Introitus :
Tetapi Ia berkata kepada mereka: “juga
di kota-kota lain. Aku harus memberitakan Injil Kerajaan Allah sebab
untuk itulah aku diutus.”
Bacaan : Nehemia 8:1-12; Khotbah : Lukas 4:14-21
Thema :
Aloken Berita Si Meriah/Terimalah Kabar Baik
Kabar baik menurut KBBI berarti berita
yang menyenangkan, berita yang mengembirakan. Dalam Alkitab Kabar baik
mendefinisikan tentang Injil, dimana bahasa Yunani kata Injil yaitu
euaggelion artinya kabar baik. Sedangkan dalam bahasa Inggris
diterjemahkan dengan Gospel = Good News = kabar baik. Berarti Injil
maupun Gospel adalah kitab yang mencatat Kabar Baik, bahwa Allah mau
datang ke bumi dan melakukan misi penyelamatan bagi umat manusia akibat
dari dosa yaitu kematian kekal. Dan ini sebenarnya merupakan berita yang
menyenangkan dan mengembirakan bagi umat manusia yang hidup dalam
kegelapan dosa. Walau pun tidak semua manusia mau menerimanya dan
percaya pada berita ini.
Saudara-saudara didalam Yesus Kristus,
Kabar Baik yang diberikan Allah melalui anakNya Yesus Kristus sebagai
penggenapan janji Allah dalam PL untuk keselamatan hidup manusia. Kabar
ini sudah dinubuatkan Allah sejak bangsa Israel ‘terpenjara’ di tanah
pembuangan, sebagai kabar untuk memberi ‘kemerdekaan’ dan pembebasan
dari ketertindasan, ketertekanan, keterpurukan dari bangsa-bangsa lain.
Kehadiran Yesus pada hari sabat di sinagoge di Nazaret setelah Yesus
membaca bagian kitab Yesaya dan menjelasakan isi kitab tersebut, banyak
orang yang memperhatikan Dia dan kurang begitu senang dengan penjelasan
Yesus. Sebab Yesus memperkenalkan diriNya pada imam-imam, orang-orang
Lewi, laki-laki yang berkumpul di Sinagoge sebagai Mesias yang
dinubuatkan Nabi Yesaya (Yesaya 61:1-2), yakni Mesias yang membawakan
Kabar Baik dan Dia diutus untuk orang-orang yang butuh kabar gembira
yakni kaum ‘miskin’ (ay.18-19, mereka yang menderita kekurangan dalam
hidup, terutama kekurangan material yanh juga mengakibatkan kemelaratan
batin). Dan tiga tugas utama Yesus yaitu membebaskan orang-orang yang
‘ditawan’ untuk kembali kepada Tuhan, orang ‘buta’ agar bisa
melihat/memandang kehadiran Tuhan, dan orang yang tertidas sehinga
membuat hati dan pikiran menjadi lega. Yesus pembawa berita gembira
bahwa ‘tahun rahmat Tuhan sudah datang’. Dalam tahun rahmat inilah Ia
hidup ditengah-tengah orang banyak, memberitakan Kerajaan Allah,
menghidupkan harapan, menyembuhkan, mengusir setan, memilih murid-murid
sehinga semakin banyak orang yang dapat dilayani. Kehadiran Yesus di
bumi dan diantara hidup manusia memampukan kita melihat bahwa Tuhan
bersedia ditengah-tengah manusia. Inilah Kabar Baik atau pun kabar
gembira yang telah sampai kepada kita manusia. Kehadiran orang yang
berhasil mengalahkan pengaruh yang jahat, kehadiran orang yang direstui
oleh Allah sendiri, kehadiran yang memperkaya hidup kita.
Awalnya mereka yang mendengar penjelasan
Yesus merasa kagum karena mereka berpikir bahwa kehadiran Mesias akan
membebaskan kehidupan orang Yahudi dari kekuasaan politik Romawi, walau
pun akhirnya Yesus ditolak penduduk di Nazaret, tempat Yesus tinggal
selama 30 tahun, karena mereka mengenal siapa orang tua Yesus sebagai
tukang kayu yang sederhana. Dan Yesus juga tidak pernah mendapat
pendidikan teologis, hal ini tidak mempengaruhi Yesus untuk memberitakan
akan Kabar Baik Allah untuk semua manusia. Yesus tahu bahwa sikap
orang-orang itu dikarenakan iri hati, mereka tidak mau menerima bahwa
Yesus yang dianggapnya sebagai sederajat, tiba-tiba menasehati mereka.
Sebagai orang Kristen, kita sudah
menerima kabar baik dari Allah yaitu keselamatan yang telah Dia berikan
melalui anakNya Yesus Kristus. Persoalannya sekarang sudahkah kita
percaya tentang itu? Dan bagaimana respon kita sebagai orang-orang yang
sudah diutus Allah hidup di dunia ini untuk menyampaikan Injil? Sebab
kabar baik yang sudah kita terima seharusnya mampu untuk kita kembali
bersaksi tentang Injil atau pun Kabar Baik itu. Sebagai orang yang sudah
‘kaya’ iman, maka kita harus menolong mereka yang masih hidup ‘miskin’
dalam iman. Membebaskan saudara-saudara kita yang tertindas dan
terpenjara dalam persoalan dan masalah-masalah dalam hidup ini. Kita
bukan lagi orang yang buta akan kasih Allah, sehingga dalam hidup ini
kita bisa menjadi saluran berkat buat orang lain. Terlebih dalam kondisi
kekrisisan dunia saat ini, krisis politik, ekonomi, sosial, terlebih
krisis keimanan pada Tuhan. Memang tidak mudah untuk bisa melakukannya,
banyak tantangan bahkan penolakan-penolakan seperti yang dialami oleh
Yesus, tapi satu hal yang pasti Allah akan memampukan setiap orang yang
mau diutus untuk memberitakan Kabar Baik Allah bagi manusia. Lakukanlah
itu selama kesempatan masih diberikan pada kita, agar kemuliaan Allah
bisa dirasakan oleh semua manusia di dunia ini terlebih yang hidup
disekitar kita. TUHAN Memberkati Kita.
Pdt.Mulianta Enaria br.Purba
0 komentar:
Post a Comment