Tuesday 19 April 2011

Khotbah Yohanes 20:1-20, Minggu 24 April 2011 (Paskah)

Introitus:
Yang kukehendaki ialah mengenal Dia dan kuasa kebangkitan-Nya dan persekutuan dalam penderitaan-Nya, dimana aku menjadi serupa dengan Dia dalam kematian-Nya, supaya aku akhirnya beroleh kebangkitan dari antara orang mati (Filipi 3 : 10 -11).
Bacaan : I Samuel 2 : 1-2, 6-8; Khotbah: Johanes 20 : 1 – 20
Thema :
Yesus Sudah bangkit, Percayalah!
Pengantar
Manusia pada jaman sekarang banyak yang pelupa, lupa karena banyak masalah, lupa karena banyak makan obat, lupa karena terlalu sibuk, lupa karena lama sakit, lupa karena terlalu khawatir tentang hidup ini. Penyakit lupa ini juga terkena kepada Maria Magdalena karena pada waktu melihat kuburan Yesus telah kosong dia takut dan dia lupa apa yang yang sudah diucapkan oleh Yesus, pada waktu Dia masih hidup. Kekhawatiran ini membuat imannya tidak ada lagi, kepercayannya kepada Yesus tidak ada lagi. Yang ada hanyalah ketakutan yang mencekam seluruh kehidupannya.

Pendalaman Nats
Maria melihat kuburan yang kosong, batu penutup kuburan itu sudah tidak ada lagi. Dia curiga ada orang yang mengambil mayat Yesus, sehingga ketakutannya membuat dia berlari menemui Simon Petrus dan murid-murid yang lainnya. Untuk melihat dan menyaksikan bahwa Yesus tidak ada lagi dikuburan. Demikian juga murid-murid yang lainnya, mareka semua lupa akan apa yang dikatakan Yesus sebelum Yesus disalibkan. Yang mareka lihat dikuburan itu hanyalah kain kafan pembalut mayat Yesus. Mareka lupa bahwa Yesus sudah bangkit, mareka lupa bahwa kehidupan bukanlah sampai dikuburan saja tetapi ada lagi kehidupan dibalik kematian. Kebangkitan Yesus menunjukkan bahwa Dia adalah Mesias Anak Allah yang hidup, Juruselamat Manusia karena Dia sudah mengalahkan kuasa dosa dan maut. Kebangkitan Yeus disaksikan oleh pemerintah Pontius Pilatus.

Aplikasi
Tuhan Yesus telah bangkit dan hidup, kita tidak melihat dengan mata kepala tetapi kita percaya melalui FirmanNya, melalui kuasaNya, melalui pemberitaan Injil diseluruh dunia. Walapun kita tidak melihat Yesus namun iman percaya kita sebagai orang percaya pada zaman sekarang ini harus dinyatakan melalui kehidupan kita sehari-hari. Yesus telah bangkit karena Yesus sendiri adalah kehidupan itu, karena Dia sendirilah yang menyatakan sebelum Dia ditangkap sebelum Dia disalibkan. Kita harus percaya bahwa Yesus telah bangkit, Dia telah dinubuatkan melalui nab-nabi, melalui para rasul sebagaimana yang dikatakan dalam II Timotius 2 : 11 “ bahwa jika kita mati dengan Dia, maka kitapun hidup dengan Dia”. Kita menampakkan melalui kebangkitan Kristus yang telah menang, kita perlihatkan dalam hidup kita, dalam perbuatan seperti yang dilakukan Yesus mau mengampuni orang lain yang bersalah kepada kita, mau berbuat baik kepada orang yang tidak berbuat baik kepada kita. Cara kita berfikir, bertindak dan bekerja berbeda dengan orang lain dan kalau kita telah mengenal Kristus dan kebangkitanNya tentu kita sudah dimampukan untuk berani tampil beda. Dalam iman percaya kita, diartikan banyak berbuat baik, banyak memberi yang terbaik untuk Tuhan, kita telah menjadi manusia yang baru, kita punya pengharapan, tidak mudah kecewa dan putus asa dan tidak mudah lupa apabila ada masalah yang kita hadapi dalam hidup ini. Karena kita tahu kebangkitan Yesus dari kematian menunjukkan bahwa Ia benar-benar berkuasa terhadap kehidupan dan kematian. Kebangkitan Yesus juga adalah satu jaminan kepada orang percaya terhadap kebangkitan dan kehidupan yang kekal (I Tesalonika 4 :14, II Kor 4 : 14). Kepada orang yang percaya kepada Yesus kematian itu bukanlah akhir dari segalanya tapi masih ada lagi kehidupan kekal dibalik kematian itu. Kebangkitan Yesus menunjukkan bahwa Yesus lebih berkuasa daripada kuasa dosa, iblis dan kematian. Dia telah menang kebangkitan Yesus bagi orang Kristen yang percaya dari dahulu sampai sekarang jadi satu jaminan untuk mendapatkan kehidupan yang kekal.

Pdt. Johannes Karosekali
Pendeta GBKP Bandung Pusat
081362696301

Catatan Sermon:
  1. Ada dua hal yang dapat kita pelajari dari nats ini, pertama Maria dalam dukacita datang ke kuburan. Pengalaman Maria dalam keadaan berduka, menanggapai segala sesuatu secara negatif positif. Dan hal ini lumrah sebagai manusia. Kedua, Duka cita bertemu dengan Yesus menjadi berubah sukacita. Bagi kita sekarang, bagimana supaya kita bertemu dengan Yesus? Dalam pergumulan yang berat sekalipun datanglah kepada Yesus, baik melalui doa, puji-pujian dan persekutuan. Yesus selalu rindu bertemu dengan kita (Wahyu 3:20), masalahnya apakah kita mau bertemu dengan Dia. Jangan-jangan kita berupaya mengelakkan pertemuan itu.
  2. Cara bertemu dengan Yesus dengan bersekutu (Matius 18:20), membuka hati (Wahyu 3:20), dengan berbuat baik, khususnya bagi saudara yang “kecil” (Matius 25:40). Syaratnya kesungguhan mau bertemu.


Artikel lain yang terkait:



0 komentar:

Post a Comment