Monday, 10 November 2014

Renungan / Khotbah Efesus 1:15-23, Minggu 23 November 2014

Introitus : 
“dan meminta kepada Allah Tuhan kita Yesus Kristus, yaitu Bapa yang Mulia itu, supaya Ia memberikan kepadamu Roh Hikmat dan wahyu untuk mengenal Dia dengan benar (Efesus 1:17)

Bacaan : Yehezkiel 34:20-24 (Responsoria); Khotbah : Efesus 1:15-23 (Tunggal)

Tema : Pakailah Roh Hikmat Allah

PEMAHAMAN TEKS
Janji sebagai Hakim yang adil disampaikan Allah bagi umat Israel melalui Yehezkiel, dimana Allah akan menolong para umatnya dan memisahkannya dari umat yang tidak taat kepada Allah melalui “gembala” yang akan diutusnya (bnd Yeh 34:23) inilah yang menjadi pengokoh iman bangsa Israel untuk tetap terus mengandalkan Allah dalam kehidupannya. Demikian juga yang menjadi penguatan dan pikiran bagi Paulus dalam melayani bagi orang-orang Efesus. Surat Efesus ini, ditulis oleh Paulus ketika dia sedang berada dalam penjara. Ada dua hal yang menjadi alasan Paulus; Pertama Paulus sangat menghargai pertumbuhan. Ketika Paulus mendengar kabar tentang iman jemaat Efesus yang bertumbuh baik dalam iman dan Kasih. Paulus bersyukur dan memuji Tuhan "Ketika aku mendengar tentang kamu, mendengar tentang imanmu dalam Tuhan dan tentang kasihmu kepada semua orang kudus, aku mengucap syukur karena kamu." (ayat 15). Di dalam bagian ini Paulus melihat pertumbuhan orang Kristen sebagai suatu prestasi, artinya suatu pertumbuhan perlu dihargai, diperhatikan, dilihat dan dinilai oleh setiap orang di dalam kehidupan kita secara ideal. Kedua Paulus juga menyadarkan mereka dengan satu permohonan yang tulus, "dan aku senantiasa mengingat kamu dalam doaku. Dan meminta kepada Bapa yang mulia itu supaya memberikan kepadamu Roh hikmat dan wahyu." (ayat 16-17) Bentuk kalimat yang dipakai di sini menggambarkan satu permohonan yang serius dengan sungguh-sungguh meminta agar Tuhan memberikan kepada mereka Roh hikmat dan wahyu supaya mereka bisa bertumbuh. Sehingga pada bagian berikutnya Paulus mengajak bahwa pertumbuhan iman itu harus Nampak dalam sikap dan perilaku mereka yang telah dipenuhi oleh Roh hikmat tersebut.

Orang yang dipenuhi Roh Hikmat Allah adalah orang yang hidupnya telah diubah oleh pengaruh dari kuasa firman Tuhan, sehingga dia menjadi orang yang suka akan kekudusan. Karena dipenuhi Roh Hikmat, dengan sendirinya orang tersebut tidak menyukai hal yang palsu, tidak benar, tidak suci, dan yang menyeleweng. Semua hal yang tidak beres akan dia singkirkan dari kehidupannya. Karena Hikmat Allah memenuhi dirinya, maka tidak ada sesuatu yang tidak kudus yang boleh berada di dalam dirinya. Namun mungkin kita bertanya apakah orang yang telah Suci saja bisa menerima Hikmat Allah dan Siapakah orang yang suci di antara kita? Tidak ada seorang pun yang suci di hadapan Tuhan. Tetapi pada waktu Roh Hikmat memenuhi hati kita, paling tidak kita memiliki keinginan untuk menjalani hidup yang suci. Sebelum kita mencapai kualitas kesucian di dalam segala aspek, kita sudah mempunyai keinginan yang sempurna. Bila kita bersedia dibersihkan oleh Tuhan secara total dan mutlak, dan mau menyerahkan diri kepada-Nya, maka Dia akan memberikan kesucian kepada kita, hingga hidup kita memuliakan Dia. Johanes Calvin mengatakan: “Orang suci bukanlah orang yang tanpa dosa, melainkan orang yang mempunyai kepekaan yang tinggi terhadap dosa sekecil apapun.” Misalnya pada tubuh, terdapat bagian-bagian yang sangat kebal dan bagian-bagian yang sangat peka. Contohnya, bila tangan kita terkena pasir, bahkan sampai seluruh tangan pun dikotori pasir, tidak akan terjadi masalah besar. Tetapi, coba saja sedikit pasir masuk ke mata kita, tentu kita langsung mengaduh dan berusaha membersihkan pasir tersebut. Kita tidak akan tahan karena mata merupakan bagian yang sangat peka. Demikian juga halnya kita memerlukan Roh Hikmat Allah untuk menjadikan mati hati kita terang dan peka dari dosa sekecil apapun (ayat 18). Orang suci adalah orang yang mempunyai kepekaaan besar terhadap dosa yang sekecil apapun. Seseorang yang dipenuhi Roh hikmat itu sangat peka. Mengetahui ada sedikit ketidakberesan, ketidaksucian, atau motivasi yang sedikit kurang benar, ia akan langsung menegur. Itu disebabkan hati nurani orang tersebut tidak menginginkan adanya pemalsuan, kecurangan, penyelewengan, atau ketidakjujuran sedikitpun. Pun juga orang yang telah dipenuhi Roh Hikmat, tidak akan melalui hidupnya dengan hanya memikirkan dirinya sendiri. Roh Hikmat akan menolong dia meninggalkan hidup yang berpusat pada diri sendiri dan menerima hidup yang berpusat pada kemuliaan Tuhan. Roh Kudus tidak akan memperbolehkan seseorang hidup bagi dirinya sendiri, karena kasih Kristus akan mendorongnya, sehingga dia mau hidup bagi Dia yang sudah mati dan bangkit baginya.

APLIKASI
Roh Hikmat dan wahyu hanya dapat kita peroleh apabila kita memiliki hati yang takut akan Tuhan, karena ketika kita tidak memiliki hati yang takut akan Tuhan, maka kita akan menyianyiakan Roh Hikmat yang telah disediakan bagi kita itu; artinya ketika kita taat melakukan segala kehendak Tuhan, hikmat itu akan diberikan kepada kita. Oleh karenanya kita harus berusaha mendapatkan hikmat itu. Bagaimana caranya ? “...jikalau engkau menerima perkataanku dan menyimpan perintahku di dalam hatimu, jikalau engkau mencarinya seperti mencari perak, dan mengejarnya seperti mengejar harta terpendam, maka engkau akan memperoleh pengertian tentang takut akan Tuhan dan mendapat pengenalan akan Allah. Karena Tuhanlah yang memberikan hikmat, dari mulutNya datang pengetahuan dan kepandaian.” (Amsal 2:1,4-6). Hikmat diartikan sebagai: pengertian, pengetahuan dan kebijaksanaan. Orang berhikmat memahami segala perkara dengan baik. Sumber hikmat dapat berasal dari Allah, manusia lain, atau dari alam. Namun sumber hikmat yang paling besar dan paling benar adalah dari Allah. Semua hikmat sebenarnya berasal dari Allah. Allah menciptakan segala sesuatu menurut hikmatNya. Karena itu takut akan Allah, menyembah kepada Dia dan bersandar kepada Dia merupakan jalan satu-satunya memiliki hikmat yang benar. Hikmat jauh lebih besar dari kekayaan dan kehormatan. Hikmat juga memberikan umur panjang. Karena hikmat menjauhkan kita dari malapetaka dan memberikan rasa aman.

Detaser Jery K Tarigan, S.Th
Perp. Karawang-Rg. Bekasi


Artikel lain yang terkait:



0 komentar:

Post a Comment