Wednesday 6 November 2013

Renungan / Khotbah Yesaya 2:1-5, Minggu 1 Desember 2013 (Advent I)

Introitus : 
Sebab itu siapkanlah akal budimu, waspadalah dan letakkanlah pengharapanmu seluruhnya atas kasih karunia yang dianugerahkan kepadamu pada waktu penyataan Yesus Kristus (1 Petrus 1:13)

Pembacaan : Roma 15: 4 - 13 ( Antiponal ); Khotbah : Jesaya 2: 1 - 5 ( Responsoria )

Thema : Berjalanlah dalam terang (Erdalinlah ibas terang)

Saudara yang kekasih,
Minggu ini kita memasuki minggu advent yang pertama, dimana pada minggu advent yang pertama ini menekankan aspek ESKATOLOGIS yang mana mengarahkan pandangan kita kepada kedatangan kristus yang kedua kalinya. Minggu ini diisi dengan thema sikap gereja dalam menantikan kedatangan kristus untuk menghakimi manusia.

Pada minggu ini yang menjadi nats renungan diangkat dari kitab nabi Jesaya 2 : 1-5 tentang damai yang kekal,yang akan terjadi pada saat datangnya raja yang adil yang membawa perdamaian yang sangat indah.

Nabi Jesaya yang bekerja di kerajaan YEHUDA, dan tinggal di jerusalem ( 7: 1-3 ; 8: 3-4 ; 37:21, adalah anak Amos, dia tampil bernubuat pada masa pemerintahan raja Uzia,Yotam,Ahas, dan Hiskia. Nama Jesaya dalam ibrani berarti Tuhan adalah keselamatan.

Saudara yang kekasih, Jerusalem adalah tempat didirikannya Bait Suci, atau tempat beribadah bangsa Israel. Mereka yakin Jerusalemlah tempat yang di tentukan Allah menjadi tempat yang kudus bagi-Nya. Jerusalem adalah juga kota kebanggaan Israel. Karena disinilah Daud mendirikan kerajaan Israel.

Alkitab banyak menuliskan keistimewaan kota Jerusalem juga disebut.
- Tempat kediaman Allah
- Gunung batu yang tak akan goyah
- Tempat perlindungan dan sukacita bagi umat
- Kota Daud

Sebagaimana telah disebutkan adi bahwa Jerusalem atau bukit sion diyakini sebagai tempat khusus dimana Allah berkenan hadir, karena disanalah didirikan bait Allah yang megah. Bagi Israel pendirian bait Allah merupakan hal penting karena :
  1. Bait Allah dianggap sebagai lambang atau gambaran iman, karena Allah menyatakan bahwa tempat itu sebagai tempat penyembahan kepadaNya, dan tempat bagiNya menjelaskan apa yang ia kehendaki untuk dilakukan umatNya.
  2. Bait Allah merupakan gambaran tentang ke-kudusan Allah dan memotivasi umat untuk datang dengan kerendahan hati dengan prinsip takut akan Allah.
  3. Bait Allah merupakan lambang perjanjian dengan umatNya, dimana perintah/hukum Tuhan akan diperdengarkan sebagai penuntun perjalanan hidup umat Israel.
  4. Dibait Allahlah ia memberikan pengampunan dosa, ketika umat datang bersujud menyatakan penyesalan akan dosa yang ia perbuat.
  5. Dibait Allahlah umat menyatakan iman percayaNya kepada Allah.
  6. Bait Allah sebagai tempat bagi umat memanjatkan doa dan pujiannya.
Saudara yang kekasih,
Jesaya menubuatkan bahwa pada hari terakhir gunung tempat rumah tuhan akan berdiri tegak, umat Israel yakin bahwa Allah pasti berdiam ditempat yang tinggi, ya Allah yang lebih tinggi dari segala sesuatu yang ada di dunia ini. Karenanya pendirian baikNya pun harus ditempat yang tinggi yang terlihat dari segala penjuru.

Jesaya juga melihat bahwa bangsa-bangsa akan datang secara spontan tanpa perintah, mereka datang untuk:
  1. Menerima pengajaran tentang apa yang harus dijalani untuk memperoleh keselamatan.
  2. Umat mengakui bahwa sion sebagai kota kudus adalah sumber akan tempat dimana Allah memberikan peraturan-peraturan -Nya. (Hukum -Nya)
DibaitNya itu Allah akan menjadi hakim atas segala bangsa-bangsa jika umat Israel menerima pengajaran dan pembelaan dari hakim itu, maka apa yang selama ini mereka pakai, misalnya pedang,tombak, kini senjata itu akan bernubua tmenjadi mata bajak dan tombak menjadi pemangkas.
Artinya senjata-senjata yang selama ini dipergunakan untuk menghilangkan nyawa orang beralih fungsi menjadi alat yang menggemburkan tanah atau memangkas daun-daun anggur yang tidak berguna.Dengan kata lain kegeraman-kegeraman, kebencian, kemarahan diubah menjadi rasa cinta dan kebaikan.
Hal ini ditegaskan dalam ayat terakhir; semua keturunan Jakub berjalan dalam terang. Biasanya kalau terang datang, kegelapan akan sirna (Hilang).

Tema khotbah adalah : Berjalan Dalam Terang.
Orang yang berjalan dalam terang tidak akan tersandung. Didalam Mazmur 119:105 dikatakan bahwa firman Allah adalah pelita (Terang) sehingga tidak tersandung. Jadi berjalan dalam terang berarti berjalan menuruti firman tuhan.

Saudara yang kekasih,
Pada pembacaan pertama rasul Paulus juga mengingatkan Jemaat roma untuk mampu memberikan yang terbaik yang berguna untuk keselamatan orang lain karena kristus juga tidak hanya berfikir untuk dirinya pribadi. Kristus telah menerima kita didalam banyak kekurangan dan kelemahan kita. Kita juga dituntut untuk mampu dan mau menerima teman-teman kita didalam segala kekurangan dan kelemahan agar terpuji namat uhan.
Itulah yang harus kita lakukan sembari menantikan kedatangan kristus yang kedua kali. Agar kedatangan-Nya tidak menjadi hukuman tapi keselamatan bagi kita.

Graha, 26 - 10 - 2013
Pdt. A. GintingJawak


Artikel lain yang terkait:



0 komentar:

Post a Comment