Introitus:
Tetapi dalam semuanya itu kita lebih dari pada orang-orang yang Menang, oleh Dia yang telah mengasihi kita ( Roma 8 : 37 )
Ogen: Masmur 40: 9-12; Khotbah: Matius 7: 24-27
Tema:
Menjalankan Firman Tuhan, harus sungguh-sungguh
Pendahuluan
Dalam bahasa Inggris kata “mendengarkan” digunakan kata “ to listen” sedang kata “mendengar “dipakai” to hear”. Namun pada nats khotbah kali ini disebutkan dengan kata “hears and obeys “ artinya mendengar bukan sekedar masuk telinga kanan dan kiri namun dibutuhkan ketaatan/kesungguh-sungguhan untuk mengikuti dan menjalankan Firman Tuhan yang nyata dalam pola pikir, sikap dan perbuatan kita.
Dalam bahasa Inggris kata “mendengarkan” digunakan kata “ to listen” sedang kata “mendengar “dipakai” to hear”. Namun pada nats khotbah kali ini disebutkan dengan kata “hears and obeys “ artinya mendengar bukan sekedar masuk telinga kanan dan kiri namun dibutuhkan ketaatan/kesungguh-sungguhan untuk mengikuti dan menjalankan Firman Tuhan yang nyata dalam pola pikir, sikap dan perbuatan kita.
Pendalaman Nats
Ayat 24-27 : Perumpamaan tentang membangun rumah diatas batu dan diatas pasir dapatlah kita mengerti dengan baik jika kita memperhatikan iklim di Palestina. Dipalestina setiap tahun ada musim kemarau tanpa hujan apapun, kira-kira bulan Mei sampai September. Pada musim kemarau yang lama itu tanah menjadi keras, sehingga seorang dapat mengira bahwa sebuah rumah yang terbuat dari batu dapat didirikan langsung diatas tanah yang keras. Tetapi ia lupa bahwa dipalestina pada musim hujan biasanya ada hujan yang lebat sekali disertai dengan angin ribut. Pada waktu air hujan mengalir dari lereng gunung-gunung dalam bentuk “banjir” kecil dan merendam lembah. Sebuah rumah dari batu, yang didirikan dengan begitu saja diatas tanah, tidak tahan terhadap serangan air dan angin ribut. Rumah itu runtuh total. Lain sekali rumah yang didirikan oleh seorang yang bijaksana, yang mencari dasar yang berbatu sebelum mendirikan rumah, rumahnya tahan pada waktu hujan lebat dan angin ribut.
Dua cara yang berbeda dari dua orang yang mendirikan rumah ini sangat menentukan hasil yang dicapai :
Orang yang pertama : Menggali tanah dalam sampai jumpa batu. Diatas batu itu ia mendirikan dasar rumah. Dengan kata lain ia bekerja keras, dengan gigih, susah payah, ada usaha yang keras bukan dengan mudah, jalan pintas dan gampang mendirikan rumah. Hasilnya rumah itu tahan dari derpaan banjir dan angin ribut. Demikian jugalah orang yang mendengarkan firman Tuhan dan menjalankannya, ia tahan terhadap berbagai musim kehidupan baik tantangan pekerjaan,masalah keluarga, pergumulan-pergumulan hidup. Tahan terhadap godaan-godaan dunia ini karena seorang yang adalah seorang Kristen yang benar, berusaha menaati perintah-perintah Kristus, dan oleh pekerjaan Roh Kudus terdapatlah dalam hatinya suatu keinginan yang suci untuk menaati Kristus setiap hari.
Ayat 24-27 : Perumpamaan tentang membangun rumah diatas batu dan diatas pasir dapatlah kita mengerti dengan baik jika kita memperhatikan iklim di Palestina. Dipalestina setiap tahun ada musim kemarau tanpa hujan apapun, kira-kira bulan Mei sampai September. Pada musim kemarau yang lama itu tanah menjadi keras, sehingga seorang dapat mengira bahwa sebuah rumah yang terbuat dari batu dapat didirikan langsung diatas tanah yang keras. Tetapi ia lupa bahwa dipalestina pada musim hujan biasanya ada hujan yang lebat sekali disertai dengan angin ribut. Pada waktu air hujan mengalir dari lereng gunung-gunung dalam bentuk “banjir” kecil dan merendam lembah. Sebuah rumah dari batu, yang didirikan dengan begitu saja diatas tanah, tidak tahan terhadap serangan air dan angin ribut. Rumah itu runtuh total. Lain sekali rumah yang didirikan oleh seorang yang bijaksana, yang mencari dasar yang berbatu sebelum mendirikan rumah, rumahnya tahan pada waktu hujan lebat dan angin ribut.
Dua cara yang berbeda dari dua orang yang mendirikan rumah ini sangat menentukan hasil yang dicapai :
Orang yang pertama : Menggali tanah dalam sampai jumpa batu. Diatas batu itu ia mendirikan dasar rumah. Dengan kata lain ia bekerja keras, dengan gigih, susah payah, ada usaha yang keras bukan dengan mudah, jalan pintas dan gampang mendirikan rumah. Hasilnya rumah itu tahan dari derpaan banjir dan angin ribut. Demikian jugalah orang yang mendengarkan firman Tuhan dan menjalankannya, ia tahan terhadap berbagai musim kehidupan baik tantangan pekerjaan,masalah keluarga, pergumulan-pergumulan hidup. Tahan terhadap godaan-godaan dunia ini karena seorang yang adalah seorang Kristen yang benar, berusaha menaati perintah-perintah Kristus, dan oleh pekerjaan Roh Kudus terdapatlah dalam hatinya suatu keinginan yang suci untuk menaati Kristus setiap hari.
Orang yang kedua : Membangun rumahnya diatas pasir ( Dipalestina Pasir yang benar hanyalah terdapat di tepi laut. Sebab itu dapatlah dianggap yang dimaksud Matius ialah “tanah”. Dalam ayat yang sejajar Lukas 6: 49 benarlah dipergunakan perkataan Yunani “ge “ yang berarti tanah). Ia menghindari kerja keras, tak mau susah-susah, tidak menggali tanah dalam-dalam sehingga hasilnya ketika datang hujan dan datanglah banjir lalu angin melanda rumah itu, sehingga rubuhlah rumah itu dan hebatlah kerusakannya.Didunia ini sebenarnya lebih lah mudah untuk mengikuti jalan hidup kita sendiri dari pada mengikut jalan Tuhan. Hanya saja jalan kita sering hasilnya adalah kehancuran tetapi jalan Tuhan adalah keselamatan sekarang ,yang akan datang dan selamanya.
Aplikasi
Sikap “cari gampang” dan “mental jalan pintas” akhir-akhir ini banyak mengenai manusia. Sehingga tanpa disadari bisa membawa dampak yang tidak benar dihadapan Tuhan. Misalnya : mau pandai tidak mau belajar, mau lulus tidak usah ujian, mau kaya tak usah kerja ( berjudi, togel, menipu, dll ), mau berkat tapi tak mau taat. Firman Tuhan akan nyata dalam hidup kita jika kita melakukan kehendak Tuhan , mengabarkan keadilan, kesetiaan dan keselamatan yang dari Tuhan selalu dibicarakan ( Band. Mazmur 40: 9-12 ). Apapun tantangan dan godaan hidup ini janganlah cari jalan pintas untuk menyelesaikannya tetapi carilah kehendak Tuhan menurut firmanNya. Walaupun berat tapi indah akhirnya.
Banyak orang yang mendengarkan firman Tuhan tapi masih banyak yang belum melakukannya. Firman Tuhan didengar dan di aminkan dalam ucapan tapi masih sering diabaikan dalam perbuatan. Ibarat orang sakit pergi berobat dapat anjuran dokter dan resep obat tapi kalau resep tidak ditukar dan obat tidak dimakan maka tentu tidak ada artinya untuk kesembuhan. Selamat menjalankan Firman Tuhan…..Amin
Pdt.Karvintaria br Ginting, STh
GBKP Rg Cijantung
08126359640
Aplikasi
Sikap “cari gampang” dan “mental jalan pintas” akhir-akhir ini banyak mengenai manusia. Sehingga tanpa disadari bisa membawa dampak yang tidak benar dihadapan Tuhan. Misalnya : mau pandai tidak mau belajar, mau lulus tidak usah ujian, mau kaya tak usah kerja ( berjudi, togel, menipu, dll ), mau berkat tapi tak mau taat. Firman Tuhan akan nyata dalam hidup kita jika kita melakukan kehendak Tuhan , mengabarkan keadilan, kesetiaan dan keselamatan yang dari Tuhan selalu dibicarakan ( Band. Mazmur 40: 9-12 ). Apapun tantangan dan godaan hidup ini janganlah cari jalan pintas untuk menyelesaikannya tetapi carilah kehendak Tuhan menurut firmanNya. Walaupun berat tapi indah akhirnya.
Banyak orang yang mendengarkan firman Tuhan tapi masih banyak yang belum melakukannya. Firman Tuhan didengar dan di aminkan dalam ucapan tapi masih sering diabaikan dalam perbuatan. Ibarat orang sakit pergi berobat dapat anjuran dokter dan resep obat tapi kalau resep tidak ditukar dan obat tidak dimakan maka tentu tidak ada artinya untuk kesembuhan. Selamat menjalankan Firman Tuhan…..Amin
Pdt.Karvintaria br Ginting, STh
GBKP Rg Cijantung
08126359640
0 komentar:
Post a Comment