Tuesday 19 June 2012

Khotbah Ratapan 3:22-33, Minggu 1 Juli 2012 (Minggu IV Setelah Trinitas)

Introitus :
”Karena tidak untuk selama-lamanya Tuhan mengucilkan (Ratapan 3:31)
Bacaan : II Korintus 8:7-15; Khotbah : Ratapan 3:22-33
Thema :
Keleng ate Tuhan icidahkenNa arah erbage-bage dampar/Tuhan tetap menyatakan kasihNya

Pendahuluan
Kitab Ratapan ditulis antara tahun 587-538 SM,keberadaan bangsa Israel pada waktu itu sudah ditaklukan oleh bangsa Babilonia,Bait suci telah diruntuhkan dan mereka dibuang sebagai tawanan ke negeri Babilonia.Di tanah pembuangan mereka hidup menderita,dan penderitaan itu diakibatkan oleh ke tidak taatan mereka pada Tuhan,mereka berdosa kepada Tuhan.Karena beratnya penderitaan yang mereka hadapi penulis melukiskan pada pasal 3:17..Engkau menceraikan nyawaku dari kesejateraan,aku lupa akan kebahagiaan.Ditengah-tengah beratnya penderitaan muncul lah pertobatan serta pemahaman yang mendalam tentang Allah bahwa dibalik penderitaan itu ada pengharapan,Allah itu tetap baik,karena tidak selamanya Tuhan mengucilkan (bdk introitus).

Penjelasan Nats
Ayat 22-24
Merupakan perenungan serta penyadaran dari Ratapan 1:8a…Tuhanlah yang benar,karena aku telah memberontak terhadap firmanNya..Penulis Ratapan meninjau kembali dirinya,lalu ia mengakui bahwa semua yang terjadi akibat dari hukuman atas dosa dan ketidak setiaan umat.Tuhan lah yang benar dan umat yang berdosa itu barharap bahwa Tuhan akan bersegera menghentikan penderitaan mereka. Setelah kesadaran akan dosa mereka ,pada akhirnya mereka mengakui bahwa Kasih setia Tuhan tidak habis-habisnya. Pengakuan ini adalah merupakan bentuk penyadaran bahwa Tuhan menghukum mereka atas dosa-dosa mereka tapi sesungguhnya dibalik itu semua Tuhan tidak akan menghentikan kasih setiaNYa. Prinsipnya Allah tidak pernah berubah,kasih setiaNya baru setiap pagi.

Ayat 25-26
Allah itu adalah Allah yang setia,Allah yang tidak pernah terlambat menyatakan kehendakNya kepada manusia.Kasih setiaNya diberikan pada orang yang menaruh harapan kepadaNya..Engkau memberitahukan kepadaku jalan kehidupan,dihadapanMu ada sukacita berlimpah-limpah di tangan kananMu ada nikmat senantiasa…Maz 16:11.Pengharapan kepada Tuhan harus disertai dengan pertobatan,orang yang menyadari kesetiaan Allah adalah orang yang telah mengaku salah dan meninggalkan perbuatan dosa.

Ayat 27-30
Pengharapan kepada Tuhan juga harus disertai kesetiaan,kesabaran serta penyerahan hidup secara total kepada penyertaan Tuhan.Hidup seperti yang Tuhan kehendaki,serta kesabaran didalam menjalani hidup dalam penderitaan.Kesetiaan dan kesabaran akan memampukan kita untuk tidak lagi hidup didalam dosa.

Ayat 31-33
Kesusahan dan penderitaan bukanlah akhir dari kehidupan manusia, walaupun Allah menghukum manusia tapi tidak untuk selama-lamanyaAllah mengucilkan manusia. Sesungguhnya di balik penderitaan dan penghukuman manusia. Secara nyata Allah menunjukkan bahwa Dia adalah Allah yang adil/Dibata erciga ate nandangi dosa.Tapi walaupun Allah mengizinkan penderitaan dan kesusahan karena ketidaktaan manusia,tapi dibalik itu Dia sangat mengasihi manusia.

Pointer Aplikasi
(1) Tema mengatakan bahwa Allah itu baik dan tetap menyatakan kasihNya,berdasarkan nats renungan kita ada beberapa hal yang menunjukkan bahwa Allah itu adalah Allah yang baik:
  1. Allah adalah Allah yang tidak berubah. Alasan Allah menghukum manusia adalah karena Allah tidak suka jika manusia jatuh ke dalam dosa. Tetapi walaupun Allah menghukum manusia pintu pertobatan selalu terbuka untuk manusia. Artinya Allah akan kembali kepada sifatnya yang semula yaitu Dia baik bagi semua orang yang menyadari akan dosanya. Tidak ada yang abadi di dunia ini tapi sebagai orang yang percaya ditengah-tengah perubahan yang di alami didunia,hendaklah pengharapan serta keyakinan kita tidak pernah berubah..(bdk Yes 40:8).
  2. Allah telah mengatur jalan hidup manusia. Hal ini menegaskan pada kita bahwa kehidupan orang yang percaya sepenuhnya berada dibawah pengaturan Allah.Salah satu alasan/sebab manusia merasa bahwa hidupnya tidak bahagia adalah ketidakmampuan untuk melihat jalan kehidupannya diatur oleh Tuhan.Penderitaan,kesusahaan serta tidak mendapatkan apa yang di inginkan sering dipahami sebagai kegagalan hidup.Padahal semua sudah diatur oleh Tuhan secara sempurna untuk kebaikan manusia itu sendiri
  3. Pertolongan Tuhan tepat pada waktunya.Sebab pada waktu yang tepat Dia menyatakan kehendaknya pada kita,termasuk dengan semua kebutuhan,semua sudah diatur menurut kehendak Tuhan,serta dengan caraNya juga Dia memberikan kemampuan untuk kita tetap melihat sisi baik dari semua yang kita alami.Tapi kecendrungannya adalah manusia sering sekali kurang puas dengan apa yang ada di hidupnya. Pepatah “rumput tetangga serasa lebih hijau “merupakan gambaran manusia cenderung melihat apa yang tidak ia miliki,dengan begitu ia sering membanding-bandingkan dirinya dengan orang lain. Apa yang ada merupakan hal yang tepat bagi kita yang dinyatakan oleh Tuhan, serta Dia mengerti waktu yang tepat untuk memberikannya kepada kita.
(2) Dalam setiap peristiwa yang dialami oleh manusia sebenarnya pada saat itu juga Allah berbicaraTujuan dari setiap peristiwa adalah menjadikan hidup manusia lebih baik serta peningkatan kualitas iman yang semakin mendalam.Terkadang sangat sulit kita memahami Allah itu baik ataupun Kasih setiaNYa baru setiap pagi ditengah-tengah penderitaan yang dialami..Ayat 25 mengatakan bahwa hanya orang yang percaya dan menaruh harapan kepada Tuhan saja yang dapat merasakan Tuhan itu baik,sebab dia tidak hanya melihat penderitaannya saja tapi dia juga dapat memahami tujuan dari penderitaan itu. Allah tidak meminta kita untuk menanggung beban hari esok dengan kekuatan hari ini. Ini berarti bahwa disetiap penderitaan akan ada kekuatan baru untuk bisa mengatasi penderitaan itu (bdk II Kor 12:9a).
(3) Penderitaan hidup tidak menjadi halangan untuk menjadi berkat bagi orang lain. Dalam II Kor 8:7-15 dijelaskan bahwa ditengah-tengah keterbatasan serta pencobaan yang berat,jemaat di Makedonia hidup didalam persekutuan yang teguh,serta pengharapan kepada Tuhan. Bahkan sukacita mereka meluap untuk bisa mengambil bagian dalam pelayanan kepada orang-orang kudus. Mereka miskin tapi kaya dalam kemurahan, mereka mampu memberikan lebih banyak dari yang diharapkan Paulus.

Pdt.Rena Tetty Br.Ginting
GBKP Bandung Timur


Artikel lain yang terkait:



0 komentar:

Post a Comment