Tuesday 12 June 2012

Khotbah Yehezkiel 17:22-24, Minggu 17 Juni 2012 (Setelah Trinitas)

Introitus:
Sebab telah Kaubuat aku bersukacita, ya Tuhan, dengan pekerjaan-Mu, karena
perbuatan tanganMu aku bersorai-sorai (Mzmur 92:5).

Bacaan : Mazmur 92:1-5, 11-16; Khotbah : Yehezkiel 17:22-24

Tema :

Allah memberikan penghrapan dan kekuatan baru.

Kata Pendahuluan

Kehidupan seseorang dipengaruhi oleh apa yang menjadi pusat kehidupannya (dimana hartamu,[1] disitu hatimu bd. Mat. 6:21). Harta dapat menjadi pusat hati artinya menjadi pusat tindakan, perasaan, dan pikiran. Apa yang menjadi pusat kehidupan tersebut menjadi pengganti Allah. Allah tersingkir dalam kehidupannya, diganti oleh pengharapan terhadap harta. Pengharapan terhadap hareta tidak menumbuhkan pengharapan dan kekuatan baru, tetapi menumbuhkan kekecewaaan dan kehancuran (bd. Seperti orang meminum air asin).

Pembahasan Nats Yehezkiel 17:22-24

Nats Khotbah adalah bagian dari Yeh. 4-24 yang isinya adalah nubuat penghukuman Tuhan atas Yerusalem dan bangsa Israel (Yeh. 8:1; 20:1; 24:1). Yeh. 17: 1- menubuatkan penghukuman terhadap Yehuda. Penghkuman disampaikan nabi Yehezkiel dalam bentuk teka-teki yaitu: Dua burung rajawali yang besar, dalam ay. 3 dn ay. 7. Burung rajawali pertama dalam ay.3 menggambarkan raja Nebukadnezar, dimana raja Yoyakhin akan dubuang ke Babel. Burung rajawali kedua dalam ay. 7 menggambarkan raja Firaun, dimana raja Zesekia meminta bantuan Mesir [2] (2 Raja-raja 24:20). Mengapa mereka dibuang? Karena mereka tidak mengandalkan Tuhan, tetapi lebih mengandalakan apa yang dilihat. Tuhan meminta untuk mengandalkan-Nya dengan hi8dup berpusat kepada-Nya. Dalam keadaan yang demikian Tuhan ingin mengembalikan keadaan dengan cara:

Pertama. Memberitakan bahwa pusat keselamatan adalah dari Tuhan saja (ay.22). Aku sendiri Firman Tuhan akan mengambil carang dari puncak pohon aras yang tinggi dan menanamnya di atas sebuah gunung yang menjulang ke atas. Ini adalah kebalikan dari tindakan hukuman menjadi tindakan penyelamatan. Ini adalah gambaran Mesias dari keturunan Daud yang menjadi pusat kehidupan orang yang takut akan Tuhan. Kekuatan dan kebijaksanaan mansusia tidak dapat mengembalikan manusia berpusat kepda Tuhan, tetapi Tuhan sendiri yang bertindak sehingga manusia itu memiliki pengharapan dan kekuatan baru.

Kedua, Tuhan Allah sendiri menjadi pusat perlindungan (ay. 23). Hal ini digambarkan seperti pohion yang ditanam bercabang-cabang dan berbuah, dan menjadi pohon aras yang hebat, segala macamm burung dan bersayap tinggal di bawahnya, mereka bernaung di bawah cabang-cabangnya. Berbuah dan bertempat tinggal, dan bernaung merupakan gambaran maka bangsa yang dibuang akan mendapat keselamatan. Hubungan dengan Tuhan hubungan yang terutama dan utama. Bangsa yang telah kembali dari pembuangan mendapat setatus dalam perlindungan Tuhan dan mengetahui rencana Tuhan adalah rencana keselamatan.

Ketiga, Kerendahan hati (ay. 24). Perkara yag dilakukan Tuhan dapat dimengerti melalui kerendahan hati (ay. 24 merendahkan pohon yang tinggi dan meninggikan pohon yang rendah, pohon yang tumbuh menjadi pohon yang layu dan kering, dan pohon yang layu kering, menjadi bertaruk kembali). Apa yang tidk mungkin pada manusia, pada Tuhan munfgkin. Untuk itu manusia seharusnya berpengaharapan kepada Tuhan. Syarat untuk berpengharapan kepada Tuhan adalah memiliki kerendahan hati (bd. Fil. 2: 3-4).

Pointer Aplikasi:

Pertama,seperti bangsa Israel yang mendapat hukuman bila hidupnya tidak berpusat pada Allah, demikian juga saat ini, hujkuman akan dialami oleh orang-orang yang pusat kehidupannya bukan Allah. Di dalam Tuhan Yesus Allah menunjukkan kasihnya (Yoh. 3:16), manusia dituntut untuk memilih menerima atau meolak kasih Allah tersebut. Bagi yang menerima , merndapat kehidupan yang kekal dan bagi yang menolak, mendapat kematian kekal. Hukuman itu nyata kini dari kekacauan hidup, hidup tanpa kasih, hidup menuju putus asa denga keluhan-kelehun, dan hidup tanpa harapan.

Kedua, hukuman Allah yang kita terima atas keberdosaan kita adalah pendidikan dari Allah agar kita lebih mengenal lagi kasihNya. Contoh: Seperti seorang bapa yang menghukum anak yang dikasihinya, bukan untuk celaka/kematian anak tersebut, tetapi agar anak tersebut menghormati ibu bapanya.

Ketiga, Jangan salah mengharap, hanya Allah yang dapat memberikan pengaharapan dan kekuatan baru (bd. Tema). Tidak menukar posisi Allah dengan apapun, kehendak Allah menjadi kehendak kita. BIla kehendak Allah mejadi kehendak kita, maka kita akan mendapat pengharapan dan kekuatan baru . Pengharapan dan kekuatan baru tersebut membuat kita menjadi pemenang dalam permasalahan dan pergumulan hidup (bd.ay. 24).

Keempat, Karena kita telah menerima pengharapan dan kekuatan baru, maka kita dapat menyanyikan nyanyian pujian [3] dengan kerendahan hati

Cileungsi Simalem, 15 Mei 2012, Pdt. Rasmidi Sembiring M.Th.


[1] Harta dapat dartikan kekayaan, takhta, wanita, keinginan daging yang dapat menjadi pusat hati seseoarang yang tidak pernah member kepuasan, tetapi menghancurkan pengharapan dan sesame.

[2] Raja Zedekia meminta bantuan kepada Mesir. Tindakan ini adalah tindakan yang salah, seharusnya raja hanya meminta bantuan kepada Allah yang mengangkat dia menjadi raja.

[3] Manfaat nyanyian pujian adalah: meningkatkan hormon axytoksin yang membuat cinta dalam diri kita bertambah, meurunkan tekanan darah, berpengaruh besar terhadap kesembuhan stroke, bagi Lansia berpengaruh terhadap kesehatan mental. membuat pernapasan lebih baik, melatih otak (dituntut untuk menghafal lirik lagu. Secara tidak langsung melatih ingatan).


Artikel lain yang terkait:



1 komentar:

Anonymous said...

Terima kasih,saya sdh baca,saya yakin ini banyak membantu penatua-penatua yg ada dlm proses pembelajaran.

Post a Comment