Wednesday 18 April 2012

Khotbah Mazmur 23:1-6, Minggu 29 April 2012 (Setelah Paskah; Jubilate : Bersoraklah/Ersuraklah)

Introitus :
Ya, semua orang yang menantikan Engkau takkan mendapat malu; yang mendapat malu ialah mereka yang berbuat khianat dengan tidak ada alasannya/Kalak si ngarap man baNdu la mela akapna, tapi kalak si nadingken Kam la ersabap juru me iakapna (Maz. 25:3).

Bacaan : Yohanes 10:1-11; Khotbah : Mazmur 23:1-6

Thema :
Orang Yang mau Digembalakan Allah Akan Mendapatkan Kasih Karunia/Kalak Singgit Ipermakani Dibata, Jumpa Kemalemen Ate

Pendahuluan
Kujah, kujeh, kujah kujeh geluh enda...
Ku jandia, kudarami, kesenangen babo doni..... IBAS YESUS NGENCA .. SENANG

Ini adalah sebuah lirik lagu Sekolah Minggu (KAKR) yang membawa perenungan kepada kita tentang tujuan hidup ini sekaligus membawa kita kepada kebenaran akan tujuan hidup tersebut di dalam Yesus Kristus. Secara sederhana lagu ini dapat mengkritisi kita tentang kehidupan kita sekarang ini. Kecenderungan manusia untuk mendapatkan kebahagiaan sering meninggalkan sumber kebahagiaan itu sendiri yaitu Yesus Kristus. Di dalam perjuangan hidup ini kita sering mengandalkan kemampuan kita sehingga yang kita kejar adalah apa yang menurut pikiran kita adalah kebenaran. Yang kita kejar justru yang pasti akan kita tinggalkan. Sedangkan yang akan kita bawa menghadapNya cenderung kita tinggalkan.

Didalam kompetisi kehidupan yang semakin hebat ini, kita sering merasa khawatir, ragu bahkan takut tentang kehidupan dan masa depan hidup kita. Untuk bisa survival kita cenderung membentengi diri kita dengan kebenaran kita sendiri tanpa mau belajar dan mau dibentuk oleh Allah didalam kehidupan ini. Akibatnya kita menjalani hidup ini sekehendak hati kita saja. Didalam prakteknya jadilah kita mengandalkan diri sendiri, berjuang sendiri, berpikir sendiri bahkan bertindak untuk diri sendiri. Semuanya ini tentu membawa dampak bukan hanya bagi diri kita tapi juga orang lain. Jika untuk diri kita sendiri membuat kita cenderung lemah dan kalah, sedangkan bagi orang lain akan mengalami penderitaan akan perbuatan kita.

Ada Banyak kekawatiran akan hidup ini sehingga kita cenderung mencari jalan yang instan untuk mendapatkan kebahagiaan. Tawaran dunia ini, kehendak daging dan tawaran iblis menjadi tantangan iman kita sebagai orang percaya untuk mendapatkan kebahagiaan. Sebagai orang percaya diharapkan kita tetap berani mempertahankan iman kita kepadaNya karena hanya didalam Dialah kita mendapakkan kasih karunia dan damai sejahtera. Yosua 1:9 : “Bukankah telah Kuperintahkan kepadamu: kuatkan dan teguhkanlah hatimu? Janganlah kecut dan tawar hati, sebab TUHAN, Allahmu, menyertai engkau, ke mana pun engkau pergi." Hal ini tentu juga berlaku didalam jaman kita sekarang, karena janji Tuhan kekal adanya. Jika kita pahami janji Allah yang menyertai kita tentu saja kekawatiran akan hidup ini dapat kita kalahkan, karena kekawatiran hanya membawa dampak yang tidak baik bagi kita. Amsal 12:25a : Kekuatiran dalam hati membungkukkan orang, dan kekawatiran tidak pernah membawa pengaruh baik bagi kelangsungan hidup kita : Matius 6:27 “Siapakah di antara kamu yang karena kekuatirannya dapat menambahkan sehasta saja pada jalan hidupnya? Dengan kata lain ketika kita mengandalkan Tuhan Yesus maka tanggallah dari diri kita bentuk kekawatiran sehingga yang ada adalah sukacita. Hal ini dapat terjadi jika kita memahami bahwa hanya Dialah yang menolong, mengasihi, menyelamatkan dan memberikan sukacita bagi kita di dalam kehidupan ini.
Untuk itu kita perlu memahami peran Allah/Yesus sebagai “Gembala yang baik” sehingga semakin kuat pondasi iman kita menjalani kehidupan ditengah-tengah tantangan dunia yang semakin kompleks ini.

Mazmur 23:1-6
Merupakan mazmur pengakuan Daud tentang Allah sebagai Gembala yang baik. Daud meposisikan dirinya sebagai Domba yang membutuhkan gembala yang baik untuk menjalani kehidupannya. Sebagai Domba maka ia harus mempercayai gembalanya akan memberikan kebahagiaan dan juga kehidupan baginya. Seekor domba akan tergantung sepenuhnya kepada tuntunan gembalanya supaya dapat menjalani kehidupan dengan baik. Hal ini menunjukkan bahwa pengertian Daud tentang Allah yang menggembalakannya dengan baik sampai ia merasakan sukacita dan damai sejahtera. Dan Peran Daud adalah percaya kepada tuntunan Gembalanya.

Pengakuan Daud Tentang Allah sebagai gambaran Gembala yang baik :
  1. Memenuhi segala kebutuhan sehingga tidak kekurangan. Berbicara tentang kebutuhan merupakan suatu bentuk kekawatiran dalam kehidupan manusia. Pengakuan Daud menjadi pegangan bagi kita bahwa di dalam Tuhan kita tidak akan kekurangan. Hal ini karena Allah mengetahui apa yang terbaik bagi kita anakNya. Banyak hal dapat terjadi dalam hidup kita, tapi kita dituntut untuk tetap setia di dalam situasi apapun, karena Dia akan menolong kita keluar dari pergumulan hidup kita..... Percayalah..
  2. Membaringkan dipadang rumput hijau, membimbing ke air yang tenang, menyegarkan jiwa, menuntun kejalan yang benar. Peran Gembala adalah bagaimana domba-dombanya merasa nyaman dan tentram serta dapat bertumbuh dengan baik. Demikianlah peran Allah bagi manusia yang senantiasa mambawa manusia kepada kemenangan, sukacita dan keselamatan. Jalan yang ditunjukkan Allah adalah jalan keselamatan, sekalipun jalan yang harus dilalui berliku-liku, naik, turun, tapi akan sampai kepada tujuan. Hal ini menghantar kita untuk percaya kepada tuntunan Allah sekalipun banyak hal yang harus kita hadapi didalam kehidupan ini. Tawaran dunia ini hanya seolah indah dan mulus, tapi menyimpan banyak ranjau yang dapat menghancurkan kita, dan yang pasti kita tidak sampai kepada tujuan kita. ........ Setialah...
  3. Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman ........... Didalam perjalanan hidup ini banyak hal yang terjadi tidak seperti yang kita harapkan terjadi. Semuanya ini dapat membuat kita kawatir bahkan menjadi takut. Sebagai orang yang percaya kita percaya ada kekuatan Allah yang mampu mengalahkan segala tantangan dan persoalan yang kita hadapi. Gada dan TongkatMu itulah yang menghibur aku.. Kekuatan Allah tidak dapat dijangkau oleh manusia dan tidak dapat dikalahkan oleh kekuatan apapun. Pengakuan akan kuasa Allah menjadikan sukacita didalam diri kita, karena kita akan menyadari bahwa kita akan menjadi pemenang karena Allah dipihak kita.... Bertahanlah..
  4. Ayat 5-6 : Menunjuk kepada perlakuan gembala kepada dombanya yang senantiasa merawat dan memberikan yang terbaik. Hal ini menunjuk kepada kasih dan berkat Allah kepada umatNya yang dikasihiNya. Kita percaya bagaimana Allah membentuk kita sedemikian rupa dengan senantiasa memberikan yang terbaik bagi kita. Rancangan Tuhan bagi kita adalah rancangan damai sejahtera : Yeremia 29:11 “Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan”. Hal ini mengingatkan kita tentang anugerah Allah bagi kita, jadi kita tidak lagi kwawatir tetapi percaya kepada bentukan Allah, percaya kepada Gembala yang baik yang senantiasa menuntun dan menyelamatkan kita sehingga kita merasakan kasih karunia yang bersumber dari Allah. Jadi..... Bersukacitalah karena kita mempunyai Gembala yang Baik : Yesus Kristus.

Bekasi, 13 Maret 2012
Pdt. Alexander. S. S.Th
GBKP Bekasi
081386498009


Artikel lain yang terkait:



0 komentar:

Post a Comment