Wednesday 23 November 2011

Khotbah Yesaya 63:15-64:3, Minggu 4 Desember 2011

Intoritus :
Tidak ada yang sama seperti Engkau, ya TUHAN! Engkau besar dan nama-Mu besar oleh keperkasaanJeremia/O TUHAN la lit si terpeseri ras Kam. Kam kap si mbisa, gelarNdu mbelin dingen ergegeh (Yeremia 10 : 6).

Pembacaan : Lukas 21 :28-33; Khotbah : Yesaya 63 : 15 - 64 : 3

Thema :
Nampakkanlah kuasaMu Yang Menyelamatkan Kami
(Cidahkenlah Kuasandu Singkelini Kami)

(I) Prikop bacaan Alkitab Yesaya 63 : 15 - 64 : 3, jelas bagi kita gambaran dan tata kehidupan rohani umatTuhan :
Kitab Yesaya bagian ke III ( pasal 56-66), diucapkan ketika Israel-Yehuda sedang berada di tanah Mesopotamia, setelah masa penghukuman (tahun 538 Sebelum Masehi), Piagam dikeluarkan Raja Koresy, Mulailah pulang bangsa Israel dari pembuangan di Babel ke Yehuda.
  • Firman Allah, Akulah yang menjadikan keadilan dan yang berkuasa untuk menyelamatkan (Yesaya 63 : Ic)
  • Situasi orang jahudi sebelum di buang ke Babel dan sekembalinya dari pembuangan pun masih melaksanakan Hukum menguntungkan pihak tertentu, menekan yang lemah, sehingga terjadi ketidakadilan dan kezaliman " Siapa yang kuat dialah yang menang dan yang lemah jadi korban"
  • Nabi Yesaya melihat keadaan itu dengan hati yang sangat sedih, karena seorang pun diantara mereka tidak menyadari akan akibat kejahatannya di hukum Allah.

(II) Ibadah mereka kepada allah hanya sebagai alat (pamer kesalehan)
  • Firman Allah : Bukan puasa mu yang Kukehendaki, tapi pertobatan ( Yesaya 58 : 3-6)
  • Dosa pembenaran salah kami banyak dihadapan Mu dan dosa kami bersaksi melawan kami, kami menyesal akan kejahatan kami (Yesaya 59 -.12-13)
  • Ibadah bukan soal tata ibadah dan music Ibadah yang penting, tetapi soal kesiapan hati menyembah Allah
  • "Jangan membawa persembahan yang tidak sungguh-sungguh, dan perayaanMu Aku bend melihatnya (Jesaya 1 : 13-14)"
  • "Celakalah orang yang meminta pertolongan Mesir, mereka bukan Allah, tetapi mereka tidak minta petunjuk Tuhan ( tidak mencari Tuhan), maka Tuhan datangkan malapetaka (Yesaya 31 ; 1-3)"
  • Ibadah (Kata Ibrani Abadah, akar katanya Ebed= Hamba/budak
  • Jadi seseorang beribadah harus mengganggap dirinya Hamba Tuhan, taat pada perintah tuannya

(III) Pengakuan Allah itu " Bapa Kami" (ayat 16)
  • Mengakui hubungan umat sebagai anaknya dengan Allah sebagai Bapa (Roma 8:14-17)
  • Mengakui dan menerima Kuasa Allah yang tetap kekal selamanya
  • Hanya penyelamatan Tuhan membawa umatnya menuju Zaman baru yang damai ( ayat 17)
(IV) Pada hari ini adalah hari Adven ke II dan adalah hari untuk merenungkan sedalam dalamnya mengenai keatangan Tuhan Yesus Kristus yang sudah dating dalam Natal, kita diigatkan untuk merayakan. Dan menantikan serta menyongsong kedatangan Kristus ke 2 kali.
  • Yesus adalah Terang Damai (Yohanes 1:9;8;12), memancarkan manusia sejati dan akan dating kembali ke dua kalinya sesuai janjiNya (Matius 16 : 27-28)
  • Dalam Lukas 21:28-33, adalah ajakan "Penyelamatan sudah dekat, kerajaan Allah sudah dekat ( Lukas 21: 28). "Bertobatlah Kerajaan Surga sudah dekat (Matius 3 :2) "
  • Tuhan Allah sendiri yang proaktif untuk membebaskan Umatnya, dengan lahirnya seorang putraNya (Yohanes 3:16)
  • Jadi bukan umat manusia yang menentukan, kapan dan bagaimana realisasi rencana penyelamatanNya
  • Hanya dengan pengharapan itu, kita dapat hidup bahagia bersama Tuhan.
  • Selaku Gereja (Umat Tuhan), harus memperlengkapi diri dengan "bertobat".
    1. Bertobatlah kamu, ada perubahan cara berpikir kembali kepada Allah (Mazmur 38:19)
    2. Pentingnya pertobatan (Matius 4:17), (Wahyu 2:3), (Kisah Para Rasul 17:30)
    3. Bagaimana kita tanpa pertobatan, tidak ada pengharapan, tidak akan selamat( Lukas 13:3).
Dalam menantikan perayaan natal dan menyongsong kedatangan Tuhan Yesus Kristus ke 2 kalinya (pemenuhan janjiNya).
    • Gereja (Umatnya) dipakai Allah sebagai "agen-agen" Keselamatan atas bangsa - bangsa di dunia.
    • Gereja harus berjuang, menyatakan damai sejahtera Allah
    • Kehadiran Gereja (orang beriman sebagai tanda-tanda kerajaan Allah di dunia ini, membawa sentuhan simpatik dan menyejukkan di suasana Natal ini. "Selamat hari Natal"
    Pdt. M.K. Sinuhaji-Depok


    Artikel lain yang terkait:



    0 komentar:

    Post a Comment