Sermon 1 Oktober 2010
Introitus: Amsal 2:6; Bacaan: I Timotius 4: 13-16
Khotbah: Kejadian 30: 31-43
Thema:
Bijaksana menmggunakan pengetahuan
(Pentar makeken pemeteh)
Pendahuluan
Untuk menjelaskan nats khorbah perlu sekali kitab tahu watak dari dua orang tokoh kita yaitu Laban dan Yakub. Pertama, Laban adalah seorang yang selalu mencari keuntungan sendiri. Ia senang sekali Yakub menumpang di rumahnya bukan karena ia seorang yang baik hati, tetapi ia seorang yang cerdik memakai Yakub sebagai pembantu yang tidak usah dibayar ( seorang gembala yang terbaik di nergeri itu= kuat= pandai mengurus domba). Kedua, Yakub adalah seorang yang telah diberkati Ishak . Berkat itu adalah sebagi bau padang yang diberkati Tuhan, Allah memberikan embun yang dari langit, dan tanah-tanah gemuk di bumi dan gandum serta anggur berlimpah-limpah. Bangsa-bangsa akan takluk kepadamu … siapa yang mengutuk engkau, terkutuklah ia, dan siapa yang memberkati engkau, diberkatilah ia (Kejadian 27: 26-28). Tetapi Yakub sendiri adalah orang yang memakai kelicikannya untuk bertahan hidup dan berhasil, membawa kepada pendidikan/pengajaran bahwa hal tersebut tidak dapat dipertahankan.
Pembahasan Nats Kejadian 30:31-43
Nats khotbah adalah bagian dari rencana Yakub = rencana Tuhan (taat kepada perintah dan kehendak Tuhan 31:13) untuk pergi ke tempat kelahiranku dan ke negerikuSejak Yakub menjadi gembala kawanan ternak laban (berkembang sangat banyak, sebab sebelum Yakub datang harta milik Laban tidak begitu banyak, tetapi sekarang telah berkembang dengan sangat, dan ini oleh karena
berkat Tuhan. (30:30). Yakub meminta upah yang harus dibayar Laban (28).
Ayat 31- 34 Upah adalah kesempatan untuk mengembalakan domba
Upah yang diminta Yakub adalah kesempatan untuk mengembalakan (menjaga) kambing dan domba dengan syarat adalah pemisahan binatang yang berbintik-bintik dan berbelang-belang, domba yang hitam, dan segala kambing yang berbelang-belang dan berbinbtik-bintik (32).
Ayat 33-35 Permutusan hubungan keturunan.
Laban menyetujui syarat sebagai upah yang ditentukan oleh Yakub, bahwa pemisahan binatang yang berbintik-bintik dan berbelang-belang, domba yang hitam, dan segala kambing yang berbelang-belang dan berbinbtik-bintik, segala yang ada berwarna putih pada badannya, serta segala yang hitam di antara domba (35) untuk di jga-anak-anaknya. Untuk memutuskan garis keturunan warna tersebut Laban memisahkan jarak tiga hari perjalanan. Jadi tidak mungkin terjadi hubungan antara binatang/domba yang sudah dipisahkan tersebut (36).
Ayat 37-43 Proses perkebangbiakan ternak.
Yakub mengambildahan hijau dari pohon hawar, pohon badam dan pohon berangan, dikupasnyalah dahan-dahan itgu sehingga yang sampai putihnya kelihatan, diletakkanya dalam palungan (38) dan kambing itu suka berkelamin pada waktu datang minum. Hasilnya anaknya bercoreng-coreng, berbintik-bintik dan berbelang-belang (39) dan memisahkannya menjadi miliknya sendiri (40), pemilihan domba yang kuat mengabaikan domba yang lemah (Kej. 30: 41-42), maka bertambah-tambah harta Yakub.
Pointer Aplikasi
1) Kata biiaksana atau hikmat adalah kata yang memperlihatkan seseorang dapat mengambil keputusan pada saat dan situasi yang tepat sehingga orang tersebut selamat sentosa (band. Kebijaksanaan Salomo = hidup dan berpikir sesuai dengan kebenaran, jalan, dan pola Allah = Amsal 1:2). Hidup Bijaksana yang sejati ditentukan oleh bagaimana hubungan kita dengan Tuhan, sehingga kebijaksanaan tersebut tidak hanya menguntungkan diri sendiri tetapi menguntungkan juga bagi orang lain (membawa berkat).
2) Orang yang mempunyai pengetahuan dan memperaktekkan pengetahuannya adalah orang yang bijaksana. Yakub adalah orang yang mempunyai pengetahuan dan pengetahuannya tersebut dipraktekkanya, sehingga itu menjadi saluran berkat Allah. Belum tentu orang yang mempunyai pengetahuan mau mempraktekkan pengetahuannya (contoh orang yang menyimpan talenta yang dimilikinya, orang yang merasa rugi membagi pengetahuannya). Kita dapat memberikan apa yang kita miliki bukan apa yang tidak kita miliki.
3) Penyebab orang tidak memperaktekkan pengetahuannya adalah karena kemalasannya. Yakub tidak orang yang malas, ia orang yang rajin bekerja. Ia tidak memilih upah yang patut diterimanya dari Laban (Kej. 30:31 tidak usah, kau berikan aku apa-apa kepadaku; aku amu mengembalakan kambing dombamu dan menjaganya. Kalau hari hal ini ditawarkan kepada kita, rejeki nomplok atau hasil kerja keras, mana kita pilih? Jalan gampang untuk kaya atau jalan susah untuk kaya , mana kita pilih? Hidup jujur tapi miskin, hidup korupsi tapi kaya, mana kita pilih? Jalan sempit dan jalan lebar, mana kita pilih? Yakub memilih jalan penuh perjuangan dan Ia mengakui bahwa pekerjaan Allah yang menambah ternaknya (Kej. 31:7-9).
4) Pemimpim jemaat menjadi teladan bahasa Yunaninya tupos yang berarti “model”, “gambar”, “ideal” atau “pola”. Harus menjadi contoh dalam kesetiaan, kekudusan, ketekunan, dan kesalehan. Ini adalah pemimpin yang bijaksana memakai pengetahuan (Firman Allah).
Celeungsi, 30 September 2010
Oleh: Pdt.Rasmidi sembiring,S.Th
Catatan dalam sermon:
- Walaupun jakup dicurangi, namun Jakub tidak menyerah, ia memakai kepentarannya untuk berusaha. Sehingga menjadi kaya.
- Bukan alasan ekonomi yang mau ditekankan dalam peristiwa Yakub dan Laban, tapi supaya Yakub kembali pilang ke Israel. Perlu kita bijaksana supaya Tuhan terpuji.
- Dalam melakukan sesuatu pakailah hati nurani. Apa yang dilakukan Yakub bukan dari hati yang jahat. Tetapi dalam rangka (1) kesaksian bahwa Allah menyertai dan memberkati Yakub dan (2) dalam rangka agar Yakub mempunyai modal kembali ke Israel dan itu berarti berpisah dengan Laban, mertuanya.
1 komentar:
Mejuah - juah Pak Pendeta
Post a Comment