Introitus :
”Dan dalam keadaan sebagai manusia,Ia telah merendahkan diriNya,dan taat sampai mati dikayu salib” (Filipi 2:8).
Bacaan : Yesaya 50:4-9a; Khotbah : Matius 21:1-11
Tema :
Melakukan/meneladani Perbuatan Tuhan
I. Pendahuluan
Sebagai orang yang percaya kepada Yesus,kita memang harus belajar meneladani Kristus,baik dalam perkataan maupun dalam perbuatan.Karakter Yesus perlu kita teladani,ketika banyak orang yang mencai maki dan berusaha menyalibkanNya,sedikitpun Dia tidak membalasnya,Yesus tidak membiarkan caci maki,ancaman dan perbuatan jahat orang banyak masuk dan menguasai hatiNya,namun sebaliknya Ia mengasihi,mengampuni bahkan menyelamatkan manusia dari segala dosa-dosanya.
Pelayanan Yesus sepanjang hidupnya menunjukkan bahwa walaupun Ia adalah Anak Allah yang memiliki wewenang Ilahi,tapi Ia mampu tampil secara sederhana,kehadiranNa didunia ini membawa perubahan sehingga keberadaanNya membawa damai sejahtera.Kepatuhan dan kesetiaan Yesus kepada Bapa yang mengutus Dia itu juga yang ingin kita lakukan,sebab kita juga adalah hamba Allah,kita adalah buah pelayanan Yesus.Menjadi hamba Allah berarti bersedia memberi diri secara total (taat) diperbaharui oleh Allah dan bersedia menghadapi tantangan.Kita dipanggil untuk menyaksikan karya Kristus itu kepada semua orang.
II. Isi
Di dalam nats renungan kita matius 21:1-11 dapat kita lihat beberapa hal:
(1) Persiapan kedatangan Yesus (1-3)
Sebelum Yesus memasuki kota Yerusalem,terlihat bahwa Yesus dengan sengaja singgah di Betfage.Hal ini mengindikasikan bahwa Yesus bukan hanya lewat namun Dia datang kesitu oleh karena Dia mengetahui bahwa ada satu hal yang akan dilakukanNya di Betfage.Di kota Betfage Yesus menyuruh 2 muridNya untuk pergi kekampung yang ada di depan dan mengambil seekor keledai betina.Hal ini menunjukkan kepada kita bahwa Yesus adalah benar-benar Anak Allah yang mengetahui seluruh keberadaan ciptaanNya sehingga Ia dapat tahu di depan sana ada keledai yang tertambat.
Yesus mengatakan antisipasi apabila murid-murid yang dikirimnya ditegor atau ditanya ketika mengambil keledai itu.Hal ini menunjukkan bahwa Yesus memperhitungkan hambatan yang mereka akan hadapi.Antisipasi yang Yesus katakan ini berhubung karena keledai yang mereka akan ambil bukan milik mereka,sehingga Yesus memberikan jawababn,agar murid-murid dapat menjawab ketika mereka ditanya.Mereka tidak boleh mengambil secara paksa atau secara diam-diam tanpa sepengetahuan atau izin dari pemiliknya.karena Yesus menjamin bahwa mereka akan memperolehnya lalu dengan mengatakan”Tuhan memerlukanNya,Ia akan segera mengembalikannya”.Terlihat bahwa adanya kejujuran dan keadilan dan adanya jaminan bahwa keledai itu akan dikembalikan.Menjadi pelajaran bagi kita jujur dalam meminjam sesuatu pada orang lain dan juga ingat mengembalikannya.
(2) Nubuatan dan Penggenapan (4-5)
Dalam kitab Zakharia 9:9-10 nabi Zakharia sudah berkata tentang Mesias yang datang dengan lemah lembut dan dengan mengendarai seekor keledai bukan dengan mengendarai seekor kuda yang selalu dipakai dalam perang.Keledai dikenal karena stamina dan kemampuannya membawa beban yang berat,merupakan binatang tunggangan pilihan bagi kaum bangsawan di dunia Alkitab.Lalu keledai yang dimaksud yang merupakan nubuatan di PL adalah keledai yang gampang dijinakkan.dan keledai adalah simbol kemanusiaan,kedamaian.Sehingga Yesus memakainya sebagai simbol kedatanganNya sebagai raja Damai.Yesus memiliki perangai yang begitu lembut,sehingga Ia tidak datang dengan murka dendam tapi dengan belas kasihan untuk mengerjakan karya keselamatan .Makna kedatangan Yesus yang sederhana ini membuat orang yang kecil atau miskin boleh berbesar hati datang kepadaNya tidak dengan ketakutan karena Dia datang bukan dengan kuda yang berlari cepat.
(3) Yesus memasuki Yerusalem dan respon orang banyak (6-11)
Maka pergilah murid-murid Yesus dan dan berbuat seperti yang ditugaskan kepada mereka,hal ini menunjukkan bahwa 2 murid Yesus itu pergi tanpa protes,mereka langsung mengerkan tugas tanpa bersungut-sungut dan kekhwatiran karena Yesus menjamin perjalanan dan tugas mereka.Lalu mereka melakukan semua yang diperintahkan Yesus.Penting juga bagi kita agar kita hanya melakukan apa yang Yesus perintahkan tidak perlu yang berbuat yang lain-lain diluar dari kehendak atau perintah Yesus.
Respon orang-orang terhadap kedatangan Yesus yaitu mereka menghambarkan pakainannya di jalan,ada pula yang memotong ranting dari pohon-pohon dan menyebarkannya di jalan.Menunjukkan bhwa mereka menghormati Yesus yang mereka anggap sebagai raja dan Mesias yang akan menyelamatkan mereka dari jajahan Romawi.mereka menghormati Yesus karena dalam diri mereka terdapat harapan bahwa Yesus yang mereka sambut adalah Raja yang membebaskan dan bahkan memerintah di Israel.
“Hosana bagi anak Daud,diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan” perkataan dan penyambutan ini menjelaskan 2 hal yaitu:1)Penyambutan mereka terhadap kerajanNya dengan hosana yang berarti Diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan.Nubuat tentang anak Daud dalam Mazmur 72:17 yang mengatakan bahwa segala bangsa akan menyebut dia berbahagia.Sehingga tergenapi dalam Yesus bahwa Ia memang diberkati.2)Lalu seruan itu bersifat harapan baik bagi kesejahteraan kerajaanNya. Mereka berharap supaya kemakmuran dan kegemilangan mengiringi kerajaaNya sehingga kerajaan ini penuh dengan kemenangan.
Ketika Yesus masuk ke Yerusalem,maka gemparlah seluruh kota itu,dan mereka bertanya”siapakah orang ini”?Hal ini menunjukkan bentuk keheranan,ketakjuban orang berada di Yerusalem dan belum pernah melihat Yesus,dan mereka menyebutNya Yesus adalah orang Nazaret.
III. Renungan
Meneladani tokoh Yesus dalam kehidupan sehari hari membutuhkan komitmen dan keseriusan menjalankannya.Banyak orang yang tumbuh dalam keluarga Kristen berkata “ya”kepada Yesus tanpa memahami apa yang dikatakannya.Namun saat diperhadapkan dengan tantangan mereka segera meninggalkan iman yang hanya mereka ucapkan dibibir .Mengimani Yesus serta menelaladaninya merupakan keputusan penting dalam hidup, Oleh karena itu ada beberapa hal yang dapat kita lihat dari diri Yesus yang harus kita lakukan yaitu:
(1) Setia melakukan kehendak Bapa
Dalam menjalankan tugasNya,Yesus tidak pernah berubah,tapi Ia tetap setia.Kadang kita menyembah Yesus dengan segenap hati kita,tapi bisa saja esok hari,melalui perkataan dan perbuatan kita menyangkal Dia,bisa saja iman percaya kita seakan-akan membatasi kebebasan kita untuk melakukan yang kita kehendaki.Sejumlah besar orang di kota Yerusalem begitu mengelu-elukan kedatangan Yesus dengan menaiki keledai sambil bersorak hosana,namun beberapa hari kemudiansebagian orang itu menuntut agar Yesus disalipkan.Ketika Yesus diperhadapkan pada pilihan apakah terus melakukan kehendak Bapa untuk mati di kayu salib atau kah Dia berpaling dari kehendak Bapa,Yesus tetap memilih mati di kayu salib.
(2) Yesus adalah pribadi yang rendah hati
Hampir semua orang dikota Yerusalem mendambakan Mesias yang datang itu adalah seorang raja yang mampu membebaskan mereka dari jajahan Romawi.Dalan teks bacaan kita jelas sekali banhwa mesias yang datang itu adalah pribadi yang sangat sederhana,kararkter yang dimiliki Sang Mesias jauh dari yang dibayangkan.Tapi bagi sebagian orang sosok Yesus yang sederhana mampu menembus batas perbedaan sehingga tidak ada lagi perbedaan atara orang kaya dan miskin,sebab Yesus datang dengan kesederhanaaNya.Yesus datang sebagai hamba,oleh karena itu secara manusia Dia tidak begitu diperhitungkan,bahkan terkesan dicemoohkan tapi begitulah cara Yesus datang kedunia untuk bisa memenuhi panggilanNya.
(3) Patuh kepada Bapa
Yesus hanya melakukan kehendak Bapa untuk menjalankan misiNya.Kepatuhannya terlihat sampai Dia disalipkan.Ada sebuah ilustrasi yang mengambarkan kepatuhan:Suatu hari seorang raja pulang tengah malam dari sebuah tugas penting.Cuaca pada saat itu sangat dingin,sehingga kota itu sangat dingin.Ketika ia melewati pintu gerbang kota,seorang penjaga tertidur dan mukanya tertutup oleh topi..biasanya ketika sang raja lewat seorang penjaga harus mengatakan “hormat kepada paduka raja”.Melihat sang penjaga tertidur sang raja memerintahkan panglimanya supaya sang penjaga itu dihukum,tapi ketika panglima itu membuka topinya ternyata penjaga itu telah mati.Dia mati dalam tugasnya,walaupu ia sakit dan cuaca dingin tapi ia patuh akan tugasnya.Akhirnya raja mengambil topinya dan mengantikannya dengan mahkota raja.Walaupun yang dilakukan oleh raja itu hanya sebentar tapi tidak pernah ada orang yang begitu rendah bisa memakai mahkota raja.Karena dia patuh dia mendapat kehormatan dari kepatuhannya.Oleh karena itu marilah kita meneladani Yesus dengan patuh dan tidak gentar menghadapi penolakan dan tekanan dunia,karena Allah akan menyertai,memelihara serta menyiapkan mahkota kehidupan bagi kita.
Pdt.Rena Tetty Ginting
Runggun Bandung Timur
0 komentar:
Post a Comment