Saturday, 30 November 2013

RENUNGAN NATAL 2013 BERDASARKAN THEMA: "DATANGLAH, YA RAJA DAMAI" (Bd. Yesaya 9:5)

RENUNGAN NATAL TAHUN 2013

THEMA: "DATANGLAH, YA RAJA DAMAI" (Bd. Yesaya 9:5)

Syalom… saudara-saudariku yang terkasih didalam Yesus Kristus, kita bersyukur kepada Tuhan karena atas kasih karunia-Nya kita diperkennakan kembali berpesta iman (celebration of faith) di hari Natal yang kudus tahun ini.

Tema ini adalah nubuatan nabi Yesaya tentang Yesus yang akan datang sebagai pribadi yang berkuasa mendamaikan manusia (pemberontak) dengan Allah yang Maha kudus. Nubuatan ini disampaikan pada abad 8, ditengah kidup dalam ketaatanumatnya yang palsu, dimana seluruh lapisan masyarakat dari level tertinggi sampai terendah sama sekali tidak takut akan Tuhan. Hidup umat-Nya sangat mengecewakan Tuhan, Yesaya menggambarkan kehidupan bangsa ini seperti anggur yang asam (5:2,4). Bahkan Yesaya sendiri mengaku bahwa dia hidup di tengah-tengah bangsa yang nazis bibir (6:5).

Yesaya hidup sezaman dengan Hosea dan Mikha, mereka bernubuat Selama ekspansi (perluasan) kerajaan Asyur,yang diijinkan TUhan menjadi alat “pendidikikan” bagi bangsa pilihan-Nya oleh karena ketidaktaatan, kemerosotan rohani dan kebobrokan moral bangsa ini. Ketaatan palsu membuat kehidupan penuh dengan kepalsuan, di lembaga-lembaga pengadilan tidak di temukan keadilan (keadilan diperjualbelikan), Bait Tuhan tempat perlindungan anak yatim-piatu, janda dan orang-orang yang terlantar, justru mereka dimanipulasi (dimanfaatkan) untuk mencari keuntungan (bdk. 3:14-15).

Dosa membuat hidup jadi kacau, sengsara dan merana bahkan sampai menibulkan keputusasaan. Damai yang diharapkan menjadi hal yang mustahil. Menjalani kehidupan seperti di tengah malam yang “gelap-gulita” atau kegelapan yang mengerikan (9:1a). Tidak ada yang dapat di percaya, diandalkan merubah situasi ini, baik dari pemerintahan maupun dari lembaga-lembaga keagamaan tidak ada yang memberikan angin segar, membawa bangsa ini keluar dari penderitaan yang hebat dan mencekam ini. Dalam situasi seperti ini sangat dirindukan satu pribadi super hero yang dapat mengubah keadaan, bandingkan dengan Film India ketika terjadi ketidak adilan, tuan takur merajalela…. Akan tampil seorang pemuda penyelamat (istilah yang kami pakai “anakmudanya”, tapi maslahnya adalah siapa ankmudanya itu… siapa super hero itu….

Pada saat harapan hampir punah, Yesaya tampil membawa kabar sukacita (cahaya yang besar) yang mengubah kegelapan manjadi terang yang besar. Kabar yang akan mengubah kengerian/ketakutan menjadi sukacita besar (seperti sukacita di waktu panen= menggambarkan sukacita yang tak terkira/terhingga), karena akan datang seorang Raja Damai.

Siapakah Raja Damai itu ? Yesaya menyebutkan Raja Damai itu adalah “Imanuel” (Yes. 7:14), yang di genapi di dalam kelahiran Yesus Kristus, Allah yang menyertai kehidupan manusia (Mat 1:23). Yesaya mencatat empat julukan yang menandai tugas-tugas-Nya sebagai Mesias, yaitu :

1. Penasihat Yang Ajaib

Mesias akan menjadi keajaiban adikodrati. Ia akan menunjukkan sifat-sifat-Nya melalui semua perbuatan dan mijizat-Nya. Penasihat menurut pengertian kami seperti motivator, yang dapat membangkitkan dan mendorong serta menuntun seseorang untuk mencapai kesuksesan hidup.. tapi tidak jarang seorang motivator hanya memberikan “wejangan, atau tips-tips” hidup sukses tapi tidak melakukannya dalam hidupnya. Tetapi keajaban Yesus sebagai penasihat Ajaib, justru Dia tidak mengatakan apa yang tidak Dia lakukan, karena Dia sanggup melakukan apa saja. Itu perbedaannya dengan motivator (para panasihat) kadang bukan karena tidak mau melakukanya tapi justru karena tidak sanggup melakukannya. Sebagai Penasihat Ajaib, Ia merupakan penjelmaan hikmat sempurna dan memiliki kata-kata hidup yang kekal, selaku penasihat Dia menyiapkan rencana keselamatan sempurna.

2. Allah Yang Perkasa

Di dalam Mesias segala kepenuhan ke-Allahan akan berdiam secara jasmaniah. Istilah Allah Perkasa, memberikan keyakinan kepada bangsa Israel suatu kuasa yang tidak terbatas, karena sering kali ada pemahanan bagi mereka “Allah mereka tidak sedahsyat allah-alah yang ada di sekitar Kanaan” yang membuat mereka tergoda berpaling dari Tuhan mereka dan menyembah tuhan-tuhan yang lain.

3. Bapa Yang Kekal

Hal ini bukan saja menyatakan kekuasaan Tuhan sebagai pencipta langit dan bumi, tetapi lebih menekankan soal “kasih” konsep “bapa” bagi orang Israel yang menganut garis paterialisme adala pribadi yang bertangung jawab, penuh kasih, pelindung dan pemelihara kehidupan. Sebutan Mesias sebagai Bapa menunjukan bahwa Tuhan itu mudah di dekati, bahakan bukan saja Tuhan yang bisa diedakati tetapi justru Dia sendiri yang terus berinisiatif untuk mendekati umatnya, inilah yang di sebut dengan Imanuel (Tuhan beserta kita, Tuhan yang ada dan hadir di tengah kita). Hal ini juga memberikan paradigma yang baru kepada umat Israe, tentang hubungan mereka dengan Tuhan yang mereka sembah, ayitu seorang pribadi yang jauh (transendens), terlalu agung, kudus dan mulia untuk didekati (bdk. 6:5 )

4. Raja Damai

Pemerintahan-Nya akan membawa damai dengan Allah bagi umat manusia melalui pembebasan dari dosa dan kematian. Raja Damai itu sejajar dengan kata “Sumber damai/pusat damai, pemilik damai, penguasa damai” terminology katanya mungkin bisa kita ibaratkan dengan “raja hutan=penguasa hutan). Artinya setiap pribadi yang mau mendapatkan damai datang dan hiduplah dengan raja damai. Biarkan Raja damai itu tinggal dan berkarya dalam hidup kita sehingga damai itu menjadi milik kita. Jangan cari damai di luar Dia, kita tidak akan menemukannya karena Dialah raja damai (pemilik damai ) itu. Raja Damai berarti juga raja syalom yang artinya raja kemakmuran, ketentraman dan kesejahteraan. Damai yang di terjemahkan dari kata Syalom berarti sejahtera lahir dan bathin

Ke-4 nama yang dimiliki oleh Mesias ini adalah sumber sukacita kita dalam perayaan Natal tahun ini. Melalui kedatangannya yang penuh kuasa, memberikan sukacita dan damai karena Dia memberikan “pembebasan” dari sakit penyakit melalui kuasa penyembuhannya, memberi makan bagi yang lapar, memberi air bagi yang haus, bahkan meberikan kehidupan melalui kuasa kebangkitan-Nya. Inilah yang disebut dengan kabar baik, kabar sukacita yang akan melepaskan manusia dari belenggu ketakutan, melindungi manusia dari bayang-bayang kematian,n yang merenggut/merampas rasa damai dalam kehidupan manusia. Dia yang akan melenyapkan dan menghancurkan kuasa setan permpok kedamaian itu.

Saudara yang terkasih dalam Yesus sejenak kalau kita renungkan kehidupan kita di zaman ini, mungkin kita juga mendambakan “Damai” dalam kehidupan kita, tapi sering kali Damai itu seperti jinak-jinak merpati, seakan-akan dekat tetapi tidak bisa di tangkap. Jangankan kehidupan kita sebagai kaum “awam” (rakyat biasa). Para pemimpin negeri ini , juga sering mengeluh sangat menyedihkan dalam masmedia-masmedia, muncul istilah pemimpin cengeng, pemimpin yng suka curhat. Tapi yang mau kami katakan adalah pemimpin negeri ini yang nb: intelektual dilengkapi oleh pasilitas yang tidak terbatas saja masih mengeluh, apa lagi rakyat biasa yang minim pengetahuan dan hampir tidak punya fasilitas kehidupan, yah tidak bisa di bayangkan lagi. Ini sebuah gambaran bahwa “sungguh tidak ada lagi damai” dalam hidup ini. Sungguh negeri ini membutuhkan seorang raja damai “seorang Super Hero, yang dapat meneyelamatkan memberikan kedamain kepada kita yaitu Yesus Kristus sang Mesias

Tema natal kita tahun ini, menurut kami adalah sebuah “doa” atas kerinduan hadirnya raja damai, di tengah damai itu hampir musnah. Walaupun sebenarnya tidak pun kita undang Dia sudah hadir, Dia berdiri di pintu gerbang hati kita, mengetuk pintu hati kita. Marilah kita buka agar Raja Damai itu masuk dan memerintah di hati kita.

Melalui natal tahun ini, kehadiran Raja Damai, menjadikan kita titsan-titisan raja damai. Kita adalah anak-anak Raja damai, yang bertanggung jawab membawa damai di tengah keluarga dan gereja, dan yang lebih penting lagi di tengah lingkungan kita sebagai wujud (buah) “Peningkatan Solidaritas Eksternal” yang telah kita gumuli sepanjang tahun ini dan menyongsong dan menyukseskan Tahun Peningkatan Kwantitas Sumber Daya Manusia Yang Berkualitas di tahun 2014. Karena gereja yang diharapkan oleh Tuhan adalah seperti “buah anggur” yang berkualitas, meliputi 3 B, yaitu Banyak, Besar dan Baik. Karena logikanya hasil perkebunan itu dapat mengangkat kehidupan pemiliknya, jika ke-3 B itu terpenuhi. Besar, Baik tapi kalau Cuma 2 mau di bawa kemana. Banyak, Baik, tapi kalau kecil tidak punya nilai jual. Banyak, Besar tapi kalau busuk penuh ulat, siapa yang mau makan ? Melalui Perayaan Natal tahun ini mari kita perjuangkan perdamaian-perdamain dalam hidup, sehingga gereja kita menjadi akan 3B.
Firman Tuhan : Berbahagialah orang yang membawa damai, karena mereka akan disebut anak-anak Allah (Mat.5:9)

Jadilah duta-duta perdamaian, biarlah damai itu bergulung-gulung seperti ombak di laut, seperti air mengalir tidak pernah kering. Selamat Natal Tuhan Yesus Memberkati.
Pdt.Saul Ginting
Rg.Klender


Artikel lain yang terkait:



0 komentar:

Post a Comment