Friday, 31 January 2014

Renungan / Khotbah Ulangan 30:15-20, Minggu 16 Februari 2014

Introitus: 
Tuhan, Allahmu, akan melimpahi engkau dengan kebaikan dalam segala pekerjaanmu, dalam buah kandunganmu, dalam hasil ternakmu dan dalam hasil bumimu, sebab TUHAN, Allahmu, akan bergirang kembali karena engkau dalam keberuntunganmu, seperti Ia bergirang karena nenek moyangmu dahulu. (Ulangan 30:9)

Bacaan : 1 Korintus 3:1-9 (Tunggal); Khotbah : Ulangan 30:15-20 (Tunggal)

Thema : 
”Pilihlah, Kehidupan atau Kematian”


Pengantar.
Yeremia 29:11 Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan.
Allah tidak merancang kebinasan, Dia merancang rancangan damai sejahtera bagi semua orang bagi dunia. Namun kepada semua orang Allah memberi kebebasan untuk memilih “…silahkan anda mau pilih yang mana, anda bebas memilih mati atau hidup”. Allah tidak mengendalikan manusia seperti pencipta atau pemilik robot memprogram robotnya. Sejak dari semula kepada manusia telah diberi kuasa dan kebebasan memilih.

Tapi mari kita milihat Adam dan Hawa manusia yang di ciptakan sempurna “manusia damai sejahtera” diciptakan segambar dengan Allah. Kej 1:26 Allah berfirman: "Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi." Segambar dengan Allah berarti tidak dikuasai kehendak dosa, pengetahuan dan keinginan akan yang jahat. Sifat kesegambaran itu lebih kurang kami menggambarkan manusia hanya mau mendengar Allah saja, memuliakan dan memuji-Nya. Taat dan setia melakukan tanggung jawab memelihara dan mengusahai alam dan makhluk ciptaan Allah.

Ketika Hawa tidak setia kepada Allah dan memakan buah larangan itu maka terbukalah mata mereka, seperti Allah mereka tahu yang baik dan yang jahat. Kejadian 3:5 tetapi Allah mengetahui, bahwa pada waktu kamu memakannya matamu akan terbuka, dan kamu akan menjadi seperti Allah, tahu tentang yang baik dan yang jahat." Karena pelanggaran itu sisi lain dari gambar Allah yang selama ini belum di bukakan kepada manusia itu menjadi terbuka yaitu pengetahuan akan yang baik dan yang jahat. Semenjak saat itu kehendak dosa dan kehendak Allah menjadi pilihan yang sulit bagi manusia.

Melakukan yang jahat berarti membuka jalan masuknya kuasa dosa, pergumulan dan penderitaan ke pada manusia. Dengan pengetahuan yang jahat dan yang baik itu hidup manusia telah terbuka kepada kehendak jahat dan pilihan kehendak yang benar. Ada tanggung jawab memilih, berati manusia tidak lagi tergantung kepada kehendak Allah saja tetapi ia juga di pimpin oleh kehendaknya sendiri dan tawaran pilihan dari daya tarik si jahat. Namun kehendak Allah mengajar dan menjaga supaya manusia setia pada jalan Tuhan yang menjamin hidup dan masa depan yang penuh harapan.

Kebebasan orang percaya memilih itu seperti kebebasan ikan di dalam akuarium atau di dalam kolam, ikan bebas berenang di dalamnya tetapi jika ia keluar pasti akan kering dan mati. Kebebasan manusia adalah kebebasan yang terikat hanya untuk lingkungan kemuliaan Tuhan saja, keluar dari lingungan itu pasti akan mati.

Tanggung jawab memilih adalah tanggung jawab yang tidak pernah selesai. Misalkan saja apakah kita mengingini tekanan darah yang baik atau tekanan darah yang buruk; kalau mau pilihan tekanan darah yang baik jaga jangan suka marah-marah, hindari rasa asin yang berlebih. Tapi kalau mau memilih sakit silahkan marah-marah dan jangan membuat pantangan makan. Mau capek hidup silahkan pikrkan semua, silahkan pilih takut dan terus menerus mengeluh. Tetapi sebaliknya jika ingin bahagia silahkan lepaskan semua apapun itu yang membuat susah, berhentilah memikirkan hal yang sia-sia dan berpengharapan serta berserahlah kepada Allah saja

Pembahasan teks.

Jika Israel memasuki negeri Kanaan tetapi tidak tahu memilih atau salah menentukan pilihan maka tempat bahagia yang disebut penuh susu dan madu itu akan menjadi neraka yang membinasakan. Firman ini menerangkan bahwa bahagia itu tidak ditentukan kekayaan-kelimpahan Kanaan, kehebatan dewa dewi Kanaan, tetapi kebahagiaan di tentukan apabila memilih jalan Tuhan. Yang menjadi perenungan, apakah Israel memilih Allah atau ilah-ilah, bertuhankan Allah atau bertuhankan kekayaan dan kesenangan duniawi dan apa hasil yang mereka dapatkan oleh karena pihannya tersebut. Pilihan yang salah tidak akan mematikan tetapi sumpah Musa yang tinggi itu dengan saksi langit dan bumi-penguasa penguasa atau ilah ilah yang di awang awang dan di bumi berarti juga ikut Allah di dalamnya, akan bertindak membunuh yang menolak jalan Allah. Sebaliknya jika Israel setia kepada Allah diberi berkat yang melimpah; panjang umur di negeri itu dan kemanapun mereka berada, keturunannya diberkati (seperti kata Daud “Dahulu aku muda, sekarang telah menjadi tua, tetapi tidak pernah kulihat orang benar di tinggalkan, atau anak cucunya meminta-minta roti”. Mazmur 37:25), dan keturunannya tidak akan tercerai berai, tidak ada pertikaian dan permusuhan diantara mereka, seperti anak-anak Ayub yang selalu rindu berkumpul dan berpesta.

Jika Israel memilih Allah berarti mereka tidak boleh berdamai dengan ilah ilah orang Amori, orang Kanaan, orang Het, orang Feris, orang Hewi, dan orang Yebusi. Israel harus merubuhkan mezbah mezbah, merubuhkan dan meremukkan tugu-tugu dan tiang-tiang berhala mereka, sebab Allah adalah Allah yang cemburu (bdg Kel 34:11-14). Allah tidak mau di nomor satukan apalagi di nomor duakan dan seterusnya tetapi yang dikehendakiNya hanya Dia satu satunya pilihan bagi Israel (orang percaya) tidak boleh ada yang lain.

Di masa kepemimpinan Yosua, ia pernah mengajak Israel memperbaharui janjinya dengan Tuhan sebab Israel telah meninggalkan Tuhan Allah dan menyembah ilah ilah lain serta jahat perbuatannya. Yosua berkata “Tetapi jika kamu anggap tidak baik untuk beribadah kepada Tuhan, pilihlah pada hari ini kepada siapa kamu akan beribadah; allah yang kepadanya nenek moyangmu beribadah di seberang sungai Efrat, atau allah orang Amori yang negerinya kamu dimi ini. Tetapi aku dan seisi rumahku, kami akan beribadah kepada Tuhan!” (Yosua 24:15). Yosua sebagai bapa (kepala rumah tangga dan pemimpin Israel) mengajak keluarga Israel (keluarga orang percaya) memeriksa apakah keputusan mereka memilih percaya kepada Tuhan masih mereka patuhi?

Memilih Tuhan berarti memilih setia melakukan Hukum Taurat untuk mendapatkan hidup bahagia dan hari depan yang penuh harapan. Israel harus melakukan seluruh tuntutan Hukum Taurat dengan sempurna. Memang mereka tidak dapat memenuhi tuntutan hukum taurat dengan sempurna, tetapi Allah yang memberi nilai sempurna, sebab jika Israel melakukan pelanggaran mereka dapat menebusnya dengan memberikan persembahan bakaran permohonan penebusan dosa dan Allah selalu berkenan atas persembahan yang di berikan dengan dasar hormat kepada Allah dan penyesalan akan dosa.

Memaang kenyataan dari kekuat dan perbuatan dewa dewi sembahan bangsa bangsa di sekitar Israel nyata kedahsyatannya dan memikat bangsa Israel untuk menyembahnya. Seperti kehebatan para dukun yang dapat menyembuhkan berbagai penyait, bahkan kadang kala sembuh seketika. Tetapi jika kebenaran Allah dinyatakan maka takluklah semua kuasa kuasa yang ada di muka bumi. Allah tidak dapat di bandingkan dengan semua kuasa yang ada di muka bumi. Seperti yang di katakana Allah melalui nabiNya Yesaya: “Kepada siapakah kamu hendak menyamakan Aku, hendak membandingkan dan mengumpamakan Aku, sehingga kami sama?” (Yesaya 46:5)

Pemberitaan dan Renungan

Keuntungan memilih jalan Tuhan atau kehidupan akan diberi berkat:

1. Pengkhotbah 6:3 Jika orang memperoleh seratus anak dan hidup lama sampai mencapai umur panjang, tetapi ia tidak puas dengan kesenangan, bahkan tidak mendapat penguburan, kataku, anak gugur lebih baik dari pada orang ini.
Untuk apa umur panjang jika tidak pernah merasa puas? celakalah mereka yang mendasarkan hidupnya kepada harta sebab walau umur panjang hartanya tidak memberinya kebahagiaan justru menjadi kebinasaan dan anak gugur lebih baik, lebih baik dia yang tidak pernah puas itu tidak usah lahir.Sebaliknya orang yang lanjut usia jika ia setia memilih jalan Tuhan meskipun di usia tuanya ia menjadi lemah tetapi selalu ada yang peduli kepadanya dan jika ia mati ada orang yang mengurus penguburannya.

2. Mazmur 37:25 Dahulu aku muda, sekarang telah menjadi tua, tetapi tidak pernah kulihat orang benar ditinggalkan, atau anak cucunya meminta-minta roti;
Daud melihat kehidupan panjang umur, sampai masa tua orang yang benar hidupnya tidak pernah di tinggalkan. Dia tidak kesepian, tidak ketakutan, atau dia akan tetap dalam situasi pesta sebab orang-orang akan duduk di sekitarnya. Apa alasan mereka tidak di tinggalkan? Apakah karena orang kasihan kepadanya? Apakah yang membuatnya menarik sehingga orang suka berkumpul di sekitarnya? Penampilannya tua, baunya bau minyak angin, jalannya lambat, makanannya bubur dll. Tapi ia tidak akan di tinggalkan sebab ada yang berharga di dalam dirinya yang tidak pernah padam juga oleh usia tua pun tidak padam iaitu kebenaran.

Yang paling luar biasa ia telah berhasil dengan kebenarannya membentuk anak dan anak cucunya menjadi anak-anak benar, maka hidupnya senantiasa penuh ucapan syukur.

3. Ulangan 30:20 dengan mengasihi TUHAN, Allahmu, mendengarkan suara-Nya dan berpaut pada-Nya, sebab hal itu berarti hidupmu dan lanjut umurmu untuk tinggal di tanah yang dijanjikan TUHAN dengan sumpah kepada nenek moyangmu, yakni kepada Abraham, Ishak dan Yakub, untuk memberikannya kepada mereka."
Panjang umur adalah anugrah Allah yang harus di syukuri, sebagai kesempatan menikmati berkat berkat Tuhan dalam waktu yang panjang.

4. Orang yang taat kepada Allah selalu mendapat perlindunganNya.

Penutup:
Semua orang ingin umur panjang; memperjuangkannya dengan mengatur menu makan yang disesuaikan dengan kebutuhan tubuh, istirahat yang cukup, berusaha tidak stres dan olah raga yang teratur. Rajin memeriksa kesehatan dan jika sakit segera berobat kepada ahlinya. Namun Firman Tuhan hari ini mengajar kita rahasia panjang umur yang berkwalitas PILIHLAH SETIA KEPADA TUHAN, itulah pilihan hidup dan Tuhan akan memberi berkat umur panjang yaitu hidup yang penuh suka cita (berarti), apa saja yang di lakukannya mendatangkan kebahagiaan (berhasil), dan keturunannya setia.

Selamat mendapat umur yang panjang dan kebahagiaan yang tidak akan berkesudahan.

Pdt Ekwin Wesly Ginting, Rg Sitelusada Bekasi.


Artikel lain yang terkait:



0 komentar:

Post a Comment