Introitus :
Bahwa sesungguhnya hari itu datang, menyala seperti perapian,maka semua orang yang gegabah dan setiap orang yang berbuat fasik sama seperti jerami dan akan terbakar oleh hari yang datang itu (Maleakhi 4:1a)
Pembacaan : Wahyu 21:1-7; Khotbah : Matius 12:33-37
Bahwa sesungguhnya hari itu datang, menyala seperti perapian,maka semua orang yang gegabah dan setiap orang yang berbuat fasik sama seperti jerami dan akan terbakar oleh hari yang datang itu (Maleakhi 4:1a)
Pembacaan : Wahyu 21:1-7; Khotbah : Matius 12:33-37
Tema :
Sebab dari buahnya pohon itu dikenal.
Sebab dari buahnya pohon itu dikenal.
Dalam pelayananNYA Tuhan Yesus sering mendapat tantangan/hambatan dari kalangan Farisi/Saduki, dimana tantangan ini dapat dibaca Yesus melalui kata kata dan perbuatan mereka. Dalam Matius 12:24 “Yesus mengusir setan itu dengan kuasa Beezebul dengan kuasa Penghulu setan“. Melalui sikap orang Farisi ini Yesus dapat membaca bahwa mereka berbuat jahat dan mau menyingkirkan pelayanan Yesus.
Dalam rangka menyikapi kata kata/ perbuatan jahat orang Farisi maka Tuhan Yesus secara terbuka/terang terangan memberikan tegoran,nasihat dan memberikan peringatan,kata Yesus kepada mereka :
(1) Hati murni dapat melahirkan kata kata yang murni dan perbuatan yang murni.
Akibat dosa manusia maka hati murni dalam hati manusia telah hilang sehingga kata kata dan perbuatan manusia telah berdosa.Pengampunan oleh darah Tuhan Yesus menjadikan hati,kata kata dan perbuatan manusia dimurnikan kembali. Manusia yang tidak menerima Yesus tidak dapat berkata kata baik dan berbuat baik itu berarti Yesus menuduh kata kata dan perbuatan orang Farisi sama dengan berbohong, berdusta, mulutnya berbisa.
Aplikasi:
Percaya dan hidup dalam pengajaran Yesus akan melahirkan hati murni, jujur, baik, kasih dan boleh berkata jujur dan boleh berbuat jujur.
(2) Perkataan harus sesuai perbuatan.
Tuhan Yesus melayani manusia melalui perkataan (Firman Tuhan), apa yang dikatakan Yesus dapat Dia lakukan dalam perbuatanNYA, Yesus berkuasa menempati janjiNYA. Apa yang dikatakan Yesus tetap sesuai dengan perbuatanNYA.
Aplikasi:
Tujuan Yesus mendidik manusia agar perkataan sesuai dengan perbuatan ialah: agar manusia berkata kata perlu hati hati,apa yang dikatakan perlu dipertimbangkan apakah mampu atau tidak melakukannya,sedikit bicara banyak berbuat.Tujuan ini sama seperti perumpaan yang ada dalam suku Karo: Siksik lebe maka tindes atau ukurken lebe maka belasken.
(3) Jangan lain dibibir lain dihati atau manis dimulut pahit perbuatannya.
Arti lain dibibir lain dihati menunjukkan hati manusia sengaja tidak jujur, sengaja berbuat jahat, sefat membenarkan diri dan menyalahkan orang lain, rela mengorbankan orang lain demi kepentingannya. Manusia lain dibibir lain dihati kurang dapat dipercayai, disangsikan, diragukan.
Aplikas:
Tuhan Yesus mengajar agar kita berusaha kiranya kata kata dan perbuatan kita dapat dipercayai,tidak disangsikan hingga kebaikan,kejujuran,kasih kita tidak sia sia.
(4) Berbicara dan berbuat dengan hati nurani.
Hati nurani manusia merupakan dapur iman, dapur kejujuran dan kebaikan. Dalam kenyataan keinginan dan kehendak manusia kadang tidak sejalan dengan hati nurani, kadang berlawanan sehingga kehendak dan keinginan menguasai hati nurani yang seharusnya hati nurani yang menguasai kehendak. Manusia sering mengorbankan hati nurani nya demi mencapai keinginannya hingga perkataan dan perbuatan manusia diluar prikemanusiaan.
Aplikasi:
Jaga dan kendalikan kehendak kita agar kita masih boleh berkata kata dan berbuat dengan hati nurani, Paulus katakana dalam Efesus 6:11 “Kenakanlah dalam dirimu perlengkapan senjata Allah”; Jangan Tanya kehendak tapi Tanya hati nurani.
(5) Semua yang kita ucapkan dan perbuat suatu waktu kita pertanggung jawabkan pada hari penghakiman.
Tuhan Yesus mengajar manusia agar menyadari bahwa Tuhan mendengar/mengetahui segala sesuatu yang kita ucapkan dan kita perbuat baik secara tersembunyi atau terang terangan.
Aplikasi:
Dengan pengajaran Yesus ini memberikan peringatan agar kita berkata kata dan berbuat jauh dari dosa tapi berkata kata dan berbuat untuk mendidik, menasehati, mengasihi, mendorong dan menyejukkan hati sesama.
Catatan Sermon:
Dalam rangka menyikapi kata kata/ perbuatan jahat orang Farisi maka Tuhan Yesus secara terbuka/terang terangan memberikan tegoran,nasihat dan memberikan peringatan,kata Yesus kepada mereka :
- Hai kamu keturunan ular beludak,bagaimana kamu dapat mengucapakan hal hal yang baik sedangkan hatimu jahat (ayat 34)
- Segala dosa dan hujat manusia dapat diampuni tetapi Hujat pada Roh Kudus tidak dapat diampuni (ayat 31)
(1) Hati murni dapat melahirkan kata kata yang murni dan perbuatan yang murni.
Akibat dosa manusia maka hati murni dalam hati manusia telah hilang sehingga kata kata dan perbuatan manusia telah berdosa.Pengampunan oleh darah Tuhan Yesus menjadikan hati,kata kata dan perbuatan manusia dimurnikan kembali. Manusia yang tidak menerima Yesus tidak dapat berkata kata baik dan berbuat baik itu berarti Yesus menuduh kata kata dan perbuatan orang Farisi sama dengan berbohong, berdusta, mulutnya berbisa.
Aplikasi:
Percaya dan hidup dalam pengajaran Yesus akan melahirkan hati murni, jujur, baik, kasih dan boleh berkata jujur dan boleh berbuat jujur.
(2) Perkataan harus sesuai perbuatan.
Tuhan Yesus melayani manusia melalui perkataan (Firman Tuhan), apa yang dikatakan Yesus dapat Dia lakukan dalam perbuatanNYA, Yesus berkuasa menempati janjiNYA. Apa yang dikatakan Yesus tetap sesuai dengan perbuatanNYA.
Aplikasi:
Tujuan Yesus mendidik manusia agar perkataan sesuai dengan perbuatan ialah: agar manusia berkata kata perlu hati hati,apa yang dikatakan perlu dipertimbangkan apakah mampu atau tidak melakukannya,sedikit bicara banyak berbuat.Tujuan ini sama seperti perumpaan yang ada dalam suku Karo: Siksik lebe maka tindes atau ukurken lebe maka belasken.
(3) Jangan lain dibibir lain dihati atau manis dimulut pahit perbuatannya.
Arti lain dibibir lain dihati menunjukkan hati manusia sengaja tidak jujur, sengaja berbuat jahat, sefat membenarkan diri dan menyalahkan orang lain, rela mengorbankan orang lain demi kepentingannya. Manusia lain dibibir lain dihati kurang dapat dipercayai, disangsikan, diragukan.
Aplikas:
Tuhan Yesus mengajar agar kita berusaha kiranya kata kata dan perbuatan kita dapat dipercayai,tidak disangsikan hingga kebaikan,kejujuran,kasih kita tidak sia sia.
(4) Berbicara dan berbuat dengan hati nurani.
Hati nurani manusia merupakan dapur iman, dapur kejujuran dan kebaikan. Dalam kenyataan keinginan dan kehendak manusia kadang tidak sejalan dengan hati nurani, kadang berlawanan sehingga kehendak dan keinginan menguasai hati nurani yang seharusnya hati nurani yang menguasai kehendak. Manusia sering mengorbankan hati nurani nya demi mencapai keinginannya hingga perkataan dan perbuatan manusia diluar prikemanusiaan.
Aplikasi:
Jaga dan kendalikan kehendak kita agar kita masih boleh berkata kata dan berbuat dengan hati nurani, Paulus katakana dalam Efesus 6:11 “Kenakanlah dalam dirimu perlengkapan senjata Allah”; Jangan Tanya kehendak tapi Tanya hati nurani.
(5) Semua yang kita ucapkan dan perbuat suatu waktu kita pertanggung jawabkan pada hari penghakiman.
Tuhan Yesus mengajar manusia agar menyadari bahwa Tuhan mendengar/mengetahui segala sesuatu yang kita ucapkan dan kita perbuat baik secara tersembunyi atau terang terangan.
Aplikasi:
Dengan pengajaran Yesus ini memberikan peringatan agar kita berkata kata dan berbuat jauh dari dosa tapi berkata kata dan berbuat untuk mendidik, menasehati, mengasihi, mendorong dan menyejukkan hati sesama.
Pdt. Damen Pandia
GBKP SITELU SADA BEKASI
081398963759
GBKP SITELU SADA BEKASI
081398963759
Catatan Sermon:
- Buah yang dimaksud adalah perbuatan yang baik akibat pengenalan akan Tuhan. Melalui 1 Korintus 13:13 dapat digambarkan: iman itu akar, batang itu pengharapan, buah itu kasih. Akar dan batang bagaimanapun baiknya, tanpa buah yang baik tidak berguna.
- Bagaimana supaya jemaat berbuah? Sedikit berbicara banyak berbuat, apa yang kita katakan dilakukan, kita dapat dipercaya.
- Kenyataan sekarang k/l 20% orang kristen, andaikata 20% ini melakukan yang baik, berbuah yang baik, Indonesia ini pasti menjadi lebih baik, tetapi kenyataannya? Banyak tidak demikian.
- Telur kalau dipecahkan dari luar tidak ada kehidupan, kalau dari dalam ada kehidupan. Demikian juga kita, kalau perbuatan itu di dorong dari dalam oleh iman maka akan menghasilkan yang baik.
0 komentar:
Post a Comment