Monday 5 November 2012

Khotbah Ibrani 10:19-25, Minggu Tgl.18 November 2012

Introitus : 
Karena itu marilah kita menghadap Allah dengan hati yang tulus ikhlas dan keyakinan Iman yang teguh (Ibrani 10 : 22a )

Bacaan : Daniel 12 : 1 - 3; Khotbah : Ibrani 10 : 19 - 25

Thema : 
Tetap mendekatkan diri kepada Allah dengan taat dan setia

Pendahuluan
Seseorang dapat menunjukkan kepada orang lain jalan menuju istana namun tak berwenang untuk membawa orang itu langsung bertemu dengan presiden. Namun berbeda dengan Yesus, Ia langsung dapat membawa kita langsung sampai ke hadirat Allah.

Pendalaman Nats
Surat Ibrani dituliskan untuk menguatkan iman orang Kristen yang sedang mengalami penderitaan dan tantangan yang hebat dari ajaran sesat serta ketidaktaatan kepada Allah. Penulis ibrani menekankan 3 hal kebenaran :
  1. Yesus adalah anak Allah lebih besar kuasanya dibandingkan nabi-nabi yang ada dalam kitab perjanjian lama
  2. Yesus adalah imam, lebih besar kuasaNya dari imam-imam yang ada dalam kitab perjanjian lama
  3. Dalam Yesus orang yang percaya diselamatkan dari dosa, ketakutan dan kematian.

Judul kecil perikop khotbah ini adalah “ketekunan” yaitu suatu ajakan kepada setiap pembaca dan pendengar nats ini untuk beriman teguh kepada Yesus Kristus saja dan melakukan perbuatan yang benar, kesungguhan dalam beribadah kepadaNya.

Ayat 19 – 21, Yesus adalah pembuka jalan yang baru dan seorang imam besar.
Dulu orang Israel tidak memiliki akses langsung ke ruang Mahakudus, mereka diwakili oleh imam besar dengan membawa persembahan korban dan itu hanya dilakukan sekali setahun saja ( Ibrani 9 : 7 ). Tetapi melalui kematian Yesus di kayu salib maka Yesus telah menjadi Imam besar yang mempersembahkan tubuh, darahnya sebagai persembahan kurban yang sempurna untuk selamanya ( Ibrani 10 : 10-14 ) sehingga jalan baru itu telah tersedia. Jika dulu manusia tidak dapat secara langsung bertemu dengan hadirat Allah tetapi didalam Yesus Kristus setiap orang yang percaya dapat secara langsung mendekatkan diri kepada Allah dan berjumpa dengan Allah.

Ayat 22 – 23, menghadap Allah dengan keyakinan iman yang teguh
Iman percaya kepada Yesus Kristus harus dipegang teguh jangan sampai lepas karena pada akhir zaman namanya tertulis dalam kitab kehidupan ( Daniel 12 : 1-3 ). Agar terawat dan terjaga perlu ketaatan dalam berbakti kepadanya. Setiap orang sebenarnya membawa serta tempat ibadahnya sendiri di dalam hatinya, tetapi banyak pemilik tempat ibadah itu lupa memasukinya dengan alasan kesibukan dan pekerjaannya. Kesuksesan dan kekayaan dapat membuat orang lupa dengan Allah bahkan persoalan hidup dan penderitaan bisa meyebabkan manusia ragu pertolongan dan keberadaan Tuhan.

Ayat 24 – 25, Saling memperhatikan, saling mendorong dalam kasih dan jangan menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita.
Perhatian dan cinta kasih adalah kebutuhan setiap manusia. Orang Kristen hidup bukan untuk kepentingan dirinya sendiri melainkan juga untuk kepentingan orang lain. Sikap hidup orang Kristen haruslah memancarkan kasih Kristus. Kepedulian dan kebaikan haruslah menyentuh manusia sehingga dengan demikian kita bisa memperkenalkan Yesus yang adalah kasih senantiasa. Tentu tidaklah cukup ibadah dilakukan dengan tugas praktis mengasihi orang lain, kita juga harus beribadah bersama. Ada beberapa orang meninggalkan ibadah digereja dengan alasan misalnya :
  • Tidak mesti kegereja dengar firman Tuhan. Baca sendiri, dengar melalui radio dan siaran televisi. Memang benar dapat dengar Firman Tuhan secara pribadi. Namun harus diingat bahwa persekutuan Kristen adalah vertical ( manusia dengan Tuhan )dan horijontal ( manusia dengan manusia ). Bersekutu itu berarti bukan sendiri melainkan bersama dengan yang lain.
  • Tidak kegereja karena rasa sombong. Merasa tidak butuh gereja. Keangkuhan social itu tidaklah baik tetapi keangkuhan rohani dan intelek itu lebih tidak baik. Manusia yang bijaksana adalah dia yang merasa bodoh dihadapan Tuhan. Ingatlah, kegereja jangan dengan tujuan untuk menerima saja tapi juga untuk memberi (diri, talenta, dll, untuk memuliakan Tuhan )
  • Kalau ia melihat ada kekurangan yang harus dibenahi digereja maka adalah kewajibannya untuk datang membantu dan memperbaiki bukan meninggalkan, mengomentari saja tanpa aksi.
  • Tidak kegereja mungkin karena ada sikap pilih-pilih. Pilih-pilih teman yang cocok, selevel dan sederajat. Pilih-pilih gedungnya yang mewah dan fasilitas wah..bahkan ada juga yang pilih-pilih pengkhotbah yang menyenangkannya. Tidaklah salah kita beribadah untuk menyenangkan hati dan jiwa kita namun yang terutama adalah memuliakan dan menyenangkan hati Tuhan.
Pointer Aplikasi
1. Yesus adalah jalan yang menghubungkan kita langsung dapat bertemu dengan Allah.
2. Menghadap Allah dengan hati yang tulus dalam iman yang teguh
3. Dekat Allah saja senantiasa, baik dalam senang maupun susah
4. Rajin beribadah ke gereja, ber- PA dan kasih kepada sesama

Ilustrasi : Percakapan seorang tukang pangkas dan pasiennya
Tukang pangkas : “Tuhan itu tidak ada, kalau ada kenapa banyak sekali orang yang menderita Di dunia ini “.
Pasien : (diam saja tapi dalam hati tidak setuju)
Tukang pangkas : Kalau Tuhan ada masakan Dia membiarkan didunia ini banyak orang jahat
Pasien : (Makin tidak setuju tetapi tetap tidak menjawab)

(Setelah selesai pangkas dan membayar, sipasien pergi. Dijalan dia terus berfikir tentang perkataan tukang pangkas itu hingga akhirnya di lorong jalan ia melihat ada anak muda yang rambutnya gondrong, acak-acakan dan ada yang gimbal, seketika itu ia pun berlari kembali menjumpai si tukang pangkas) dan berkata :

Pasien : “Pak… di dunia ini tidak ada tukang pangkas”
Tukang pangkas : “apa katamu…tidak ada tukang pangkas? bukankah kamu baru saja Saya pangkas…”
Pasien : “Iya tapi di dunia ini tidak ada tukang pangkas, kalau ada tukang Pangkas kenapa masih banyak orang berambut gondrong serta berambut acak- acakan”
Tukang pangkas : “itu karena dia tidak datang ke tukang pangkas untuk dipangkas”
Pasien : “Tuhan itu juga ada di dunia ini hanya saja manusia yang tidak datang KepadaNya untuk bersekutu dan taat kepadaNya ”

Pdt Karvintaria br Ginting, STh
GBKP Rg.Cijantung




Catatan Sermon
1. Jika kita dekat dengan Allah maka kuasa, pasilitas yang Allah miliki akan kita nikmati juga.
2. Kita harus bersekutu di Gereja, dasar Alkitabiah Allah menekankan tempat Khusus, berarti ada kesepakatan yang diakui.


Artikel lain yang terkait:



0 komentar:

Post a Comment