Thursday, 6 November 2014

Renungan / Khotbah Zepanya 17:7, 12-18, Minggu 16 Nopember 2014

Introitus : 
Karena Allah tidak menetapkan kita untuk ditimpa murka, tetapi untuk beroleh keselamatan oleh Yesus Kristus, Tuhan kita (I Tesalonika 5:9)

Bacaan : I Tesalonika 5:1-11 (Tunggal); Khotbah : Zepanya 1:7,12-18

Tema : Hari Tuhan Akan Datang

PENDAHULUAN
Mungkin diantara kita masih ingat dengan sebuah lagu “Madu dan Racun” antara lain dari syairnya adalah . ”Madu di tangan kananmu racun di tangan kirimu....aku tak tahu mana yang akan kau berikan pada ku...” syair lagu ini mengisahkan seseorang yang menanti-nantikan kedatangan sang kekasihnya, tetapi apakah pertemuan itu akan membawa kebahagiaan atau sebaliknya membawa kepada kehancuran.... Madu atau racun.... bahkan yang sangat luar biasa percampuran antara madu dan racun yang mematikan....... sedikit berbeda dengan Tuhan yang tidak pernah mencampur madu dan racun dan pilihan itu tidak terletak pada Tuhan apakah Dia memberikan racun atau madu, tetapi tergantung pilihan manusia mau pilih madu atau racun (kehidupan atau kematian)

Di tengah kesesakan kehidupan kita sangat rindu akan Hari Tuhan, karena kedatanfan Tuhan akan melenyapkan segala penderitaan, kesesakan, luka dan tangisan semuanya di ubah menjadi sukacita.Kkedatangan Tuhan di yakini akan membawa suka cita kebahagiaan dan damai sejahtera lepas dari segala beban dan tekanan kehidupan. Perlu lita ingat bahwa :”hari Tuhan (Yom YHWH) akan membawa dua dampak 1) kebahagiaan bagi orang yang melakukan kebenaran 2) celaka/hukuman bagi orang yang tidak melakukan kehendak Tuhan.

Minggu ini kita diingatkan lagi bahwa Hari Tuhan akan Datang. Hari Tuhan sering juga diartikan dengan hari penghakiman, jika kita diingatkan tentang hari penghakiman yang perlu kita lakukan adalah mempersiapkan menjadi “pemenang di pengadilan”, bagaimana supaya kita menjadi pemenang dalam pengadilan (Hari Tuhan) ? Mari kita belajar dari Firman Tuhan yang di tuliskan oleh nabi Zepanya..

KETERANGAN NATS
Ayat 7 : Tuhan memberi peringatan untuk berdiam diri Dihadapan Allah. Berdiam diri dihadapan Allah berarti menarik diri dari kesibukan membawa hati dan kehidupan ke bawah naungan Tuhan. Merenungkan kembali siapa kita dihadapan Tuhan, untuk dapat merenungkan apa maksud Tuhan bagi hidup kita. Agar dapat me-reformasi kehidupan kita (menduddukkan kembali ke posisi kita sebagai ciptaan Tuhan). Berdiam diri di hadapan Tuhan membiarkan merkat Tuhan mengalir memasuki kehidupan, agar kerohaninan kita disegarkan kembali, spiritualitas kita di carger. Hanya dengan hati yang tenag jiwa yang tenang kita dapat “melihat” rancangan Tuhan yang luar bisa bagi kita. Faham akan rancangan Tuhan yang luarbiasa memampukan kita berjalan dalam kebenaran Tuhan. Kita tidak terjerumus ke dalam godaan yang menggiurkan.

Berdiam diri di hadapan Tuhan akan memampukan kita melihat ”maksud Tuhan” bagi kehidupan kita di tengah-tengah “kabut dosa yang tebal yang menyelimuti kehidupan dunia”. Berdiam diri di hadapan Tuhan akan memapukan kita berpikir arif dan bijaksana dalam mengambil keputusan untuk melawan kuasa dosa yang mematikan.

Berdiam diri Dihadapan Tuhan mengandung makna kesediaan hati untuk bersujud di hadapan Tuhan dalam peribadahan-peribadahan (persekutuan dengan Tuhan). Itu artinya kata berdiam diri bukan berarti mengajak kita menjadi kristen yang pasif dan tidak berbuat apa-apa, tetapi membawa kita untuk melibatkan diri secara aktif ke dalam persekutuan dengan Tuhan dalam segala hal. Walaupun banyak penderitaan, ketidak adilan yang terjadi di sekitar kita, ketika kita dapat berdiam diri dihadapan Tuhan kita akan diberikan penghiburan sejati, karna hari Tuhan akan segera datang untuk mematahkan kuk yang menekan kehidupan kita, yang menghapus air mata, mengubah duka cita menjadi suka cita.

Ayat 7b : Tuhan sudah menyediakan perjamuan Korban dan telah menguduskan undangannya. Ayat ini mengatakan kepada kita bahwa hanya oleh kasih karunia Tuhan kita dilayakkan untuk menghadiri “Undangan” Tuhan yang Maha Agung. Perjamuan Korban yang dinubuatkan oleh nabi Zefanya digenapi dalam Yesus Kristus sebagai korban pengampunan dosa pada kedatangan-Nya yang pertama, dan akan melayakkan kita untuk masuk ke dalam pesta perjamuan Anak Domba Allah pada saat kedatangan Yesus yang kedua kali

Ayat 12 : Kedatangan Tuhan / Hari Tuhan akan membawa setiap manusia kepada penghakiman. Segala dosa dan kebaikan akan disingkapkan, hari Tuhan adalah dimana Tuhan akan menggeledah dengan memakai obor. “Menggledah memakai obor” Firman ini menggambarakan keseriusan Tuhan untuk membongkar segala perilaku manusia. Menggledah dengan obor menggambarkan situasi pemeriksaan itu seperti dalam kegelapan tetapi di bawah sinar obor tidak akan ada yang tersembunyi. Demikian dosa pelanggaran yang mungkin selama ini bisa kita tutup rapat dan rapi namun pada hari penghakiman itu tidak ada dosa yang bisa disembunyikan.

Orang-orang yang telah mengental seperti anggur, sebuah kiasan menggambarkan orang yang hatinya beku, tidak peka, tidak peduli, orang yang tidak punya perasaan atau orang yang merasakan atau tidak mengakui “peran serta Tuhan dalam kehidupannya”, yang menganggap “Tuhan tidak berbuat baik dan tidak berbuat jahat” (ajaran ini sering disebut dengan istilah Deisme Tuhan digambarkan seperti tukang jam/arloji ) mereka akan dihukum oleh Tuhan pada saat kedatangan-Nya

Ayat 13 : Orang yang menganggap “Tuhan tidak berbuat baik atau jahat” mereka sungguh tidak akan deberkati oelh Tuhan dan semua jerih payahnya itu tidak dapat membawa sukacita baginya bahkan bisa di katakan semuanya sia-sia, yang si gambarkan disini “harta mereka akan dirampas, hasil pekerjaan mereka juga tidak mereka nikmati, mendirikan rumah tapi tidak mendiaminya membuat kebun anggur tetapi tidak meminumya. Berkat Tuhan dapat kita nikmati dengan baik hanya dengan rasa ucapan syukur. Kalau kita tidak punya rasa syukur semuanya terasa hambar.....

Ayat 14-18 : Hari Tuhan adalah nubuatan pertama-tama diterapkan pada pembinasaan Yehuda oleh pasukan Babel pada tahun 605 sm, yang digambarkan sungguh dashyat dan kengerian yang luar biasa, pahit dan pahlawan pun akan menangis, semua orang akan berjalan seperti orang buta gelap tidak tahu kemana arah rdan tujuannya, sebab mereka telah berdosa kepada Tuhan dan tidak akan ada yang bisa menyelematkan mereka, emas dan perak tidak berkuasa untuk menyelamatkan. Hari Tuhan yang kedua ditujukan kepada kehancuran semua isi bumi di akhir zaman yang akan dibakar habis oleh api cemburu-Nya, karna memang sejak awal Tuhan mengatakan Ia adalah Tuhan yang cemburu. Jangan mempermainkan perasaan Tuhan, karna jika dipermainkan maka api cinta yang menyelamatkan akan diubah menjadi api cemburu yang membinasakan.

APLIKASI
  1. Menurut kesaksian Alkitab hari Tuhan itu sangat menakutkan, menggoncangkan, hari yang gelap gulita. Hanya Tuhanlah satu-satunya sumber pengharapan yang dapat memberikan keselamatan.
  2. Hidup di masa kini sering membawa kita kedalam sebuah arena” persaingan “ takut ketinggalan jaman, takut menjadi orang paling susah di tengah-tengah godaan keangkuhan dan kesombongan yang sering kali membuat nilai-nilai kemanusiaan kita mati dan tidak jarang lebih keji dari perilaku hewan. Saat ini justru kita disuruh menarik diri dari kesibukan kita, menarik diri dari arena persaingan untuk duduk diam dihadapan Tuhan, MEMBIARKAN Roh Tuhan masuk ke dalam relung hati kita yang paling dalam yang memberikan kelegaan dan sukacita yang sesungguhnya .
  3. Emas dan perak memang diperlukan dalam kehidupan ini, tetapi tidak sanggup untuk menyelamatkan kita pada saat penghakiman (Hari Tuha). Sebagai umat yang beriman marilah kita raih keselamatan melalui emas dan perak yang kita miliki dan bukan sebaliknya kita jual keselamatan kita demi emas dan perak.
  4. Hanya melakukan kebaikanlah yang membuat kita bersuka cita dalam menyambut kedatangan hari Tuhan yang akan memberikan madunya bukan racunnya, karena ketika Tuhan datang membawa madu dan racun “berkat dan murka” mana kau pilih??
  5. Pilihlah madu (berkat-Nya), karena kita memang dipilih mendapatkan keselamtan bukan untuk mendapat murka-Nya (Introitus)
  6. Waspada dan berjaga-jagalah karena Hari Tuhan datang seperti pencuri (I Tes 5:1-11) marilah kita setiap saat berdiam dihadapan Tuhan....untuk melihat apakah kita masih setia dalam hal mengasihi Tuhan dan sesama manusia ?...., mari kita nyanyikan lagu ‘Slidiki aku....lihat hatiku......apakah ku sungguh mengasihi-Mu Yesus......dst

Pdt. Saul Ginting, S.Th.M.Div
GBKP Rg. Klender.


Artikel lain yang terkait:



0 komentar:

Post a Comment