Tuesday 19 April 2011

Khotbah Yohanes 21:1-14, Minggu 1 Mei 2011

Introitus:
Jadi siapa yang ada didalam Kristus,ia adalah ciptaan baru:yang lama sudah berlalu,sesungguhnya yang baru sudah datang (II Kor 5:17).
Bacaan : I Petrus 1:3-9; Khotbah: Johanes 21:1-14
Tema:
KebangkitanNya memberikan pengharapan/KekekenNa mereken pengarapen
Pendahuluan
Peristiwa kebangkitan Yesus mambawa perubahan yang luar biasa bagi kehidupan murid-murid Yesus.Ketika Yesus belum menampakkan diriNya setelah kebangkitanNya,kehidupan murid-murid dan orang-orang yang dekat dengan Yesus mengalami kemunduran,bingung serta ketakutan,oleh karena itu mereka secara tersembunyi berkumpul pada suatu tempat.Tetapi keadaan mulai berubah ketika Yesus mulai menampakkan diriNya,yang pertama adalah ketika murid-murid tanpa Tomas berkumpul di suatu tempat yang tertutup dan terkunci (Yoh 20:19-23).Sebagai respon atas penampakan diri Yesus itu mereka berkata kepada Tomas bahwa mereka telah melihat Tuhan (Yoh 20:25).Yang ke dua Yesus menampakkan diri yang kedua kalinya kepada Tomas (Yoh 20:27) Yesus menghendaki Tomas percaya bahwa Ia benar-benar sudah bangkit diantara orang mati,dan sebagai respon penampakanYesus kepada Tomas ia berkata ”ya Tuhanku dan Allahku” (Yoh 20:28) Tomas benar-benar melihat dan mengakui bahwa Yesus itu telah bangkit,dan penampakan Yesus yang ketiga kalinya adalah penampakan diri Yesus kepada murid-murid di pantai danau Tiberias yang menjadi teks renungan kita.Dalam setiap penampakan tersebut Yesus mempunyai maksud dan tujuan,dan membuktikan bahwa Ia sungguh-sungguh telah bangkit dan menang terhadap maut,dan menegaskan kembali pemuridan kepada murid-muridNya.

Pendalaman Nas
Penampakan Yesus di danau Tiberias adalah penampakan yang ketiga kalinya yang dicatat oleh Yohanes. Murid-murid Yesus yaitu Simon Petrus, Tomas yang disebut Didimus, Natanael, dua anak-anak Zebedeus (Yakobus dan Yohanes) dan dua orang muridNya yang lain berkumpul di danau Tiberias sebagai bentuk kesetian dan ketaatan pada perintah Tuhan bahwa mereka juga merindukan penampakan diri Yesus kepada mereka. Yohanes memberi kesan pada nats ini (ay 2) bahwa keberadaan murid-murid di tepi danau Tiberias sudah berlangsung lama, tapi sama sekali mereka belum juga melihat penampakan diri Yesus. Setelah sekian lama menanti untuk melihat Yesus yang telah bangkit akhirnya Simon Petrus mengambil inisiatif untuk pergi ke kedanau menangkap ikan, mungkin dalam hal persediaan makanan yang sudah menipis, atau mungkin juga untuk mengusir rasa bosan dan ketidak pasti an akan harapan mereka untuk bertemu dengan Yesus. Hal itu disambut oleh murid-murid yag lainnya,oleh karena itu pergilah mereka ke tengah danau untuk menangkap ikan.Tetapi semalaman mereka di tengah danau mereka tidak mendapatkan apa-apa.Menjelang siang hari mereka akan mendarat, Yesus menampakkan diriNya dan berkata ”Hai anak-anak adakah kamu mempunyai lauk-pauk? Jawab mereka “tidak ada”. Lalu Yesus memerintahkan mereka menebarkan jala dan akhirnya jala mereka penuh dengan ikan-ikan yang sangat besar:seratus lima puluh tiga ekor banyaknya.Peristiwa penangkapan ikan yang banyak itu mengingatkan kembali murid-murid ketika dulu Yesus menunjukkan mujizatnya dengan memenuhi jala mereka dengan banyak ikan dan menyuruh mereka untuk menjadi penjala manusia (Luk 5:10). Oleh karena itu ketika murid-murid melihat jala mereka penuh dengan ikan serta bukan secara kebetulan bahwa begitu mereka menarik jala ke daratan telah tersedia api arang dan atasnya ada roti dan ikan (ay 9)mereka sebenarnya diingatkan kepada Yesus,oleh karena itu ketika Yesus berkata “mari dan sarapanlah” tidak ada satupun yang berani bertanya “siapakah engkau”karena sebenarnya mereka mengingat dan merasakan kehadiran Yesus diantara mereka.

Refleksi
Kehidupan yang penuh dengan tantangan sering sekali membutakan hati dan pikiran kita untuk melihat dan merasakan kasih penyertaan Kristus. Sering sekali bayangan kegagalan ketidakmampuan menguasai hidup sehingga kita tidak lagi punya keberanian untuk mengambil keputusan untuk tetap hidup dengan mengandalkan pengharapan kepada Tuhan.Biasanya orang yang putus asa,mengalami kekecewaan akan menarik diri dari komunitasnya.Bahan introitus kita mengatakan bahwa orang yang tetap di dalam komunitas Kristus akan menjadi manusia baru. Menjadi manusia baru berarti mempunyai hati dan pikirn yang baru, bagaimana memandang hidup ini dengan segala persoalannya dengan cara yang pandang Tuhan yang penuh pengaharapan, sebab bukan kita sendiri yang bejuang tapi terlebih dahulu Tuhan telah memperlengkapi kita (Bnd Ep 6:10-20). Seperti murid-murid yang merasakan campur tangan Tuhan begitu jugalah kita merasakan kehadiran Tuhan dalam setiap langkah hidup kita. Kesetian kepada Tuhan memang perlu terus di uji dengan banyak pengalaman hidup baik secara pribadi juga di dalam persekutuan. Sehingga pada akhirnya kemurnian iman kita memang harus terus diuji utuk mendapatkan kemurnian. Oleh karena itu Kebangkitan Yesus menjadi kekuatan serta pengharapan bagi orang percaya bahwa yang bertekun dalam iman percaya akan mampu dan menang di dalam menghadapi kenyataan hidup.

Kebangkitan Yesus yang memberikan pengharapan bahwa orang yang bertekun dalam kesetiaan kepada Tuhan akan dimampukan untuk menjadi saksi akan kebangkitan Yesus tersebut dengan memberikan hidupnya menjadi pewarta Kabar Baik bagi semua orang. Ikan yang 153 ekor itu melambangkan tersebarnya Injil ke seluruh umat manusia, dan tugas gembala yang baik di percayakan oleh Guru kepada kita muridNya.

Pdt.Rena Tetty Ginting
GBKP Bandung Timur
08126361790

Catatan Sermon:
  1. Yesus peduli keadaan murid-muridnya. Untuk bertemu dengan Yesus, walaupun dalam keadaan yang letih, kecewa sekalipun dengan berbagai-bagai persoalan hidup kita, jika tetap melakukan kebaikan, melakukan Firman Tuhan, kita akan berhasil dan semakin mengenal Yesus (Bd.Mazmur 1:2-3).
  2. Yesus menyuruh manaburkan jala ke kanan, bukan kekiri. Hal ini berarti: (1). Menguji kepatuhan Murid, (2). Agar murid tidak mengandalkan logika dan kekuatan sendiri, tapi percaya.
  3. Kuan-kuan karo: Lit nge pagi jorena. Artinya dalam keadaan bagaimanapun orang karo selalu optimis bahwa ada saatnya nanti berhasil, atau dengan kata lain tidak selamanya gagal.


Artikel lain yang terkait:



1 komentar:

Anonymous said...

"Yohanes memberi kesan pada nats ini (ay 2) bahwa keberadaan murid-murid di tepi danau Tiberias sudah berlangsung lama, tapi sama sekali mereka belum juga melihat penampakan diri Yesus."

saya mau tanya ni pak. apakah murid2 yang didanau tiberias itu tidak melihat Yesus pada waktu penampakan kepada murid dalm Yoh. 20:19-23 (kecuali tomas) kemudiandalm dan 26-29?

apakah ada murid-murid yang lain? tks GBU

Post a Comment