Thursday 25 April 2013

Khotbah Kisah Rasul 1:6-14, Kamis 9 Mei 2013 (Kenaikan Tuhan Yesus)

Introitus : 
Dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan
Sampai ke ujung bumi (Kisah Para Rasul 1 : 8b).

Bacaan : Markus 16 : 14 -20; Khotbah : Kisah Para Rasul 1: 6-14

Thema : 
“Kita adalah Saksi Kristus” (“Kita me jadi Saksi Kristus”)

Jemaat yang dikasihi Tuhan Yesus Kristus.
Hari Kenaikan Yesus ke sorga adalah merupakan peristiwa penting yang tiap tahunnya kita peringati dan dirayakan oleh seluruh umat kristiani. Peristiwa ini penting karena bagian dari pada peristiwa sejarah keselamatan di dalam Yesus Kristus. Kenaikan Yesus ke sorga merupakan puncak dari pada pengangkatan Kristus dalam kemuliaan Allah. Dia diangkat, ditinggikan, dan dimuliakan oleh Allah dengan duduk disebelah kanan Allah(Markus 16:19,Ibrani 1:3-4).

Kenaikan Kristus ke sorga membuka jalan dan menjadi jaminan bagi orang percaya bahwa kita akan turut diangkat dan ditinggikan. Hal ini menjadi harapan yang pasti bagi setiap orang percaya, Kristus telah menyediakan tempat di pangkuan Allah Bapa. Inilah kepastian kehidupan yang kekal bagi setiap orang percaya. Sebagaimana Kristus telah diangkat dan di tinggikan maka demikianlah kita sebagai orang yang percaya kepadaNya juga di angkat dan ditinggikan dalam kehidupannya. Kenaikan Kristus ke sorga telah mengangkat status setiap orang percaya menjadi pewaris kerajaan Allah. Sebagai pewaris kerajaan Allah hendaknya kita menunjukkan citra diri warga kerajaan Allah sebab kita adalah saksi Kristus di dunia ini (Thema Khotbah).

Melalui teks khotbah dalam Kisah Para Rasul 1 : 6 – 14, di ceritakan tentang proses kenaikan Yesus ke sorga. Dalam peristiwa ini ada beberapa hal yang menjadi perenungan bagi kita sebagai saksi Kristus antaralain: Pertama, Sebelum Yesus diangkat kesorga, Ia menjannjikan bahwa Para Rasul akan menerima kuasa dari Roh Kudus dan sekaligus perintah : “Kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi”(Introitus). Janji tersebut mengandung makna,Perlengkapan,perlindunga dan peneguhan akan tugas pelayanan yang di embankan kepada Rasul-rasul untuk menjadi saksi tentang apa yang mereka lihat dan alami bersama Yesus. Tugas pelayanan telah dipercayakan kepada Rasul- Rasul supaya diteruskan dan dilakukan dengan penuh tanggung jawab . Demikian juga halnya dengan kita sebagai orang yang percaya yang sekaligus terlibat dalam tugas panggilan itu sampai ahir hidup kita di dunia ini.

Kedua, Setelah Yesus terangkat ke sorga, Para Rasul berdiri melihat dan menatap kelangit dan dua orang yang berpakaian putih adalah malaikat Tuhan berkata kepada mereka bahwa Yesus akan datang kembali dengan cara yang sama seperti Ia naik ke sorga. Lukas 21: 27,”Pada waktu itu orang akan melihat Anak Manusia datang dalam awan dengan segala kekuasaan dan kemuliaanNya”.

Sebagai saksi Kristus, kita tidaklah hanya berdiam diri, melihat dan meratapi tapi pergi untuk memberitakan injil sampai kepada ahir Zaman atau kedatangan Yesus yang keduakali. Dalam Wahyu 22: 11- 12, : “Barang siapa yang berbuat jahat, biarlah ia terus berbuat jahat, barang siapa yang cemar, biarlah ia terus cemar; dan barang siapa yang benar, biarlah ia terus berbuat kebenaran; barang siapa yang kudus, biarlah ia menguduskan dirinya ! Sesungguhnya Aku datang segera dan Aku membawa upahku untuk membalaskan kepada setiap orang menurut perbuatannya”.

Ketiga, Para Rasul dan beserta beberapa perempuan serta Mari ibu Yesus kembali ke Yerusalem dari bukit Zaitun yaitu di seberang lembah Kidron sekitar 2,5 km sebelah timur kawasan Bait Allah di Yerusalem.
Mereka semua bertekun dengan sehati berdoa bersama-sama. Doa adalah kekuatan dalam membangun kebersamaan dan persekutuan .

Doa adalah dasar kekuatan kita dalam melakukan pelayanan serta segala tantangan dan pergumulan yang kita hadapi.

Jemaat yang dikasihi Tuhan Yesus Kristus, kita adalah saksi Kristus yang rindu untuk meletakkan dasar hidup dan tanggungjawab tugas pelayanan pada keseriusan, kerendahan hati, kepatuhan dan kerelaan serta kesetiaan . Kita adalah anak-anak Allah yang dipanggil untuk menjadi garam dan terang bagi dunia ini serta menjadi saluran berkat bagi orang lain. Amin

Rg. GBKP Tambun
Pdt.Terima Tarigan


Artikel lain yang terkait:



0 komentar:

Post a Comment