi Ia melihat bahwa murid-murid-Nya belum siap menerima seluruh kebenaran itu. Sebagai guru yang baik, Ia tidak memaksakan mereka untuk menanggung kebenaran-Nya. Proses pengajaran itu akan diteruskan oleh Roh Kudus: Ia mengajarkan kebenaran yang kita butuhkan, pada waktu yang tepat dan membuat pengajaran itu efektif. Tentunya pada saat Tuhan Yesus berbicara ini, pekerjaan-Nya belum diselesaikan dalam kematian, kebangkitan dan kenaikan ke surga. Nantinya setelah tugas ini diselesaikan oleh Yesus maka Roh Kudus yang bertugas untuk menanamkan pemahaman yang benar tentang Yesus bagi mereka. Roh Kudus adalah tokoh penting bagi orang percaya untuk dapat mengalami dan hidup dengan keselamatan yang diberikan Allah dalam Kristus.

Roh Kudus akan mengingatkan mereka tentang semua yang telah diajarkan Yesus kepada mereka. Mungkin saja selama Yesus bersama-sama mereka masih banyak hal yang belum mereka mengerti dari pengajaran dan kehidupan Yesus Kristus. Setelah semua pekerjaan Yesus telah dilakukan dengan sempurna, mereka perlu meninjau kembali dengan pertolongan Roh Kudus. Sehingga mereka mengimani seluruh pengenalan mereka akan Yesus yang sesungguhnya. Roh Kudus juga akan “memimpin” mereka ke dalam seluruh kebenaran. Bahwa mereka akan hidup di dalam pengenalan akan Yesus, hidup dalam pengajaran Yesus Kristus. Roh Kudus juga menolong mereka untuk memberitakan Yesus Kristus dalam kebenaran yang telah diverifikasi Roh Kudus. Roh Kudus menjadi barometer untuk mengukur kebenaran yang ada pada mereka. Hingga mereka juga menyampaikan kebenaran akan Kristus, tanpa dikurangi dan tanpa ditambah-tambahi. Kebenaran berita yang disampaikan adalah memberitakan yang sesungguhnya, berita yang otentik.

Pekerjaan Roh Kudus tidak akan pernah terpisah dari Yesus Kristus. Seperti dikatakan oleh H.B.Swete, “Tanpa pengutusan dari Roh Kudus maka pengutusan sang Anak tidak akan berbuah (tidak berhasil); tanpa pengutusan sang Anak maka Roh Kudus tidak mungkin diutus”. “Jikalau Penghibur yang akan Kuutus dari Bapa datang, yaitu Roh Kebenaran yang keluar dari Bapa, Ia akan bersaksi tentang Aku” (Yoh.15:26) “Ia akan memuliakan Aku, sebab Ia akan memberitakan kepadamu apa yang diterima-Nya dari pada-Ku” (Yoh.16:14). Yesus adalah kebenaran (Yoh.14:6), Roh Kudus akan menjelaskan sepenuhnya tentang Yesus kepada murid-murid. Pengenalan akan Yesus bukan dari kemampuan kita mengenal-Nya, tetapi Roh Kudus yang memperkenalkan-Nya kepada kita.

Kesaksian yang disampaikan Roh Kudus tidak pernah terpisah dari Bapa dan Anak. Trinitas bersaksi dan bekerja secara bersama-sama secara harmonis, tidak pernah bertentangan, selalu dalam satu tujuan. Yang telah dinyatakan oleh Roh bukanlah hikmat tersembunyi yang tidak jelas, melainkan isi berita dari Injil, yaitu “rahasia” Allah. Tanpa Roh Kudus, yaitu satu-satunya yang mengetahui pikiran Allah, maka manusia tidak mempunyai kesempatan untuk menembus “rahasia yang tersembunyi” ini, yang tidak pernah dilihat oleh mata dan tidak pernah timbul dalam hati manusia”. Dengan pertolongan Roh Kudus maka murid-murid mampu dan diperlengkapi dengan kuasa untuk bersaksi di tengah-tengah dunia. Mereka akan menjadi bukti kebenaran Allah untuk menyatakan keselamatan di dalam Yesus Kristus.

Pointer Aplikasi
Kehadiran Roh Kudus adalah soal yang penting, orang percaya secara perorangan maupun gereja secara keseluruhan dinasehati untuk menjaga agar karunia Roh Kudus tetap menyala. Roh Kudus memberi kuasa (memampukan) untuk hidup benar di dalam segala aspeknya – secara pribadi, di dalam persekutuan jemaat, dan dihadapan dunia ini. Roh Allah membentuk orang percaya menjadi serupa dengan Kristus, bagi kemuliaan Allah. Jadi, Roh Kudus adalah kehadiran Allah yang memampukan orang pada masa kini untuk menjalani hidup yang taat kepada Allah. Menjadi orang percaya tidak lain berarti dipenuhi dengan Roh, hidup dalam (menurut) Roh dan hidup oleh Roh. Roh Kudus adalah kunci bagi seluruh kerohanian yang sungguh-sungguh kristiani. Pada saat yang sama, kehadiran Roh Kudus, termasuk rupa-rupa karunia-Nya, menolong membangun persekutuan orang percaya ketika anggota-anggotanya berkumpul untuk menyembah Allah. Roh Kudus, yang membentuk tubuh dan menjadikan bait Allah hadir dengan kesatuan dan keberagaman, sehingga semua dapat mengambil bagian dan semua bisa dibangun.

Dalam Matius 5:6 Tuhan Yesus berkata “Berbahagialah orang yang lapar dan haus akan kebenaran, karena mereka akan dipuaskan”. Tuhan kita sendiri mengucapkan berkat kepada orang-orang yang “lapar dan haus akan kebenaran” dengan menjanjikan bahwa mereka “akan dipuaskan”. Bahwa hal lapar dan haus akan kehidupan Roh digenapi dengan kehadiran Roh Kudus. Bersama dengan Roh Kudus, kita tidak kekurangan dalam kebenaran, kebenaran terus disuplai Roh Kudus bagi kita. Hingga kita menjadi agen-agen kebenaran dan keadilan Allah.

Kita juga akan dimampukan untuk mengenali kebenaran dan memilih orang yang benar. Hal ini sangat kita butuhkan pada pemilu tahun 2014 dan juga dalam pemilihan Pertua-Diaken priode 2014-2019 yang akan datang. Bahwa Firman Tuhan mengatakan, orang yang dipimpin Roh Kudus mempunyai kasih yang ‘tidak bersukacita karena ketidakadilan, tetapi karena kebenaran' (1 Kor.13:6). Sifat keadilan dan kejujuran merupakan pilihan utama bagi umat Allah; kita memilih orang-orang yang mencintai keadilan, kejujuran, kesetiaan dan kebenaran dalam tingkah laku dan arah hidupnya. Jadilah pemilih yang bijak dengan dipimpin kebenaran Tuhan, memilih bukan berdasarkan selera, dipengaruhi atau diperdaya tetapi dalam pendirian yang teguh dalam kebenaran Tuhan.

Pdt.Sura Purba


Artikel lain yang terkait:



0 komentar:

Post a Comment