Friday 7 January 2011

Khotbah Yohanes 1:43-51, Minggu 16 Januari 2011 (Epipanias II)

Introitus :
Barang siapa memiliki Anak, ia memiliki hidup; barang siapa tidak Memiliki Anak, ia tidak memiliki hidup/Kalak si lit ibas ia Anak e, ibas ia lit kegeluhen e; kalak si la lit I bas ia Anak Dibata e, la lit ibas ia kegeluhen (1 Yoh.5:12 )

Bacaan : 1 Yohanes 5:11-13; Khotbah: Yohanes 1:43-51

Thema:
Orang yang mengikut Yesus semakin mengenal akan pekerjaanNya (Kalak si ngikutken Yesus reh tangkasna penandaina kerna pendahinNa)

Pendahuluan
Sebuah kata bijak mengatakan;”Allah tidak mengasihi kita karena kita berharga. Kita berharga karena Allah mengasihi kita”. Dalam hidup ini ternyata tidak ada yang dapat kita banggakan; diri kita, keahlian/ilmu pengetahuan, kekuatan, pekerjaan, kedudukan/jabatan, harta atau kekayaan dan lain-lain, kecuali kedaulatan, kekuasaan,kemuliaan dan kasih karunia Allah. Manusia sering keliru dalam hal meliat,memilih,menilai,memutuskan sesuatu hal,baik benda/barang apalagi tentang diri seseorang. Manusia selalu melihat dari latarbekang kehidupan pribadi atau keluarga dan tempat tinggal. Ketika Filipus menyaksikan tentang Yesus kepada Natanael, seketika itu juga Natanael berkata; ”mungkinkah sesuatu yang baik datang dari Nazaret”? (Yoh.1:45-46).Hal ini adalah merupakan fakta,yang selalu mempengaruhi kehidupan manusia.Nina kuan-kuan Karo,”Labo kulit nentuken isi”artinya bukan hal lahiriah atau duniawi yang mempengaruhi dasar iman percaya kita kepada Yesus sehingga kita mau mengikut Dia,tapi oleh kuasa dan kasihNya yang dinyatakan melalui pekerjaan atau pelayananNya.

Pendalaman Nats
Yohanes 1:43-51 adalah lanjutan dari proses pemilihan murid-murid Yesus yang pertama yaitu Andreas dan Petrus.Kemudian Yesus berangkat ke Galilea dan bertemu dengan Filipus dan berkata kepadanya:”ikutlah Aku”.(ay.43-44).Panggilan kepada Filipus disampaikan Yesus secara mendadak ketika itu.Dalam hal ini,Yesus menyatakan kekuasaan dan kedaulatanNya memilih para murid-muridNya.Seperti halnya perintah Yesus dalam Yohanes 15:16,”Bukan kamu yang memilih Aku,

Tetapi Akulah yang memilih kamu”.Dengan demikian gereja sebagai orang percaya ,anggota jemaat,pengurus katagorial,Pengurus lembaga ,Pt/Dk,Pdt,dan lainya hendaknya menghargai dan bertanggungjawab dalam tugas dan pekerjaannya dalam mewujudnyatakan kasih dan keselamatan Allah di dunia ini.Band.1Koritus 9:16-17 “Memberitakan injil adalah keharusan bagiku.Celakalah aku,jika aku tidak memberitakan injil….pemberitaan itu adalah tugas penyelenggaraan yang di tanggungkan kepadaku.”

Dari proses pemilihan ini juga kita di ingatkan bahwa Yesus memilih muridNya bukan berdasarkan kelebihan tapi berdasarkan kemauan,dan ketaatan para murid dalam mengikut Yesus.(Band.Kel.4:10-13=Musa tidak pandai bicara,berat mulut dan berat lidah), (Yes.6:5=Aku ini seorang yang najis bibir),yer.1:6= Takpandai bicara dan masih muda.

Ay.45-48,Setelah Filipus bertemu dengan Yesus,ia menemui Natanael dan menceritakan tentang Yesus adalah anak Jusup dari Nasaret.Kemudian Natanael mengatakan;”mungkinkah sesuatu yang baik datang dari Nazaret”? Pertanyaan Natanael,menunjukkan keraguan atau ketidak percayaannya oleh karna status tempat tinggal dan keluarga/keturunan yang dipandang rendah dan tidak terhormat.Mengenal seseorang tentu melalui proses,mempercayai membutuhkan tanda bukti yang jelas dari perkatan,sikap dan perbuatan yang baik.Percaya kepada yesus harus dengan dasar iman dan pengharapan yang teguh.Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat.(Ibrani 11:1).Filipus mempertemukan Natanael dengan Yesus,pertemuan dengan Yesus merubah keraguan menjadi kepastian dan pertumbuhan iman yang kuat.

Ay.49-51,Pengakuan iman Natanael menumbuhkan ketaatannya untuk menerima dan mengikut Yesus,sebagai murid.Sukacita dan hidup yang kekal bagi orang yang percaya kepada Yesus Anak Allah.(1 YOH.5:11-12).Janji akan penglihatan akan kuasa Anak Allah akan di saksikan oleh Natanael.

Poiter aplikasi
1) Rencana Allah terhadap manusia,sudah lama dan jauh sebelumnya sudah di pi-
Kirkan dan dirancang oleh Allah.Rencana keselamatan Allah sudah ada jauh se-
Belum kita menyadarinya.

2) Pangilan atau pemilihan murid bukan berdasarkan kelebihan tapi berdasarkan. Kemauan dan kesetiaan dalam melakukan tugas panggilan Allah.

3) Setiap orang yang percaya kepada Yesus Anak Allah,ia adalah anak-anak Allah . Dan senantiasa siap untuk dibentuk,diubah dan di tahirkan tanpa di pengaruhi. Oleh keinginan secara lahiriah dan dunia ini.

Tambun, 6 Januari 2011
Pdt.Terima Tarigan


Catatan Tambahan (renungan):
  1. Natanael memang bukan seorang yang mudah percaya. Natanael tidak percaya bahwa Yesus adalah Mesias karena keluarga-Nya berasal dari Nazaret. Nazaret adalah sebuah kota yang mempunyai reputasi buruk, khususnya dalam hal moral. Mesias yang berasal dari Nazaret adalah sesuatu yang mustahil bagi Natanael, pemuda yang terpelajar dan tahu banyak tentang hukum Taurat. Namun, syukurlah bahwa Natanael memiliki sahabat yang baik dan sabar, Filipus. Mula-mula Filipus memperkenalkan Yesus melalui apa yang telah dikenal baik oleh Natanael, yaitu hukum Taurat. Namun, setelah upaya itu gagal, Filipus mengajaknya langsung bertemu dengan Yesus.
  2. Yesus pun melayani Natanael dengan sabar dan penuh kasih. Bertolak belakang dengan sikap Natanael yang melihat keburukan asal-usul Yesus, Yesus justru memunculkan kebaikan-kebaikan yang ada dalam diri Natanael. Pertama-tama, Yesus memuji ketulusan hati Natanael. Kedua, Yesus menghargai ketekunan Natanael mempelajari dan merenungkan hukum Taurat. Yesus mengatakan bahwa Dia melihat Natanael di bawah pohon ara. Ini adalah sebuah ungkapan yang berarti bahwa Yesus melihat Natanael sedang bersungguh-sungguh mempelajari Taurat. Menyadari bahwa Yesus sedemikian dalam mengenalnya, hati Natanael tersentuh. Natanael percaya dan mengaku bahwa Yesus adalah Mesias.
  3. Tidak semua orang tahan berhadapan dengan orang-orang seperti Natanael yang kritis, tidak mudah percaya, bahkan cenderung berprasangka buruk. Kita memilih untuk menjauhi orang-orang semacam ini karena kita takut disakiti oleh sifat-sifatnya yang buruk. Tidak demikian dengan Yesus. Dia melayani dengan penuh kasih. Dia mampu melayani dengan baik karena melihat hal-hal yang baik dalam diri Natanael.
  4. Orang-orang berkepribadian sulit dan penuh prasangka tidak membutuhkan kata-kata yang luar biasa, melainkan sentuhan sederhana dari hati yang penuh kasih.


Artikel lain yang terkait:



0 komentar:

Post a Comment