Introitus: Mazmur 28:8; Bacaan: Yeremia 31:15-18
Khotbah: Matius 2:13-18
Thema:
Tuhan nelamatken Anak situbuh e
(Allah Menyelamatkan Anak yang Lahir itu)
Pengantar
Allah bertindak dalam sejarah. Ungkapan ini jelas kita aminkan sebagai kekuasaan Allah dalam sejarah dunia dan manusia. Sebagai Allah Ia selalu bertindak dalam rancanganNya yaitu damai sejahtera dan keselamatan bagi umatNya. Karya besar Allah dalam keselamatan manusia adalah didalam kehadirannya sebagai manusia yaitu dalam diri Yesus Kristus. Kelahiran Yesus direspon dengan perlawanan “kekuasaan” yang diwakili Herodes sebagai penguasa saat itu. Melalui orang Majus dari Timur Herodes mencoba mengetahui arti penggenapan nubuatan para nabi tentang Mesias/Raja yang dijanjikan. Dalam diri Herodes bukan sekedar mengetahui tetapi menyusun strategi untuk “penyingkiran” yang ia anggap sebagai “saingan” didalam kekuasaannya. Kembali diperlihatkan Allah bertindak melalui orang majus yang disuruh untuk tidak kembali kepada Herodes, dan bertindak melalui Yusup sebagai Kepala Rumah Tangga/pemimpin untuk lari ke Mesir.
Penjelasan Nats + Aplikasi
Orang Majus dari Timur
Orang Majus telah mendapatkan terang sekaligus pencerahan setelah bertemu dengan Yesus di Betlehem dikandang domba, ia berani melawan kekuasan Herodes dengan mengabaikan permintaan Herodes (Mat. 2:12). Hal ini memberikan gambaran bagi kita bahwa kehadiran Yesus njelas membawa perubahan didalam setiap sikap hidup kita. Perubahan juga mencakup keberanian mengikuti “Suara Allah” bukan suara dunia ini. Konsekwensi tentu ada sama seperti orang majus dari timur pasti akan dimurkai Herodes, hidup kita dijaman ini juga dapat “dimurkai” dunia ini. Menjadi terang bagi diri sendiri dan orang lain tentu bukanlah hal yang mudah akan tetapi keyakinan kita adalah : Allah akan menyelamatkan Anaknya.
Yusuf
Yusuf yang dijadikan Allah sebagai pemimpin sekaligus Bapa dari Yesus juga menjadi alat perpanjangan tangan Allah menyatakan karya besar keselamatanNya. Melalui mimpinya dia disuruh pergi ke Mesir.[1] Untuk menghindari Herodes. Apa Yang diterima oleh Yusuf sebelum Herodes mengeluarkan perintah membunuh anak-anak 2 tahun kebawah. Oleh karenanya perintah malam itu juga direspon Yusuf dengan kepercayaan penuh. Kekuatan Jusuf mengimani semua perintah Allah melalui mimpinya dan malaikat karena keyakinan karya Allah yang besar atas keselamatan manusia, keyakinan akan Yesus yang membawa terang bagi dunia ini. Dari pengalaman Yusuf atas karya Allah menyadarkan kita tentang penyerahan diri secara totalitas kepada rancangan Allah maka Allah sendiri yang akan turun tangan menyelamatkan dari segala bahaya/masalah.
Herodes
Herodes dalam masa kelahiran Yesus merupakan simbol kekuasaan yang ditakuti. Ahli PB mencatat bahwa Herodes merupakan raja yang kejam yang mengandalkan kekuasaan bahkan tidak segan-segan menyingkirkan saingan-saingannya. Ketika ada ancaman baginya maka dia akan cepat menumpahkan darah kematian. Herodes dalam hal ini disamakan juga dengan Firaun dalam PL. Kekuasaan yang dimiliki Herodes ternyata tidak mampu mencegah karya Keselamatan Allah dalam diri Yesus Kristus. Sebelum Hedrodes bertindak Allah terlebih dahulu bertindak. Hal ini menunjukkan kekuasaan manusia mempunyai keterbatasan dan tidak akan pernah mampu melampaui kekuasaan Allah. Oleh karenanya dizaman kita sekarang kita tidak akan mendapatkan keselamatan jika mengandalkan kekuasaan diri sendiri/kekuasaan orang lain yang pasti terbatas, akan tetapi andalkanlah kekuasaan Allah yang tak terbatas dan karya keselamatan akan menjadi milik kita.
Penggenapan Nubuat Yeremia : Ratap Rahel di Rama.
Rahel merupakan tokoh yang dianggap ibu bangsa Israel yang makamnya di Rama (disisi jalan ke Efrata yaitu di Betlehem (Kej. 35:19 bd. 48:7). Kutipan dari Yeremia 31 memperlihatkan pemboyongan anak-anak Israel ke pembuangan, walaupun merupakan sebuah kesedihan dan ratapan yang sangat mendalam akan tetapi ditunjukkan adanya pendahuluan dari suatu zaman baru untuk umat Allah dimana masih ada harapan baru dihari depanmu (Yer.31:17). Jadi ratapan ibu-ibu Israel merupakan pendahuluan dari tindakan penyelamatan Mesias. Banyak hal yang terjadi dalam kehidupan kita, akan tetapi kesatuan dengan Allah menjadikan sesuatu tetap baru termasuk didalamnya pengharapan baru, karena bersama Dialah kita akan dimenangkan dan dihiburkan.
Peristiwa kelahiran Yesus merupakan peristiwa sukacita bagi manusia. Peristiwa sukacita ini dikarenakan pengharapan dan hidup yang baru diberikan bagi kita untuk keselamatan kita. Menerima Yesus berarti menjadikanNya sebagai penyelamat kita. Yang pasti didalam Dia telah nyata keselamatan itu sepanjang sejarah manusia. Allah bertindak dalam sejarah manusia itu, tindakan Allah itu adalah menyelamatkan anakNya dan juga umatnya. ....Rayakan....Rayakan....Rayakan... Yesus Raja. Amin.
Pdt. Alexander. S. S.Th
GBKP Galaxy Bekasi
021. 8206712. Hp. 081386498009
Catatan Sermon:
(1) Allah mengijinkan kejadian sulit terhadap orang percaya, tetapi pemeliharaan Allah tetap bagi orang percaya. Mengapa hal ini bisa terjadi, karena ada musuh orang percaya (Efesus 6:10-18, 1 petrus 5:8).
(2) Kekerasan juga banyak terjadi pada masa kini, karena Herodes jaman sekarang juga banyak bergentanyangan untuk membunuh anak-anak. Seperti bahaya narkoba, pergaulan bebas, dsb. Menyikapi hal ini kepedulian orang tua terhadap anak menjadi penting. Membawanya “mengungsi” (menyelamatkan anak-anak) agar terhindar dari kebinasaan. Dalam konteks kita sekarang berarti kepedulian terhadap anak-anak. Kepedulian yang dimaksudkan bukan saja masalah jasmani tetapi juga rohani.
(3) Orang yang menerim natal akan terjadi perubahan dalam hidupnya. Bersama Allah tidak ada kuasa apapun dapat membinasakan kita. Sekalipun Herodes sangat berkuasa pada jamannya.
------------------------------------
[1] Suatu hal yang sangat luar biasa : Mesir tempat perbudakan (Kel. 20:2) sekarang menjadi tempat karya penyelamatan Allah. Untuk menghindari kemarahan Raja Yesus harus dibawa ke Mesir. Ada suatu proses rancangan perjalanan karya keselamatan Allah bagi umatnya melalui Yesus yang akan menjalani kehidupan seperti yang pernah dilakukan Musa bagi Israel.
0 komentar:
Post a Comment