Tuesday 3 May 2011

Khotbah Matius 21:14-22, Minggu 22 Mei 2011

Introitus :
Bersorak-soraklah bagi Tuhan hai seluruh bumi, bergembiralah, bersorak-sorailah dan bermazmurlah (Mazmur 98:4)

Bacaan : Mazmur 108:1-4; Khotbah: Matius 21:14-22

Thema:
Beroraklah karena perbuatan Allah yang besarErsuraklah (Erkiteken Perbahanen Dibata si Mbelin)

Pendahuluan
Cerita kehidupan di dunia seperti sebuah gua yang besar, ketika kita berbicara kita akan mendengar gaungnya. Gaung yang menunjukkan kehidupan manusia, gaung antara susah dan senang, suka dan tidak suka, tawa dan tangisan, marah dan kasih mesra. Seperti itu juga sikap Allah kepada manusia, terkadang keras dan lembut. Dalam terminologi Teologi Perjanjian Lama dikatakan bahwa Dibata e ngeligas ras nambari. Read More Seperti kehadiran Yesus di Bait Allah membawa perubahan bagi orang-orang yang pada awalnya merasa Bait Allah tempat untuk berjual beli (Mat. 21:12). Yesus mambersihkan semua tujuan orang-orang yang salah ketika berada di Bait Allah. Yesus menegaskan bahwa Bait Allah adalah rumah doa bukan sarang penyamun. Hal itu terbukti ketika Yesus menyembuhkan orang-orang timpang dan buta yang datang menjumpai Yesus, dan rasa syukur akan kasih Yesus ini ditunjukkan dengan pujian yang dinaikkan oleh anak-anak yang hadir di Bait Allah pada saat itu.

Dalam perjalanan Yesus berikutnya, Yesus melihat pohon ara dipinggir jalan dan Yesus mendekatinya dengan tujuan untuk mengambil buah pohon ara. Tapi Yesus sangat terkejut saat mengetahui bahwa pohon ara tersebut tidak berbuah, sehingga Yesus mengutuk pohon ara tidak akan berbuah selamanya. Yesus mempunyai alasan sendiri untuk melakukan hal tersebut. Pohon ara yang lebat daunnya tapi tidak berbuah layaknya seperti seseorang yang mengaku sebagai orang percaya pada Kristus tapi tidak berbuah atau bermanfaat bagi orang lain, dan Yesus melihat hal ini sebagai sesuatu yang sangat sia-sia.

Aplikasi

  1. Kehadiran Yesus di dunia diakui orang-orang percaya untuk menunjukkan kasih Allah kepada manusia. Walaupun masih banyak manusia kurang menyadari itu. Yesus hadir bukan saja dalam hal kebahagian tapi juga dalam kesusahan. Dan kehadiran Yesus membawa perubahan yang baik bagi orang-orang percaya. Kuasa Yesus mampu menyelesaikan setiap perkara manusia, tidak mungkin menurut dunia tapi dihadapan Yesus semua mungkin adanya. Muzijat-muzijat Yesus tetap terjadi sampai saat ini bagi orang-orang yang percaya padaNya.
  2. Dalam kehidupan ini banyak permasalahan dan tantangan. Ketika permasalahan itu semakin mencekam baru kita sadar untuk menjumpai Yesus Sang Penolong. Seperti orang-orang yang datang kepada Yesus di Bait Allah untuk disembuhkan Yesus. Walaupun perbuatan Yesus akhirnya membuat para iman jengkel karena pujian-pujian rasa syukur yang diserukan oleh anak-anak. Atau selama ini kita yang mengaku sebagai anak-anak Allah kurang peka terhadap permasalahan orang lain ketika mereka timpang dan buta dalam arti imannya yang sudah timpang dan perlakuannya sudah dibutakan oleh dunia ini sehingga tidak lagi berjalan dalam kebenaran Kristus perlu pertolongan penguatan dari kita sebagai orang percaya atau malahan kita juga yang selalu merasa jengkel ketika kita melihat orang-orang memuji Allah dengan kesaksian-kesaksian hidupnya.
  3. Minggu ini adalah minggu Kantate = Rendelah, pujilah Allah dalam kehidupan kita tidak hanya melalui mulut kita tapi perbuatan kita. Nyanyian atau pujian adalah ungkapan jiwa seseorang. Melalui nyanyian bisa kita rasakan dan perhatikan bagaimana perasaan seseorang, apakah dia sedih, senang, jatuh cinta, dan sebagainya. Nyanyian begitu mudah untuk mempengaruhi seseorang, sehingga setiap orang lebih mudah untuk mengingat nyanyian pujian daripada sebuah khotbah. Melalui nyanyian bisa menghilangkan kekhawatiran dalam hidup seperti bangsa Israel dalam menghadapi orang-orang Kanaan di Yerikho (Yosua 6:15-20). Daud yang sangat bersyukur atas pertolongan Allah diungkapkannya dalam nyanyian, anak-anak yang bersyukur atas perbuatan Yesus di Bait Allah juga mengungkapkan dengan pujian. Oleh karena itu janganlah kita malas untuk memuji Yesus dalam kehidupan kita, karena hanya Dia-lah yang layak untuk kita sembah dan puji baik dari hati, mulut terlebih perbuatan kita. Terpujilah Allah kita.

Graha Harapan, 13 April 2011
Pdt.Mulianta Enaria Br.Purba,S.Th
HP: 081221421981

Catatan Sermon:

  1. Adi gargari perkuah ate Dibata seh buena, saja enggo me ersurak muji Tuhan? Ula bagi si nduhum cipera. Iduhumna lalap/isinik-sinikkenna.
  2. Siban pe simehuli lenga tentu jadi ate kalak, kai ka la siban simehuli. Adi bage lebih baik sipala-palai erbahan simehuli sabab eme tanda kita anak-anak Dibata.


Artikel lain yang terkait:



0 komentar:

Post a Comment