Tuesday, 18 August 2020

Khotbah - Renungan Kebaktian Minggu Tgl 9 Agustus 2020, Markus 5:1-10

KHOTBAH MINGGU, 9 AGUSTUS 2020

Minggu IV Kenca Trinitatis/Kuasa Allah Menang Atas Kuasa kegelapan

 

Invocatio:

Enggo ietehndu kata si ipeseh Dibata man kalak Israel e me Berita Si Meriah kerna perdamen arah Jesus Kristus. Jesus Kristus e me Tuhan si erkuasa nandangi kerina si nasa lit (Kisah Para Rasul 10:36). 

Pembacaan: 1 Samuel 16:14-23; Khotbah: Markus 5:1-10 

Thema: Yesus mengusir Setan

 

Shalom, salam sehat, Tuhan Yesus memberkati kita sekalian.

Jemaat yang dikasihi Tuhan, Di dalam Kitab  injil banyak di disaksikan atau diceritakan bagaimana Yesus mengusir setan atau roh jahat yang mengganggu dan mengendalikan manusia. Salah satunya yang menjadi nasts khotbah Minggu ini. Dimana diceritakan di Gerasa Yesus berjumpa dengan seorang yang dirasuki atau dikuasai roh jahat. Orang tersebut tinggal di kuburan, sudah beberapa kali di belenggu tetapi rantainya diputuskan dan belenggunya dimusnahkan. Hal ini memperlihatkan betapa kuatnya orang yang dirasuki setan tersebut sehingga dikatakan dalam ayat 4 ….”sehingga tidak ada seorang pun yang cukup kuat untuk menjinakkannya”. Namun yang menarik apa yang di saksikan Markus dalam nats renungan kita adalah bagaimana Yesus yang kelihatan lemah lembut namun ada kuasa yang luar biasa sehingga begitu Yesus menginjakkan kakiNya di daerah orang Gerasa membuat orang yang kerasukan roh jahat tersebut takluk. Di dalam ayat 6 disebutkan “ketika ia melihat Yesus dari jauh, berlarilah dia mendapatkanNya lalu menyembahNya” dan Yesus dengan tegas memerintahkan agar roh jahat tersebut keluar meninggalkan orang yang dirasukinya. Ternyata roh jahat itu tahu diri, ia menyadari posisinya bahwa di hadapan Yesus dia tidak mempunyai kuasa apa-apa yang dapat diandalkan selain memohon belaskasihan Yesus agar jangan menyiksanya juga agar jangan mengusirnya keluar dari daerah itu.

Bagimana sikap Yesus terhadap permohonan roh jahat tersebut? Roh jahat yang mempunyai nama Legion (banyak) belum di siksa sebab belum sampai waktunya. Walaupun demikian roh jahat tersebut tetap di perintahkan keluar dari orang yang dirasukinya. Walaupun jika kita baca selanjutnya Yesus juga mengabulkan permintaan roh jahat dengan mengijinkan pindah ke dalam kurang lebih 2000 ekor babi yang dipelihara di daerah tersebut sehingga babi-babi itu terjun dari tepi jurang ke dalam danau dan mati lemas. Dan kejadian ini tentulah menggemparkan masyarakat yang ada disekitar daerah tersebut dan sepakat mendesak Yesus meninggalkan daerah mereka. Membaca bagian ini memang akan muncul pertanyaan: mengapa Yesus tega mendatangkan kerugian bagi masyarakat yang berternak babi tersebut? Tentu banyak pendapat serta penjelasan mengenai hal ini namun secara sederhana dapat dijelaskan bahwa bagi Yesus jauh lebih berharga satu orang diselamatkan dibandingkan 2000 ekor babi, jika di jual di Batam 2000 ekor babi dengan perkiraan 1 ekor 30 Kg dan harga 40 ribu/Kg berarti uangnya ada 2,4 M.

Jemaat yang dikasihi Tuhan, melalui Firman Tuhan Minggu ini beberapa hal dapat kita petik sebabagi Rhema bagi kita:

1.  Bahwa di jaman kita sekarang ini juga masih ada dan bahkan semakin meraja lela kuasa roh jahat dalam berusaha mengganggu dan menguasa kehidupan manusia. Sehingga manusia berbuat atau bertindak sebagaimana yang dikehendaki roh jahat tersebut. Oleh karena itu berbicara mengenai rupa setan pada zaman kita sekarang ini kadang tidak lagi seperti orang kerasukan sebagaimana yang disebutkan dalam nas kita, tapi ada kalanya tampilannya sangat menarik hati sehingga banyak orang disesatkannya. Di dalam 1 Petrus 5:8 dikatakan “Sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu, si Iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya”. Oleh karena itu, waspadalah agar kita jangan kesetanan. Biasanya orang yang kurang beriman mudah sekali di kuasai roh Jahat atau kesetanan. Kalau kita belajar melalui kesalahan nenek monyang kita Hawa, maka pintu masuk roh jahat ke dalam diri kita sering bersumber kepada ketidak puasan terhadap apa yang telah diberikan Tuhan kepada kita atau dengan kata lain ketidak mampuan kita mengucap syukur atas apa yang kita miliki. Hawa tidak puas dengan keberadaannya, ia mau sepertti Allah.

2.  Roh jahat tersebut ternyata mengenal Yesus dengan mendalam, sehingga ketika ia melihat Yesus langsung berlari menyembahNya. Namun mengenal Yesus serta menyembahNya ternyata tidak membuktikan dia bertobat, dia roh jahat tetap roh jahat, dia iblis tetap iblis yang ditandai melalui perbuatannya yang selalu mengganggu dan merusak kehidupan manusia dengan berbagai cara baik halus maupun terang menderang.

3.   Kehadiren Yesus ternyata membuat roh jahat menjadi takut bahkan sangat takut. Ini artinya agar setiap orang yang sungguh-sungguh beriman kepada Yesus tidak lagi merasa takut kepada iblis atau roh jahat. Sebab roh jahat takut kepada anak-anak Tuhan yang sungguh percaya kepada Yesus. Di dalam Markus 16:17A disebutkan “Tanda-tanda ini akan menyertai orang-orang yang percaya: mereka akan mengusir setan-setan demi nama-Ku” …

4.     Bagi Yesus lebih berharga satu orang manusia diselamatkan dibandingkan harga 2000 ekor babi. Hal ini mengingatkan kita bahwa ternyata manausia itu sangat berharga dimata Tuhan, oleh karena itu tanggung jawab kita agar menjaganya supaya tidak di kuasai roh jahat. Demikian juga agar jangan disebabkan kekayaan, jabatan atau kekuasaan demikian juga kesenangan mau berkulusi, mau berkolaborasi, atau mau dikendalikan roh jahat atau setan yang adalah bapa segala pendusta. Juga tetap rendah hati dan saling mengingatkan diantara anak-anak Tuhan agar tidak seperti raja Saul yang disebutkan dalam pembacaan kita 1 Samuel 16:14-23, walaupun sudah dipilih Allah ternyata masih bisa di rasuki roh jahat. Mengapa bisa demikian? Karena tidak patuh kepada perintah Allah. Dan setiap orang yang tidak patuh kepada perintah Allah akan mudah bagi roh jahat untuk merasukinya.

Jemaat yang dikasihi Tuhan, mari, jangan lagi ragu, percayalah bahwa ada kuasa di dalam nama Yesus untuk memerintahkan setan atau roh jahat keluar dari kehidupan kita manusia. Amin.

Batu Aji, 9 Agustus 2020

Pdt. Sabar S. Brahmana



Artikel lain yang terkait:



0 komentar:

Post a Comment