Monday, 25 July 2011

Khotbah Yohanes 6:30-35, Minggu 7 Agustus 2011

Introitus:
Berbahagialah setiap orang yang takut akan Tuhan,yang hidup menurut jalan yang ditunjukkanNya (Maz 128:1)

Bacaan : Mazmur 119:9-16; Khotbah : Yohanes 6:30-35

Tema:
Mengikut Yesus dan menerima keselamatan (Yesus adalah Roti kehidupan)

Pendahuluan
Orang yang belum pernah lapar,pasti tidak bisa membayangkan derita yang ditanggung oleh mereka yang tidak mempunyai makanan apa-apa.Pikirkan saja sejenak mereka yang terbawa ombak laut ganas sesudah terbakarnya kapal,mereka pasti haus dan lapar luar biasa. Dengan alasan lapar kita sering mendengar orang melakukan hal-hal yang tidak baik dan melanggar hukum,Kita juga sering mendengar betapa banyak orang mati setiap tahun dibumi ini dengan satu alasan yaitu lapar.

Yesus bukan orang kaya,selama berkarya didunia ini,Dia berjalan kaki sebagai pengajar dan pemberita kabar baik,Ia pasti kekurangan,dan pasti juga pernah merasa kelaparan. Oleh karena itu dalam nats ini diceritakan mengenai pengalaman Yesus ketika ia melayani orang-orang yang lapar,yang rasa laparnya yang telah membawa mereka pada sikap duniawi yang salah.

Pendalaman Nast
Yesus tahu begitu banyak diantara mereka yang mengikut Yesus dan mendengarkan pengajaranNya hanya bertujuan menyaksikan tanda-tanda mujizat dan sekedar mendapatkan makanan selama mengikut Yesus.Hal ini dapat dilihat pada ayat 30….tanda apakah yang Engkau perbuat supaya kami dapat melihatnya dan percaya kepadaMu?..Padahal dalam ayat-ayat sebelumnya dapat di lihat bahwa Yesus telah banyak melakukan tanda mujizat,misalnya Yesus mengubah air menjadi anggur pada pesta di Kana (Yoh 2:1-12),Yesus juga menyembuhkan anak menteri raja (Yoh 4:43),Yesus menyembuhkan orang sakit ditepi kolam betesda (Yoh 5:1),Yesus memberi makan 5000 orang (Yoh 6:1),Yesus berjalan di atas air (Yoh 6:16).Yesus telah banyak melakukan mujizat tapi menurut orang banyak itu terjadi hanya sebagai kebetulan saja.Ini adalah gambaran orang-orang yang mengatakan mengikut Yesus tapi perjuangan dan keinginan mereka sendiri yang diutamakan, mereka mengikut Yesus dengan memuaskan kepentingan-kepentingan pribadi sekaligus mendapatkan keuntungan pribadi juga. Ayat 31 mengatakan mereka kembali meminta makanan “gratis”kepada Yesus dengan alasan bahwa dulu nenek moyang mereka selalu diberi makanan oleh Musa selama di padang gurun.Ayat 32 dan 33 Yesus menjelaskan bahwa yang memberi nenek moyang mereka roti manna bukanlah Musa tapi itu adalah pemberian dari Allah.Hal ini menegaskan bahwa semua pemberian yang kita terima dalam hidup bukan dari manusia tapi itu adalah pemberian dari Allah (bnd Yakobus 1:17)Ayat 34 dan 35 mereka mengira dengan pemberian roti oleh Yesus yang secara terus menerus mereka terima pasti akan menjamin hidup mereka bahwa selama mereka mengikut Yesus mereka pasti terhindar dari rasa lapar dan dengan begitu mereka tidak akan pernah kelaparan. Yang menarik bagi mereka adalah roti nya bukan kepada Yesus,kemudian Yesus mengatakan “Akulah roti hidup;barang siapa datang kepadaKu,ia tidak akan lapar lagi dan barangsiapa percaya kepadaKu ia tidak akan haus lagi”.Yesus meluruskan cara pandang mereka yang berusaha mengikut Yesus bahwa yang mereka butuhkan lebih dari makanan secara fisik yaitu makanan rohani.Dalam Mat.4:4 ketika Yesus dicobai oleh iblis dengan tegas Yesus mengatakan bahwa manusia tidak hidup dari roti saja..Manusia tidak dapat dipuaskan oleh makanan saja,seberapa banyak pun makanan yang kita makan kita pasti akan merasa lapar kembali.Yesus adalah roti kehidupan,orang yang percaya dan mengikut Yesus tidak akan mengalami rasa lapar dan haus,karena Dia adalah “roti”yang diperlukan oleh manusia yang mampu mengatasi rasa lapar dan haus melalui kekuatan dan pengharapan hidup,oleh karena itu hidup ini akan sempurna jika kita hidup dengan menerima Yesus serta hidup alam kehendak Sang Roti Kkehidupan.

Pointer

  1. Keyakinan kita akan ke maha kuasaan Allah di dalam hidup tidak tergantung kepada seberapa sering kita menyaksikan adanya mujizat serta berapa kali Dia mendengarkan doa permohonan kita tapi kita meyakini bahwa Yesus adalah juruselamat dengan cara adanya relasi pribadi yang intim denganNya.Relasi yang intim ditandai dengan apa yang menjadi tujuan kita percaya dan mengikut Yesus.
  2. Percaya dan mengikut Yesus berarti kita akan menerima keselamatan.Kita perlu mengevaluasi diri dalam mengikut Yesus sebab tidak semua yang mengikut dan percaya akan mendapatkan keselamatan.Yang patut kita lakukan adalah seperti dalam Mazmur 119:16..Aku akan bergemar dalam ketetapan-ketetapanMu,FirmanMu tidak akan ku lupakan.Kehendak Tuhan yang kita jalankan bukan kehendak kita.
  3. Rasa lapar kita akan kehendah Tuhan dalam kehidupan harus diutamakan daripada rasa lapar kita terhadap kebutuhan-kebutuhan hidup.Sebab hakekat utama dari manusia adalah hal yang rohani bukan yang jasmani.
Bandung Tumur, 25 Juli 2011
Pdt Rena Tetty


Artikel lain yang terkait:



0 komentar:

Post a Comment