Tuesday 6 December 2011

Khotbah Lukas 1:39-45, Minggu 18 Desember 2011

Intoitus :
Tetapi karena Tuhan mengasihi kamu dan memegang sumpahNya yang telah diikrarkanNya kepada nenek moyangmu, maka Tuhan telah membawa kamu keluar dengan tangan yang kuat dan menebus engkau dari rumah perbudakan, dari tangan Firaun, raja mesir/ Tapi TUHAN ngkelengi kam dingen isehkenNa ateNa padan si ipadankenNa man nini-ninindu. E me sabapna maka iselamatkenNa kam alu kuasaNa si mbelin, janah ibebaskenNa kam i bas perbudaken raja Mesir nari ( Ulangan 7:8 )

Bacaan : 2 Korintus 1: 18-22; Khotbah : Lukas 1 : 39-45

Tema :
Tuhan Setia Akan JanjiNya/Dibata setia nehken PadanNya

Pendahuluan
Janji Tuhan adalah pasti…apa yang dikatakan Tuhan pastilah digenapi. Tuhan mengatakan kepada Abraham akan keturunan seperti bintang dilangit dan seperti pasir ditepi laut yang tidak terhitung banyaknya. Dalam penantian yang lama dan usia yang lanjut Sarai isteri Abraham melahirkan Ishak, Tuhan setia akan janjiNya. Tuhan mengasihi bangsaNya dan berjanji membebaskan bangsaNya dari perbudakan Mesir. Mereka melintasi Laut Merah sama seperti melintasi tanah kering, sedangkan orang-orang Mesir tenggelam, ketika mereka mencobanya juga, Tuhan setia akan janjiNya. Didalam Tuhan hanya ada “Ya” sebab Kristus adalah “Ya” bagi semua janji Allah.

Pendalaman Nats
Lukas 1 : 39, adalah respon kebahagian Maria menjadi ibu dari anak Allah sehingga hatinya dipenuhi sukacita oleh karena hak istimewa itu. Namun pada sisi yang kebahagian Maria juga akan berita yang disampaikan Malaikat Gabriel bahwa Elisabet saudaranya pada masa tuanya juga sedang mengandung seorang anak laki-laki pada hari tuanya dan telah memasuki bulan keenam ( Lih.Luk 1 : 36 ). Kebahagian yang dialami Maria memgerakkannya berjalan kepegunungan menuju sebuah kota di Yehuda, masuk kerumah Zakharia dan memberi salam kepada Elisabet.

Lukas 1: 40-45, Zakharia dan Elisabet adalah pasangan suami isteri yang setia kepada Tuhan. Kesetian pasangan ini mendatangkan berkat bahkan berkat yang melampaui logika karena sudah tua dan disebut mandul tetapi beroleh berkat anak. Tidak ada yang mustahil bagi Tuhan. Anak itu dinamai Yohanes yang adalah kependekan dari Yehohanan yang berarti hadiah Jehovah atau Allah adalah rahim. Sesuai dengan yang dikatakan Tuhan kepada Zakharia melalui malaikat “ dan ia akan berjalan mendahului Tuhan dalam roh dan kuasa Elia untuk membuat hati Bapa-bapa berbalik kepada anak-anaknya dan hati orang-orang durhaka kepada pikiran orang-orang benar dan dengan demikian menyiapkan bagi Tuhan suatu umat yang layak bagi-Nya (Lih.Luk 1:17). Tuhan telah menyampaikan janjiNya kepada Zakharia dan janji itu digenapi.

Pointer Aplikasi
Kesetiaan dan janji Tuhan adalah pasti..Bagaimana dengan kita ?...Maria dalam pergumulannya mengandung anak belum menikah tetap berserah kepada Tuhan bukan menyerah. Zakharia dan Elisabet walaupun belum mendapat anak pasangan suami isteri ini tetap setia kepada Tuhan. Zakharia tidak meninggalkan isterinya sebaliknya Elisabet juga demikian. Dari Injil Lukas 1: 6 kita dapat mengetahui bahwa “ Keduanya” ( Zakharia & Elisabet ) adalah benar dihadapan Allah dan hidup menurut perintah dan ketetapan Tuhan dengan tidak bercacat. Pada sisi yang lain kita juga melihat bagaimana Maria, Zakharia & Elisabet ketika dianugrahkan kegembiraan/kebahagiaan mereka tetap memuliakan Tuhan, ini nyata dari nyanyian pujian Maria (Luk.1 : 46-56) dan nyanyian pujian Zakharia (Luk.1:67-80). Saudara-saudara yang dikasihi Tuhan….pada zaman sekarang ini sering terjadi manusia tidak setia pada janjinya. Suami isteri tidak setia pada janji pernikahannya dengan alasan tidak punya anak, atau karena telah tergoda pada PIL/WIL (Pria idaman lain/Wanita idaman lain).Sering janji tinggal janji namun tidak ditepati : janji datang malam minggu karena hujan saja tidak jadi, janji mensejahterakan rakyat tapi nyatanya sejahtera pribadi, janji kalau sembuh rajin bersekutu nyatanya tidak datang-datang juga, sehingga timbullah penyakit lupa, lupa kegereja, PA, berdoa dan mengucap syukur.

Tuhan setia akan JanjiNya, sebab Kristus adalah “ya” bagi semua janji Allah, jaminan dari semua yang telah disediakan untuk kita ( baik kini dan nanti ). Ketika harapan dan keinginan belum tercapai jangan menjadi bimbang, putus asa dan tidak percaya Tuhan karena firman Tuhan mengatakan “ Dan berbahagialah ia, yang telah percaya, sebab apa yang dikatakan kepadanya dari Tuhan, akan terlaksana ( Luk 1: 45 ). Bagi kita yang telah dianugrahkan berkat-berkat melimpah tetaplah setia kepada Tuhan jangan pernah melupakan Tuhan. SETIA “ SUSAH ENAK TETAP INGAT ALLAH “. Amin

Pdt Karvintaria br Ginting, STh
GBKP Rg.Cijantung
08126359640


Catatan Sermon:
Beberapa hal menjadi renungan. (1) Maria juga manusia biasa. Ketika kepadanya diberitahukan bahwa dia akan mengandung dan melahirkan seorang anak, sementara Maria masih perawan, perlu penguatan dengan kesaksian hidup orang lain dalam hal ini Elisabet. (2) Bayi Elisabet ternyata lebih dapat mengenal ibu Tuhan Yesus, dengan melonjak ketika mendengar dan mengetahui Maria datang memberi salam. Bagaimana dengan kita?


Artikel lain yang terkait:



0 komentar:

Post a Comment