Thursday 4 August 2011

Mempercayakan Diri

Hari itu adalah tanggal 30 Juni 1958. Pagi hari itu, air terjun Niagara mendere dengan megahnya di aras baru sebelah bawah. Kawat sepajang 340 meter telah terbentang dari tepi yang satu ke tepi yang lainnya. Charles Blondin, juara jalan di atas kawat sedunia, akan berjalan melalui kawat itu.

Para penonton berdatangan dengan naik kereta api istimewa dari Toronto dan Buffalo untuk menyaksikan pertunjukkan yang sangat menarik ini.

Charles Blondin menggunakan sebuah tongkat seberat 18 kg untuk menjaga keseimbangan tubuhnya. Ia mulai bergerak maju melintasi kawat, dan penonton terdiam semua. Yang terdengar hanyalah deru air terjun Niagara saja. Ketika dia tiba dengan selamat di ujung kawat yang satu lagi, penonton bersorak-sorai dengan gegap gempita, melebihi deru air terjun! Kemudian, Charles Blondin menatap wajah setiap penonton yang hadir dan meminta seorang penonton yang hadir dan meminta seorang penonton untuk ikut bersamanya menyeberang lagi di atas punggungnya. Ia menantang para penonton, "Siapa yang berani ikut?" Para penonton saling tunjuk dan mendorong. Ia tiba-tiba lalu menunjuk seorang yang berada paling depan dan bertanya, "Percayakah Anda bahwa saya dapat menyeberangkan Anda dengan selamat sampai ke tempat tujuan?" "Tentu," jawab orang itu. "Kalau begitu mari ikut dengan saya!" "Oh… kalau itu saya tidak mau." Beberapa orang ditantang untuk menyeberang, tetapi tidak ada seorang pun yang berani bertindak untuk menerima ajakannya.

Tiba-tiba ada seorang yang maju ke depan dan berani menerima ajakan dari sang juara, namanya Henry Colcord, pengurus harta milik Charles Blondin. Orang ini percaya akan kemampuan sang juara dan berani mempertaruhkan nyawanya. Mereka lalu mulai berjalan dengan hati-hati, dan para penonton pun menahan napas. Tongkat sepanjang 10 meter itu ikut bergerak, dan tiba-tiba kawat menjadi melengkung karena berat badan kedua orang itu. Setapak demi setapak, dengan perlahan-lahan, tetapi pasti, mereka terus berjalan. Mereka sampai di tengah-tengah. Di bawah mereka terdapat air yang deras membuih, dan kedua orang itu seperti tergantung di awan saja. Mereka lalu mendekati tepi yang di seberang. Keadaan menjadi tegang, orang-orang mulai khawatir ketika kawatnya bergoyang dengan kuat. Sang juara meminta temannya untuk turun. Colcord lalu berdiri dengan kakinya pada kawat, kedua tangannya memegang bahu Blondin. Blondin berkata, "Bersatulah dengan saya, jika saya goyang, ikutlah goyang. Jangan melakukan gerakan menurut gerakan menurut kemauan sendiri kalau Anda ingin selamat!" colcord menurutinya. Kawatnya pun lebih bergoyang lagi. Blondin berjalan lagi. Tiada seorang pun yang mengetahui bagaimana mereka bisa berjalan seimbang dengan tenang dan hati-hati. Akhirnya, langkah terakhir pun selesai sudah dan kedua orang tersebut berdiri di atas tanah lagi dengan selamat. Para penonton histeris, berteriak, dan menyerbu kedua orang ini dengan gembira. Tiada ketegangan lagi, dan pengalaman yang menakutkan sudah berakhir.

Kawat besar keselamatan membentang di antara tepi jurang. Di sebelah jurang itu adalah masa sekarang dan di seberangnya adalah alam maut. Kawai itu selalu ada, tidak pernah putus. Hanyalah Yesus Kristus yang sudah dan mampu menyeberanginya.

Anda mungkin sudah pernah mendengar tentang hal itu. Mungkin Anda sama seperti penbonton yang diajaka oleh Blondin, dimana Anda sampai pada tingkat "percaya" bahwa Yesus mampu nenyeberangkan Anda. Tetapi "percaya" saja tidaklah cukup. Anda harus berani bertindak. Percaya itu sebenarnya berarti "MEMPERCAYAKAN DIRI" sepenuhnya kepadaNya agar Anda diseberangkan. Tindakan inilah yang harus anda lakukan setiap hari dalam mengiringi Tuhan Yesus: MEMPERCAYAKAN DIRI SEPENUHNYA KEPADA TUHAN YESUS.

"Demikian juga halnya dengan iman: jika iman itu tidak disertai perbuatan, maka iman itu pada hakekatnya adalah mati." (Yakobus 2:17)

Sumber: Secangkir Sup bagi jiwa Anda 1


Artikel lain yang terkait:



0 komentar:

Post a Comment