Sunday 18 September 2011

Khotbah Lukas 18:28-30, Minggu 2 Oktober 2011

Introitus :
Karena itu, saudara-saudaraku yang kekaksih, berdirilah teguh, jangan goyah,dan giatlah selalu dalam pekerjaan Tuhan! Sebab kamu tahu, bahwa dalam persekutuan dengan Tuhan jerih payahmu tidak sia-sia (1 Korintus 15:58)

Bacaan : Masmur 78:32-35; Khotbah : Lukas 18:28-30

Thema :
Pilihan hidup kita adalah mengikut Yesus.
Pendahuluan
Ada sebuah cerita dari Yunani. Pada suatu ketika,ada seorang pemuda mendatangi seorang bijak bernama Aristoteles. Ia hendak menguji hikmat filsuf Yunani yang terkenal itu. Ia membawa anak burung,menyembunyikan dibalik punggungnya dengan kedua tangannya. Ketika berhadapan dengan Aristoteles,dia berkata; “menurut anda,apakah anak burung ini hidup atau mati”? Anak muda ini berkikir,jika Aristoteles menjawab mati, maka ia akan melepas burung itu tetapi jika dia menjawab hidup,maka ia akan mencekik leher burung itu. Dengan rasa was-was si pemuda ini menunggu jawaban. Sambil tersenyum, Aristoteles menjawab, ”Anak muda,hidup mati burung itu ada dalam genggaman tanganmu. Jika engkau memnghendaki hidup,maka burung itu pasti akan hidup.Tetapi jika engkau menghendaki mati,maka burung itu akan mati”. Dengan mendengar jawaban ini,si pemuda tersebut mengangguk kagum dan mengakui kebijaksanaan yang dimiliki oleh Aristoteles.

Cerita ini mengandung pesan bahwa manusia hidup diperhadapkan kepada kebebasan dalam memilih,menentukan dan memutuskan tujuan hidupnya. Dalam segala hal kita bebas namun kebebasan itu bukan berdasarkan ukuran-ukuran duniawi. Memilih hidup berarti mengikut Yesus. Mengikut Yesus tentu melakukan kehendakNya. Apa yang mesti kita perbuat dan bagaimana kita melakukannya. Pertanyaan ini jugalah yang dipertanyakan oleh Petrus kepada Yesus ketika mengikut Dia. Melalui khotbah minggu ini, mari kita melihat sukacita apa yang kita peroleh ketika kita memilih untuk mengikut Yesus.

Pendalaman Nats
Lukas 18:28-30, menceritakan tentang Petrus sebagai perwakilan seluruh murid menuntut penjelasan mengenai upah mengikut Yesus. Pada ayat 28, Petrus berkata: ”kami ini telah meninggalkan segala kepunyaan kami dan mengikut Engkau”. Artinya semua para murid Yesus merelakan untuk meninggalkan pekerjaan ,tempat tinggal dan saudara mereka demi mengikut Yesus. Mempertaruhkan seluruh hidupnya untuk setia dan taat terhadap Gurunya,tanpa rasa ragu atas panggilan sebagai murid (Band.Luk.5:11,Markus 1:16-20). Dengan perkataan Petrus tersebut, Yesus melihat dan mengetahui bahwa diantara para muridNya mengharapkan upah berupa kedudukan atau jabatan dan harta yang mereka peroleh.Seperti yang pernah terjadi pertengkaran diantara murid tentang siapa yang terbesar di antara mereka,(Luk.9:46). Pemahaman yang keliru ini, Yesus menegaskan dalam ayat 29, ”orang yang karena kerajaan Allah meninggalkan rumahnya,isterinya atau saudaranya,orang tuanya atau anak-anaknya”. Penegasan Yesus dalam ayat ini bahwa pekerjaan pelayanan bertujuan untuk memberitakan Injil,menghadirkan kerajaan Allah atau memperoleh hidup kekal, bukan hanya sebatas kepentingan pribadi atau kebutuhan secara lahiriah. Dapat kita bandingkan dari kesaksian Rasul Paulus dalam 1Korintus9:16-17 : ”Karena jika aku memberitakan injil, aku tidak mempunyai alasan untuk memegahkan diri. Sebab itu adalah keharusan bagiku. Celakalah aku jika tidak memberitakan injil. Kalau andaikata aku melakukannya menurut kehendakku sendiri,memang aku berhak menerima upah. Tetapi karena aku melakukannya bukan menurut kehendakku sendiri,pemberitaan itu adalah tugas penyelenggaraan yang ditanggungkan kepadaku”.

Ayat 30, akan menerima kembali lipat ganda pada masa ini juga,dan pada jaman yang akan datang ia akan menerima hidup yang kekal. Dalam hal ini Yesus menjamin bahwa hidup kita ada dalam tangan Tuhan, kini dan masa yang akan datang. Janji ini tidak hanya berlaku bagi para murid Yesus, tapi juga berlaku bagi setiap orang yang percaya, memikul salib dan mengikut Yesus. Di setiap masa dan sepanjang zaman Allah memberkati setiap orang yang setia dan taat akan firmanYa. Allah melipat gandakan bagi setiap orang yang mengedepankan kehendakNya (Mat.6:33, Luk.6:20-26, Bacaan; Mas.78:32-35).

Pointer Aplikasi
Ketika kita meninggalkan sesuatu untuk percaya dan mengikut Yesus, mengedepankan kepentingan Tuhan dengan iklas dan dalam kehendakNya,pada saat itu juga Yesus memampukan kita mengatasi segala kesulitan dan memberikan berlipat ganda dari yang kita miliki saat ini, antara lain:
  1. Yesus dapat menerima kesalahan dan kelemahan kita dan membawa kebaikan dari kesalahan dan kelemahan itu sendiri.
  2. Dia dapat menerima pilihan kita dan menyesuaikannya kedalam rancanganNya, agar kita sampai di tempat yang tepat pada waktu yang tepat.
  3. Dia melihat dan mengetahui pergumulan kita dan menggunakannya untuk membawa kebaikan bagi kita dan bagi kemuliaan Allah.
  4. Dia sanggup merancang segala hal sampai yang terkecil sekalipun dalam kehidupan ini menjadi sukacita bagi setiap orang.
  5. Rasul Paulus mengatakan dalam 1 Korintus15:58 (introitus), ”Karena itu,saudara-saudaraku yang kekasih, berdirilah teguh, jangan goyah, dan giatlah selalu dalam pekerjaan Tuhan! Sebab kamu tahu,bahwa dalam persekutuan dengan Tuhan jerih payahmu tidak sia-sia”. Amin.
GBKP Rg.Tambun, 18 Ags 2011
Pdt.Terima Tarigan


Artikel lain yang terkait:



2 komentar:

Anonymous said...

Tafsir bagus tapi keluar konteks

Anonymous said...

Bagus :)

Post a Comment