Saturday 18 September 2010

Khotbah Penutupan HUT dan Porseni Klasis Jakarta-Bandung

KHOTBAH PENUTUPAN PORSENI MAMRE KLASIS
JAKARTA-BANDUNG DI SURABAYA, TGL.15 AGUSTUS 2010
Nas: 1 Korintus 15:55-58
Thema:
KEMENANGAN YANG SESUNGGUHNYA
Renungan
Ketika saudara datang ke Surabaya untuk mengikuti Porseni mamre, adakah kontingen yang tidak mengharapkan kemenangan? Mungkin ada, tapi saya percaya setiap kontingen dari Runggun-Runggun, dimana sebelum datang ke Surabaya sudah menyiapkan diri dengan sungguh-sungguh untuk dapat mengikuti setiap perlombaan, pastilah mengharapkan kemenangan. Namun apakah harapan tersebut dapat semua terpenuhi? Sudah pasti tidak. Sebab dalam suatu perlombaan hanya ada satu juara satu. Berarti kalau cabang olah raga yang dipertandingkan ada 4 (Tenis Meja, Bola Poly, Bulu Tangkis, dan Catur), dan cabang seni diperlombakan ada 2 (Vocal Groub, Mamre Idol), dan CTA. Berarti hanya ada 7 juara satu yang diperebutkan, sementara runggun-runggun yang mengikuti Porseni Mamre Klasis Jakarta bandung ada 21 Runggun. Jadi kesimpulannya bahwa tidak mungkin semuanya mendapat juara satu. Tidak mungkin semuanya menang dan mendapat hadiah. Kalau demikian, apakah mamre yang tidak memperoleh juara satu lantas kecewa dan saling menyalahkan? Seharusnya tidak. Sebab Porseni Mamre dibuat bukan sekedar berlomba memperebutkan hadiah kemenangan yang tidak seberap bila itu dinilai secara nominal. Terlebih Porseni Mamre tahun 2010 di laksanakan di Surabaya. Cobalah hitung, berapa kira-kira besarnya biaya yang dibutuhkan. Apakah sebanding dengan piala yang diperoleh karena mendapat juara? Tentu tidak. Sebab bukan itu tujuannya yang paling utama sehingga dilaksanakan ivent besar seperti porseni Mamre ini. Tetapi adalah bagaimana kita memperoleh kemenangan sesungguhnya, yakni kemenangan dengan menerima mahkota kehidupan (kehidupan kekal) yang telah disediakan Allah bagi setiap orang yang percaya dan setia hidup sebagai anak-anak Tuhan.

Dalam pembacaan kita (1 Korintus 15:55-58), khususnya ayat 57 disebutkan bahwa kita semua telah diberikan kemenangan oleh Yesus Kristus. Kemenangan dari apa? Kemenangan dari kuasa maut. Sebab upah dosa adalah maut. Dan kita semua ada dibawah kuasa dosa. Namun, kuasa dosa telah dikalahkan Yesus melalui kematianNya di kayu salib. Bagaimana kemenangan itu diberikan kepada kita? Saat kita menerima Kristus sebagai Juruselamat, kita juga menerima kemenangan mutlak yang bukan ditentukan oleh tingginya tingkat pendidikan kita, atau tingginya tingkat status sosial kita, atau lulus dari aneka ‘sekolah melayani’, atau pun padatnya jadwal pelayanan kita. Kemenangan adalah milik kita karena karyaNya di kayu salib. Melalui penderitaan, kematian dan kebangkitanNya, Kristus telah menebus kita. Marilah mengimani kemenangan itu setiap hari dengan hidup (1) sebagai mamre sebagaimana motonya: mamre erdiate, memre erpemere, (2) sebagai Mamre yang aktif mengikuti setiap kegiatan gereja, (3) mamre yang menghargai orang lain, prestasi orang lain, (3) memre yang tidak sombong dan mau bersahabat dengan siapa saja, (4) Mamre yang mau belajar dari mamre yang lain agar semakin lebih baik dan lebih baik, (5) mamre yang tidak saling menyalahkan atau mencari kambing hitam ketika tidak berhasil menang dalam perlombaan porseni, (6) dan seterusnya. Ingat kita semua sudah menang, saksikanlah itu melalui kehidupan mamre.

Surabaya, 15 Agutus 2010
Pdt.S.Brahmana


Artikel lain yang terkait:



0 komentar:

Post a Comment